Bosan. Satu kata itu yang sangat mendukung keadaan Risa hari ini. Dia nengalihkan pandangannya ke sepenjuru kelas yang penghuninya sibuk dengan kegiatannya masing - masing. Freeclass hari ini sungguh membosankan.
"Tau gitu gua ikut Tiar sama Ananda aja ke kamar mandi, sekalian cari udara segar," gumamnya
"Udah si Dinda malah tidur lagi," Risa masih bermonolog sendiri sambil menatap bosan Dinda yang sudah tidur di sampingnya.
Kalau begitu Risa sebaiknya nengikuti Dinda saja, daripada cengo kayak apaan tau.
"Risa!!"
Mendengar teriakan membahana itu Risa yang semula ingin memejamkan matanya langsung menatap sinis orang di depannya saat ini yang baru saja berteriak,"Apa!!" jawabnya galak.
"Dihh kok lu sewot gitu, lu tuhh.. Kenapa ga bilang kalau kemarin Azzam yang kena bola!!" omel Tiar sambil berkacak pinggang.
Risa sedikit mengangkat alisnya mendengar ucapan Tiar, "Lah.. penting banget," jawabnya.
"Ahh.. ya penting!!! dia calon imam gua!!" pekik Tiar heboh.
Risa mengerutkan dahinya,"Hah!! Lu ngomong apa sih, emang lu kenal dia??"
"Woii!! Lu berdua bisa diam ga? gua lagi tidur," omel Dinda sambil mengucek matanya. Sungguh dia kesal dengan kedua gadis ini yang teriak - teriak ga jelas.
Akan tetapi omelan Dinda berlalu begitu saja karena kedua gadis ini sudah sibuk dengan dunianya berdua.
Dengan senyum yang merekah, Tiar menganggukkan kepalanya,"Kenal banget malah."
Risa sedikit mengerutkan keningnya, bahwasannya darimana si Tiar bisa kenal. Satu sekolah ga, sekelas apalagi.
"Tiar kok ninggalin sih," ujar Ananda yang baru memasuki kelas.
"Hehe.. Maaf," ujar Tiar.
"Ti kok lu bisa kenal Azzam?" tanya Risa yang masih penasaran.
"Lah kalian ga tau? Tiar suka sama Azzam," ujar Ananda dengan polosnya.
Deggg..
Tiar suka Azzam
Risa hanya bisa mematung mendengar berita itu. Sungguh Risa merasa ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya.
"Ciee..Tiar," goda Risa sambil tersenyum jahil.
"Ehh serius?" kaget Dinda saat sudah mencerna apa yang diributkan kedua gadis ini.
"Ihh...apaan sih," elaknya dan berlalu menuju mejanya.
Sungguh Risa tidak menyangka, berita tentang kerjasama dengan Kepala Sekolah masih terngiang dipikirannya dan sekarang kabar bahwa teman dekatnya menyukai orang yang sama dengannya.
Dengan senyum jahilnya yang sebenarnya itu hanya untuk menutupi kesedihannya Risa segera menghampiri Tiar.
"Ciee...Tiar.. emang lu suka dia dari kapan?" Ledek Risa penasaran.
"Ahh.. kepo lu," jawabnya.
"Apaan tuh tadi gua denger ada yang ngomong calon iman, siapa lagi tuh?" Sindir Dinda.
Tiar merutuki dirinya sendiri karena sudah keceplosan begitu.
Sedangkan Risa yang memang sebenarnya penasaran tentang cerita Azzam dari Tiar, langsung memikirkan sebuah cara agar Tiar memberitahunya.
"Ehh kalian pada gabut ga??" tanya Ananda tiba - tiba.
"B aja," jawab Tiar yang sedang sibuk dengan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past and Future
SpiritualAdrisa Resyafa atau kalian bisa saja memanggilnya Risa. Hanya seorang gadis dengan tubuh kecil untuk ukuran anak SMA, kulit kuning langsat dan mata yang sipit. Di masa putih abu-abunya, gadis tersebut mengalami berbagai macam hal. Dimulai dengan per...