Hai Boy!(2)

1.9K 171 1
                                    

"Jadi...anak kecil tadi itu Chrieristmu?" tanya Michael.

"Ya, dia Chrieristku.
Anak kecil yang hanya mempunyai seorang ibu yang sakit-sakitan juga adik kecil yang sangat ia sayangi.
Ayahnya sudah lama meninggalkan mereka dan hidup bahagia dengan wanita lain.
Boy tinggal di rumah tak layak huni yang hanya berdindingkan papan tipis," jelas Mark sedih.

"Seberapa kuat Boy sampai ia menjadi seorang Chrierist?" tanya Michael.

"Perjuangannya saat ia bekerja tak peduli pada tubuh kecilnya.
Ia bekerja keras demi membeli obat mahal untuk ibunya dan biaya sekolah adiknya.
Namun di saat-saat itulah ia selalu memamerkan senyum manisnya pada dunia," ujar Mark.

"Dia sungguh keren," ujar Michael.

"Iya.
Bocah kecil itu sangat keren," ujar Mark menyetujuinya.

"Apa aku harus menjemput Boy?" tanya Michael.

"Akh.. iya.
Sepertinya Leo, adik Boy juga sudah pulang.
Tolong jemput mereka Captain," ujar Mark sambil tersenyum.

"Berhenti panggil aku Captain! Baiklah aku akan menjemput mereka.
Tunggulah di sini," ujar Michael sambil berdiri meninggalkan Mark sendiri.

"Oke Chel," ujar Mark sambil melambaikan tangan perlahan pada Michael.

Michael langsung melesat dengan mobil putihnya menuju rumah Boy.
Di perjalanan tak sengaja ia melihat seorang gadis berbaju hitam berjalan santai di samping trotoar.

Gadis dengan rambut cokelat tua panjang yang lurus.
Rambut yang terkibas angin sore, menampakkan wajah manisnya yang sedikit bulat.
Bibir tipisnya yang berwarna merah dan hidung yang tak seberapa mancung.
Kulitnya putih dan nampak halus.

Gadis itu sesaat menyilaukan kedua mata Michael, membuatnya terus melihat ke arah gadis itu sampai bayangan terakhirnya.
Ia kemudian kembali menatap jalan di depannya dan terus melanjutkan perjalanannya.

Sesampainya di rumah Boy, ia melihat Boy yang sedang duduk di ruang tamu sambil merengkuh adik kecilnya, Leo.
Kedua mata mereka nampak sayu dan sembap karena berlinangan air mata.
Saat mereka mendengar seseorang datang mereka langsung menoleh ke arah Michael yang sudah berdiri di depan rumah dengan pintu terbuka.

"Kak? Bagaimana ibu?" tanya Boy cemas.

"Belum tahu bagaimana kondisinya (sambil menggelengkan kepala).
Ayo ikut kakak.
Kita akan menemui ibu kalian," ujar Michael sambil mengajak kedua anak kecil itu.

Mereka langsung menuju rumah sakit menemui Mark dan juga ibu Boy.
Sesampainya di rumah sakit, Boy langsung berlari menghampiri Mark.

"Kak Mark!" panggil Boy.

"Hai bocah kecil," jawab Mark sambil mengusap-usap kepala Boy.

"Kak Malk" ujar Leo menyusul.

"Hai sobat kecil!" jawab Mark sambil mengusap kepala Leo.

"Bagaimana ibu kak?" tanya Boy khawatir.

"Belum tahu Boy.
Kemarilah kalian tunggulah di sini bersama kakak.
Kita berdoa untuk ibu kalian," ujar Mark sambil merengkuh mereka berdua.

"Iya kak," jawab Boy dan Leo bersamaan.

Michael duduk di samping mereka ikut menunggu dan mendoakan.
Terbersit dalam pikirannya tentang gadis yang tak sengaja ia temui di pinggir jalan tadi.

"Sinarnya sangat kuat menyilaukan mataku. Diakah Chrieristku?" tanya Michael dalam hati.

Michael (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang