Hunusan Pedang

383 21 0
                                    

Mark pun melontarkan beberapa hantaman keras tepat di wajah Evil.
Dengan penuh amarah dan murka ia menghajar Evil habis-habisan.
Evil hanya diam tak membalas, namun tiba-tiba kedua matanya kembali menjadi merah seperti sedia kala dan ia pun kembali menghilang dalam kabut hitam.

"Sial!" pekik Mark kesal.

Evil menampakkan dirinya namun entah bagaimana semua luka yang ia dapat dari pukulan Mark langsung menghilang tanpa bekas.

"Ini sangat menyenangkan!" ujar Evil sambil tersenyum dingin.

Michael terjatuh dengan kedua lututnya menghantam tanah.
Ia pun terbujur lemah dengan tubuh bersimbah darah segar.
Ia mencoba bangkit dan melihat ke arahku.
Ia mencoba menyeret tubuhnya yang begitu lemah karena luka itu.
Ia mencoba menghampiriku meskipun terasa amat sakit dan sulit.

"Chiellyn..." panggil Michael lemah.

Sesaat kemudian dengan susah payah Michael berhasil menghampiriku.
Ia membelai lembut wajahku dan mencoba mengusap lumuran darah segar di sekitar mulutku.

"Apakah kau tak apa?" tanyanya lemah.

"Ehmm...iya.
Kakak sendiri bagaimana?" tanyaku lirih.

"Ckk...jangan cemaskan aku." ujar Michael sambil tersenyum renyah dengan kelopak mata yang mulai menghangat.

"Maafkan aku kak." ujarku lemah.

"Aku yang seharusnya minta maaf kepadamu.
Bahkan sudah menjadi pemimpin malaikat pun aku tetap saja tak becus menjagamu." ujar Michael lirih sambil berlinangan air mata.

"Apa yang kau katakan? Kau sudah cukup membuatku bahagia.
Aku benar-benar berterima kasih akan hal itu." ujarku lemah sambil mengusap lembut air mata yang mengalir di salah satu sisi wajahnya.

Aku mencoba menggerakkan tanganku ke arah lain.
Meraba-raba sekitarku mencari sesuatu.
Setelah kurasakan pada apa yang kudapat, aku genggam belati yang tadi menikamku itu dan kuberikan dengan perlahan ke arah Michael.

"Ini...mungkin ini bisa berguna." ujarku lirih.

"Yach...kau benar.
Aku akan selesaikan ini secepat mungkin." ujar Michael lirih.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum.
Sambil terus menekan perutku yang masih mengalirkan darah segar hingga menggenang luas di lantai.

Mark telah berkelahi mati-matian hingga akhir kekuatannya.
Ia telah banyak terluka oleh pukulan dan sayatan pedang Evil.
Hingga akhirnya seperti yang ia lakukan pada Michael, ia mengeluarkan sekelebat kabut hitam tipis yang akhirnya melingkari leher Mark dan menariknya naik ke udara.

Mark merasa kesakitan yang amat sangat.
Michael pun mencoba bangkit berdiri dengan kekuatannya yang tersisa.
Ia pun mencoba menghampiri Evil meskipun dengan langkah terseret dan darah yang masih mengucur deras dari luka tubuhnya.

"Hai captain...kau masih sanggup berdiri rupanya?
Apakah kau ingin melihat akhir yang bahagia seperti yang kuinginkan?
Mari kita lihat kawanku yang satu ini apakah ia bisa menahan lukanya seperti kau menahan lukamu itu." ujar Evil sambil terkekeh puas.

Aku melihat Michael yang melangkah terseok ke arah Evil dan Mark.
Langkahnya begitu berat hingga ia harus menyeret salah satu kakinya itu.
Entah mengapa pandanganku mulai mengabur.
Rasanya kedua mataku sangat berat meskipun hanya untuk mengangkat kelopak mata saja.

Aku pun akhirnya memejamkan mataku perlahan dan tubuhku mulai hilang kesadaran.
Semuanya menjadi gelap tanpa bisa kurasakan lagi rasa sakit pada tubuhku.

Michael masih melangkah dengan tertatih.

"Hentikan! Lepaskan dia!" ujar Michael sambil menggenggam erat belati Heavier di tangan kanannya.

"Maaf kawan.
Aku terlanjur larut dalam kesenangan yang baru aku buat.
Memangnya apa yang akan kau perbuat padaku?
Menghajarku? Membunuhku?
Melangkah saja kau tak mampu.
Lagipula meskipun kau melukai ku dengan belati itu pun aku akan kembali sembuh seperti semula.
Lebih baik sekarang duduklah dulu dan perhatikan kawanmu yang satu ini dimana akan kubuat adil dengan luka yang sama denganmu.
Hahaha...." ujar Evil dengan tawa yang membahana keras.

Kedua mata Evil mulai menghitam dan kabut hitam di sekitarnya mulai memadatkan diri membentuk sebuah pedang panjang yang siap melesat menghunus tubuh Mark.

CRAASSHHH....!!!

Michael (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang