"Kita berangkat hari ini." ujar Mark sambil merapikan barang-barangnya.
"Sekarang Mark?" tanya Michael.
"Tentu saja." ujar Mark serius.
"Oke tunggu sebentar. Aku ganti baju dulu." jawab Michael sambil membawa setelan baju menuju ke kamar mandi.
Mark meraih handphonenya yang terletak di atas meja.
Ia mulai melakukan panggilan.
Sambil menunggu seseorang di balik telepon itu menjawab, ia melangkah perlahan menuju balkon.
Balkon kamar yang langsung menunjukkan view pantai yang sangat indah."Halo Mark."
"Halo Felix. Bagaimana perkembangannya?" tanya Mark.
"Baik Mark.
Ibu Boy sudah bisa pulang hari ini.
Keadaannya berangsur membaik begitu cepat." ujar Felix."Syukurlah.
Terima kasih kamu telah menjaga Boy selama aku pergi Lix." ujar Mark."Tenanglah Mark.
Aku juga menganggap Boy seperti adikku sendiri.
Jadi kapan kamu akan pulang?" tanya Felix."Hari ini." jawab Mark.
"Baiklah. Sampai nanti Mark." Ujar Felix.
Panggilan terputus.
"Mark, ayo kita pergi." ajak Michael sambil berjalan menghampiri Mark.
Mark berbalik menoleh ke arah Michael.
"Oke kita ber..." ucapan Mark terhenti dengan tatapan heran.
Ia memandang Michael dengan tatapan bingung dan mulut terbuka.
Michael mengenakan kemeja kuning cerah dengan corak bunga-bunga merah serta short pant putih dan sandal jepit berwarna peach."Mau kemana kamu?" tanya Mark bingung.
"Bukankah kita mau jalan-jalan ke pantai?"
tanya Michael."Siapa yang bilang kita mau ke pantai? Kita harus pulang sekarang juga Chel.
Cepat ganti bajumu dan berkemas! Kita pergi lima menit lagi!" ujar Mark kesal."Yach aku pikir kita ke pantai dulu baru pulang? Hufftthh..." desah Michael sedikit kecewa.
Mark dan Michael pun sudah selesai berkemas dan bersiap untuk berangkat.
Mereka menuruni tangga dan memanggil Kenzi juga Julio."Ken! Jul! Ayo kita mau berangkat!" panggil Mark dengan suara keras.
Tiba-tiba Julio dan Kenzi muncul dengan memakai setelan baju yang sama dengan Michael tadi.
"Kita jadi ke pantai kan?" tanya Kenzi polos sambil menggantungkan pelampung bundar biru cerah di pundaknya serta kedua tangannya memegang tas piknik.
Mark menatap mereka seperti ia menatap Michael tadi.
Michael menepuk jidatnya pelan dan menggelengkan kepala."Apa-apaan kalian ini! Siapa yang akan ke pantai? Cepat antar kami ke bandara sekarang juga! Kami akan pulang!" ujar Mark sinis.
"Oh...anda mau pulang sekarang tuan Mark?" tanya Julio serba salah.
"Iya.
Sekarang juga." desis Mark sambil berjalan angkuh ke pintu masuk.Michael, Kenzi dan Julio saling bertatapan bergantian dan terkekeh pelan.
"Selamat jalan kawanku.
Aku harap perjuanganmu kali ini berhasil." ujar Kenzi dengan suara keras sambil melambaikan tangan kepada Mark dan Michael yang sudah melaju menjauh dari rumah Kenzi.Setelah sampai di bandara, Julio berpamitan pulang.
Di dalam pesawat, Mark mengambil handphone dan mengirimkan pesan pada seseorang."Boy, kakak pulang hari ini.
Besok kakak akan datang ke rumahmu.
Tunggu kakak ya."Michael juga mengirimkan pesan kepadaku.
"Chiellyn, aku akan pulang hari ini.
Kamu pasti sangat merindukanku ya? Tenang, besok aku akan ke rumahmu."Tiba-tiba handphone Michael berbunyi.
Ia melihat sebuah pesan balasan dariku."Oleh-oleh?"
"Hufffthhh..." desah Michael panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Michael (The End)
FantasiMichael adalah sesosok pemimpin malaikat yang diutus ke dunia untuk menjaga seorang manusia. Manusia seperti apakah yang membuat pemimpin malaikat sampai turun tangan sendiri ke dunia? Simak kisah persahabatan manusia dan malaikat penjaganya. Dimana...