Ketika kepingan - kepingan ingatan itu mulai tersusun.
***
Saat ini, Risa beserta ketiga sahabatnya sedang berjalan beriringan menuju loker mereka. Mereka berniat untuk mengambil baju olahraga karena pada jam pertama ini terdapat pelajaran yang menguras energi tersebut.
Akan tetapi, Risa harus menghentikan langkahnya saat melihat dua orang yang sedang berdiri di dekat lokernya.
"Ehh itu siapa Ris?" tanya Tiar saat menyadari juga ada dua orang cowok di dekat loker tersebut.
"Apa jangan - jangan.."
Mereka berempat hanya saling pandang, hingga kemudian..
"Tercyduk!!!" Pekik Tiar dan Dinda secara bersamaan.
Dua orang yang sedang berhadapan itu seketika mengalihkan pandangannya, saat mereka mendengar sebuah pekikan yang menggema itu.
"Ehh.. Azzam," kaget Risa saat mengenali pria itu. Dengan langkah tergesa - gesanya, Risa segera menghampiri kedua pria tersebut.
"DAN LU!!" pekik Risa tajam saat pria misterius kemaren yang ternyata bersama Azzam.
"Ngapain lu di sini?? Dan.." Risa menggelengkan kepalanya tidak percaya saat menyadari seragam pria tersebut yang sama dengannya.
Pria misterius itu seketika memberikan senyumnya, "hai Ris, kita ketemu lagi." Sapanya.
"Zam? Kenapa dia di sini??" Tanya Risa.
Bukannya menjawab pertanyaan Risa, Azzam hanya menatap Risa sendu hingga kemudian menundukkan kepalanya, "maaf Ris,"
Risa sedikit mengerutkan dahinya saat mendengar nada bicara itu dan sorot mata itu seperti sebuah penyesalan yang amat sangat mendalam.
"Maksudnya Zam?"
"Maaf Ris. Ana bener - bener ga ingat dan ga tau," sesalnya sekali lagi.
Risa yang bingung dengan apa yang terjadi, segera menatap tajam pria misterius itu, "apa yang lu lakukan? Kenapa Azzam jadi gini?" Tanyanya.
Pria itu tiba - tiba saja tersenyum miris, "kamu ga ingat aku Ris? dan pecundang ini?" Tanyanya serta mengalihkan pandangannya pada Azzam saat menyebut kata pecundang.
"Lu yang pecundang!! Bukan Azzam!!" Bentak Risa dengan emosi memburu.
"Aku ARI Ris, Apa kamu ga ingat?" Tanyanya sendu.
"A...ri.. ka..mu," sungguh dada Risa seperti terhimpit saat nama itu kembali muncul apalagi dihadapannya ini...
"Iya Ris aku Ari, sahabat kamu," ujarnya meyakinkan.
"Ga mungkin,"
"Aku Ari Ris, coba kamu pikir, siapa yang tau semua kesukaan kamu selain aku?" Tanyanya dan segera mendekati Risa.
"Jangan mendekat!!" Pekik Risa dan segera memundurkan langkahnya.
"Tapi Ris--"
"Gua benci sama lu!!!" Pekik Risa tiba - tiba, "kenapa balik lagi? Gua ga butuh sahabat yang ga tulus!!"
"Dan yang pecundang itu lu Ri, bukan Azzam," bentak Risa pada orang di hadapannya ini yang muncul setelah sekian lama menghilang.
"Apa orang yang suka mengucilkan orang lain bukan pecundang!!! Apa orang yang hampir membuat orang lain celaka bukan pecundang!! Apa orang yang membut memori temannya hilang bukan pecundang!!" bentak Ari tiba - tiba, "dan orang di samping aku ini adalah Azzam Abqari si pecundang itu." ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past and Future
SpiritualAdrisa Resyafa atau kalian bisa saja memanggilnya Risa. Hanya seorang gadis dengan tubuh kecil untuk ukuran anak SMA, kulit kuning langsat dan mata yang sipit. Di masa putih abu-abunya, gadis tersebut mengalami berbagai macam hal. Dimulai dengan per...