Patung Malaikat

428 27 0
                                    

Suatu hari saat Michael masih berumur sepuluh tahun, ia dan adiknya bernama Shannon sedang berjalan-jalan di sebuah pertokoan di dekat rumahnya.
Mereka melewati sebuah toko antik dan banyak patung juga boneka yang dipajang di balik kaca.

Shannon tiba-tiba berhenti melihat sebuah patung malaikat kecil yang terpajang di tengah-tengah patung lainnya.

"Kenapa berhenti Shannon?" tanya Michael.

"Aku ingin patung itu kak." ujar Shannon polos.

"Patung malaikat?" tanya Michael.

Shannon hanya mengangguk manja.
Michael pun menghampiri sang pemilik toko dan menanyakan harga patung malaikat itu.
Michael kembali ke Shannon dengan tangan hampa.

"Lain kali kakak akan beliin buat Shannon ya.
Tapi kalo sekarang uang kakak gak cukup." ujar Michael mencoba meyakinkan adiknya itu.

"Beneran ya kak? Janji?" ucap Shannon.

"Iya.
Kakak janji.
Lagian kata pemilik toko, malaikat itu namanya Michael.
Sama seperti nama kakak.
Kakak akan jadi malaikatmu dan menjagamu.
Oke?" ujar Michael sambil tersenyum.

"Janji ya?
Jaga Shannon dan gak akan kemana-mana." ucap Shannon polos sambil mengacungkan jari kelingking kecilnya.

"Iya.
Kakak janji." ujar Michael sambil mengaitkan kelingkingnya ke kelingking Shannon.

Setelah beberapa lama kemudian Michael mencoba mengumpulkan uang sakunya.
Setelah dirasa cukup ia pun kembali ke toko itu hendak membeli patung malaikat kecil itu.
Namun ternyata patung itu sudah ada yang membelinya.

Hingga akhirnya saat ia sudah beranjak SMA, ia melihat patung itu di rumah salah satu temannya.

...

Tangan Michael merayap perlahan mencoba menyentuh serpihan patung malaikat yang telah hancur lebur itu.
Ia pun tersenyum di balik lukanya.

"Shannon, maafkan kakak tak bisa jadi malaikat baik untuk menjagamu.
Maafkan kakak, Shannon."

Setelah bisikannya kepada angin itu, ia pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Angin membawa doanya ke Surga.
Tuhan mendengarkan.
Ia dijadikan malaikat dengan nama yang sama dan adiknya Shannon tetap menjadi manusia karena telah mengakhiri hidupnya sendiri.
Perbuatan yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Oleh karena itu selama ini Chiellyn hidup dalam rasa sakit dimana ia sangat menderita karena perasaannya di kehidupan lalu.

Sesuai harapan Michael, ia pun diutus untuk menjadi malaikat penjaga bagi adiknya untuk masa kini.

...

"Jadi itu kenapa kamu diutus ke dunia untuk menjaga Chiellyn? Karena dia itu adikmu." ujar Mark sedih.

"Iya.
Sampai sekarang aku merasa ini semua adalah salahku.
Andai aku tak meninggalkannya waktu itu.
Andai aku tak percaya pada temanku waktu itu.
Pasti ini semua tak akan terjadi." ucap Michael penuh penyesalan.

"Bagaimanapun juga itu bukan salahmu.
Bukan kau yang menyakiti adikmu.
Kau harus memaafkan dirimu sendiri.
Kau tak boleh hidup dalam penyesalan terus seperti ini." ujar Mark meyakinkannya.

"Yach...aku rasa kau benar.
Kini hanya bagaimana cara aku menebus dosaku dahulu terhadapnya.
Tak kubiarkan dunia mendapatkannya lagi.
Kali ini akan kujaga ia sekuat tenagaku." ujar Michael.

"Nah gitu donk.
Itu baru kawanku.
Jangan nangis lagi lah.
Kayak banci aja sih.
Hahahaha..." canda Mark.

"Sialan kau." ucap Michael sambil menjitak kepala Mark.

Mark pun mendengus kesakitan sambil tertawa.
Michael kali ini pun ikut tertawa.
Setelah semua masalah di Santura beres mereka baru akan kembali ke rumah dan menemui Chrierist mereka masing-masing.

Michael (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang