Sebuah mobil putih berhenti tepat di sebuah rumah di ujung jalan perumahan.
Rumah minimalis berwarna putih dan dihiasi dengan banyak tanaman tanaman hijau pada terasnya.
Rumah dengan nuansa damai dan begitu tenang.Mark dan Michael keluar dari mobil dan berjalan mendekati rumah itu.
Mark merogoh saku jaket putihnya lalu mengambil handphonenya.
Ia mulai menghubungi seseorang."Halo Boy? Aku sudah di depan rumah," ujar Mark.
"Iya kak. Tunggu sebentar," jawab Boy.
Tak lama kemudian seorang anak laki-laki berkaos hitam dan bercelana santai sampai lutut membuka pagar rumah.
Rambut hitamnya yang pendek serta kulit kuning langsat sedikit kecoklatan terpapar terik matahari siang itu."Kak Mark," sapa anak yang bernama Boy itu sambil tersenyum senang.
"Hai Boy.
Gimana keadaanmu?" tanya Mark sambil mengusap usap kepala anak kecil yang tingginya hanya sebatas perut atas Mark itu."Aku baik kak.
Tapi... " kata Boy dengan wajah berubah menjadi raut wajah sedih."Tapi kenapa Boy?" tanya Mark khawatir.
"Ibu kak... " kata Boy sambil berlinangan air mata.
"Apa yang terjadi?" tanya Mark sambil berjalan cepat memasuki rumah itu.
Tanpa menggubris Boy, Mark langsung membuka pintu depan dan memasuki sebuah kamar di dekat ruang tamu.
Michael mengikutinya dari belakang lalu Boy juga menyusulnya.Michael melihat Mark yang sedang berlutut sambil menggenggam tangan seorang wanita paruh baya yang terbaring lemah di atas sebuah ranjang putih.
Michael menghampiri Mark dan menyentuh pundaknya."Apa yang terjadi Mark?" tanya Michael.
Mark tak menggubris Michael dan terus mengamati wanita itu yang tak lain adalah ibu Boy.
"Michael! Ayo lekas kita bawa dia! Sakitnya sudah terlalu parah!" ujar Mark sambil bergegas membopong tubuh wanita kurus itu pada kedua tangannya.
Michael mengangguk cepat lalu membantu Mark membukakan pintu mobil.
Mark memasukkan ibu boy di tempat duduk belakang.
Ia langsung meminta kunci mobil pada Michael."Boy! Kamu di sini dulu jaga Leo.
Paham?" tanya Mark."Iya kak. Tolong jaga ibuku kak.
Nanti jangan lupa jemput aku ya kak.
Aku mau jaga ibu juga," ujar Boy sambil menangis tersedu-sedu.Michael dan Mark pun langsung masuk ke mobil dan melesat cepat menuju rumah sakit.
Setelah sampai di rumah sakit, ibu Boy langsung dibawa ke ruang ICU.
Mark dan Michael menunggu gelisah di depan ruang ICU."Apa yang sebenarnya terjadi Mark?" tanya Michael.
"Boy, dia adalah Chrieristku Chel.
Aku bertemu dengannya saat ia berjalan tanpa alas kaki di pinggir trotoar sambil menangis meminta pertolongan untuk ibunya.
Ibunya terkena Leukimia dan semakin parah," ujar Mark dengan raut wajah sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Michael (The End)
FantasyMichael adalah sesosok pemimpin malaikat yang diutus ke dunia untuk menjaga seorang manusia. Manusia seperti apakah yang membuat pemimpin malaikat sampai turun tangan sendiri ke dunia? Simak kisah persahabatan manusia dan malaikat penjaganya. Dimana...