Welcome

3.2K 281 4
                                    

Sekelebat petir besar menyambar bumi.
Tak ada hujan, hanya disertai kilat dan guntur.
Petir besar itu menghasilkan cahaya yang sangat terang untuk sesaat.
Ia menyambar sebuah daerah tandus berpenghunikan beberapa pohon besar.
Tempat yang tak pernah dijamah oleh manusia.

Petir yang menyambar sekilas itu berhasil membekaskan sebuah lubang sedikit besar dan meluluh lantakkan sekeliling lubang itu.
Debu bertebaran dan tanah berserakan.
Sedikit demi sedikit debu-debu tanah memudar dan menghilang.

Terlihat sesosok manusia terduduk di dalam lubang bekas petir itu tadi.
Ia terdiam.
Sesaat kemudian ia mulai sedikit bergerak.

Ia mendongakkan kepalanya hingga terlihat jelas garis wajahnya.
Rambut halusnya yang panjang dan berwarna putih perak.
Kulit putihnya yang terlihat sedikit pucat namun nampak licin dan bercahaya.
Tatapan tajam dari kedua matanya yang berwarna biru samudera.
Tulang hidungnya tegas dan tajam.
Bibirnya tipis juga berwarna merah lembut.

Ia mencoba beradaptasi dengan keadaan di sekelilingnya lalu mengambil nafas dan menghembuskannya perlahan.
Ia pun menggerakkan tangannya ke depan lalu mengamatinya kemudian tatapannya menjalar ke tubuhnya.
Setelah itu ia mulai menggerakkan kedua kakinya dan berdiri.
Ia melangkah perlahan menjauh dari tempat asalnya tadi.

Tak jauh dari tempat itu, sebuah mobil Porsche putih bertengger dengan seorang pemuda sedang berdiri dan bersandar di sampingnya.
Pemuda berambut coklat sedikit panjang dan lurus.
Postur tubuh tinggi dan mempunyai tatapan yang sedikit tajam.
Kulitnya putih dan garis wajahnya tegas.
Ia nampak menunggu seseorang malam itu.

Dari jauh ia pun melihat seseorang yang telah ditunggunya.
Seseorang itu melangkah perlahan mendekatinya.
Pemuda itu berhenti bersandar dan beralih berdiri santai sambil menatap orang itu.

Seseorang yang melangkah mendekatinya pun berhenti tepat di hadapannya.
Ia menatap tajam pemuda itu.
Pemuda itu balas menatapnya lalu ia sunggingkan sebuah senyuman renyah.

"Welcome Captain," ujar pemuda itu.

Michael (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang