Dhisa terbangun pada pukul 00.10, setelah alarm ponselnya berbunyi untuk yang kedua kali. Sopir dari pihak travel memberi kabar kalau ia sedang menuju hotel yang disinggahi oleh Dhisa. Tanpa berlama-lama, Dhisa langsung bersiap-siap dan tak lupa memakai baju hangat. Ia juga merias diri ala kadarnya. Untungnya, barang-barang keperluan telah disiapkan.
Kali ini, Dhisa mengikuti open trip bersama lima orang lainnya. Trip ini membuat Dhisa mendapat kenalan baru yang berasal dari kota yang berbeda-beda. Terdapat dua orang sahabat perempuan yang masih berkuliah dan sepasang suami-istri yang berusia sekitar 40 tahunan bersama seorang anak laki-lakinya yang masih SMA.
Setelah sopir pihak travel menjemput Dhisa dan dua orang perempuan lainnya yang menginap di hotel yang berdekatan, sekitar pukul 00.45, rombongan sudah melanjutkan perjalanan ke basecamp Jeep menaiki mobil khusus selama satu jam perjalanan. Sesampainya di basecamp, rombongan diberi waktu istirahat sebentar sembari menunggu proses transit untuk beralih menaiki Jeep ke destinasi pertama, yaitu Sunrise Point di Bukit Kingkong. Tetapi sebelum melanjutkan perjalanan akan ada sesi briefing dan doa bersama telebih dahulu.
Pukul 04.00, rombongan telah tiba di parkiran Sunrise Point. Udara yang sangat dingin semakin terasa, walaupun sudah mengenakan jaket tebal dan sarung tangan. Nantinya, Dhisa dan rombongan masih harus mendaki sedikit untuk mencapai Sunrise Point di Bukit Kingkong. Syukurnya sejauh ini Dhisa dan teman-teman rombongannya mulai terlihat saling akrab dan kompak. Hal ini membuat perjalanannya selama di Bromo terasa lebih menyenangkan.
"Guys, kalian ada yang mau ke mushola atau toilet dulu?" tanya Dhisa pada dua perempuan berjilbab dari rombongannya, Feby dan Rika.
"Iya, Kak. Mending kita sekalian sholat dulu kali ya sebelum naik," ajak Feby. Sementara ketiga orang dari rombongannya yang merupakan keluarga kecil itu juga turut menuju mushola dan toilet.
Dinginnya air saat mengambil air wudhu terasa sangat menusuk. Jangan ditanya sedingin apa, yang jelas hampir mati rasa kulitnya. Selesai menunaikan ibadah, mereka langsung mendaki Bukit Kingkong. Jalurnya cukup landai dan tak terlalu jauh untuk sampai ke Sunrise Point. Bersamaan dengan ketibaan Dhisa dan teman-temannya di Sunrise Point, di sana mulai terlihat sekumpulan manusia yang berasal dari rombongan lain.
"Masya Allah. Bagus banget," puji Dhisa.
"Iya, Kak. Keren banget pemandangannya. Ini harus diabadikan, sih," ucap Rika yang mulai mengarahkan ponselnya pada pemandangan yang terpampang di depannya.
Sesaat setelah perjalanan mendaki dan ketibaannya di puncak, Dhisa mulai mengamati keindahan pemandangan dari atas awan. Ia berusaha merekam pada ingatannya. Benar-benar indah, pikir Dhisa. Udara dingin yang menusuk tak dirasanya untuk sesaat. Dhisa masih sibuk mengagumi keindahan alamnya meskipun sunrise masih malu-malu untuk menampakkan dirinya.
Puas menikmati pemandangan, tanpa sadar suasana puncak semakin ramai karena sunrise yang mulai menampakkan keindahannya dengan sempurna. Semua orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Dhisa pun tak lupa mengabadikan momen itu. Pemandangan semakin tampak mengagumkan. Bisa melihat matahari terbit dari atas awan dengan latar gunung di sekitarnya akan menjadi hal yang tak akan terlupakan baginya. Dhisa bersama Feby dan Rika pun saling bergantian untuk mengabadikan foto dirinya bersama sunrise.
Kini, waktu yang tersisa untuk menikmati keindahan sunrise tinggal 45 menit. Mereka memutuskan turun dari Sunrise Point untuk menikmati keindahan lainnya serta mengganti spot untuk berfoto sekalian berkeliling untuk melihat hamparan pasir. Di bawah dekat parkiran juga terdapat warung-warung kecil yang menjual mi instan, minuman hangat, gorengan, dan sebagainya. Dhisa dan teman-temannya bergegas menghampiri warung itu. Udara dingin, makanan berkuah, dan teh atau kopi panas adalah perpaduan yang tepat.

KAMU SEDANG MEMBACA
BINAR
ФанфикDhisa adalah seorang wanita single yang menyukai traveling. Ya, bisa dibilang travelingnya masih yang dekat-dekat aja, sih, di sekitar Pulau Jawa. Dhisa memiliki saudara sepupu yang akrab sejak kecil sampai saat ini, yaitu Noura. Noura ini memiliki...