Hari ini pelaksanaan isra mikraj yang diharapkan segenap murid di sekolah Risa dilaksanakan. Masjid sudah penuh dengan orang-orang yang ingin melihat lomba azan, tilawah dan sari tilawah. Sedangkan untuk lomba kaligrafi dan cerdas cermat islam dilaksanakan di kelas 12 IPA 1 dan IPA 2.
Di dalam kelas 12 IPA 2 aura tegang menyelimuti beberapa murid yang dipercaya untuk mewakilkan perlombaan dari kelas masing-masing. Terdapat 27 kelompok yang berasal dari kelas 10 sampai 12.
Akibat jumlah kelompok yang terlalu banyak. Maka perlombaan ini terdiri dari tiga babak. Babak pertama tes tulis dengan menjawab 50 soal seputar agama islam. 10 kelompok yang jawabannya paling banyak benar akan lanjut ke babak kedua.
Babak kedua masih tes tulis. Akan tetapi beda nya tes tulis kali ini, hanya akan disaring tiga kelompok dari perwakilan angkatan masing-masing, yaitu satu kelompok perwakilan kelas 10, 11, dan 12.
Babak kedua, tiga kelompok itu diberi kesempatan masing-masing untuk menjawab soal yang ada di dalam selembar kertas berwarna. Jika tidak bisa menjawab akan dilempar ke kelompok lain.
Risa yang sedaritadi sudah berdiri di depan kelas untuk menjadi moderator acara tampak tersenyum senang melihat banyaknya yang berpartisipasi dalam lomba ini.
Dia segera menjelaskan babak-babak dalam perlombaan. Setelah itu memanggil tiga juri yang akan memberikan penilaian untuk babak ketiga.
Akan tetapi sayang sekali, kelas Risa yang diwakilkan oleh Ananda, Tiar, dan Dinda gugur dalam babak kedua. Risa hanya bisa mengatakan kata tidak apa-apa dengan pelan kepada sahabatnya yang sepertinya sedih akibat kalah.
Setelah itu sahabat-sahabatnya itu keluar dari ruang perlombaan meninggalkan Risa yang masih bertanggungjawab dalam pelaksanaan lomba cerdas cermat ini.
***
Tidak terasa puncak dari acara isra mikraj sudah tiba waktunya. Selesai istirahat shalat ashar, panggung di tengah lapangan yang tadinya sepi sudah ramai dengan seluruh murid di sekitar panggung. Sekarang waktunya penampilan penutup yang akan dibawakan oleh anggota Rohis di sekolah Risa.
"Risa nggak ikut tampil?" Tanya Ananda yang sedang bersama Risa kali ini tepat di sekitar panggung. Jangan tanya Dinda dan Tiar kemana, mereka tiba-tiba saja menghilang. Untung saja ada Risa yang menemani Ananda saat ini.
"Enggak An, aku mau jadi penonton aja," ujar Risa sambil tersenyum simpul. "Dinda sama Tiar kemana?"
"Enggak tahu. Tadi pas aku izin ke kamar mandi mereka yang katanya nungguin aku depan kamar mandi udah nggak ada aja," ujar Ananda yang mengingat minta diantar ke kamar mandi, akan tetapi pas selesai malah ditinggal.
"Mungkin ada urusan mendadak," ujar Risa yang diangguki oleh Ananda.
Hanya itu obrolan mereka karena setelah itu mereka sudah hanyut dengan penampilan-penampilan yang di atas panggung.
Risa sangat kagum saat penampilan nasyid dibawakan. Benar-benar aransemen yang dibawakan dan kombinasi yang dibuat menakjubkan. Risa ingat mereka menyiapkan untuk penampilan ini sampai sebulan penuh dengan penuh kesungguhan.
Hingga tidak terasa semua penampilan telah disajikan. Banyak yang mengira ini semua sudah berakhir, akan tetapi siapa sangka ternyata masih ada yang lain. Tiba-tiba saja sebuah layar putih besar seperti media untuk menonton layar tancap terdapat di samping panggung. Sinar yang berasa dari in focus tiba-tiba saja menayangkan keseruan lomba yang terjadi dari saat pagi sampai siang tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Past and Future
EspiritualAdrisa Resyafa atau kalian bisa saja memanggilnya Risa. Hanya seorang gadis dengan tubuh kecil untuk ukuran anak SMA, kulit kuning langsat dan mata yang sipit. Di masa putih abu-abunya, gadis tersebut mengalami berbagai macam hal. Dimulai dengan per...