Part 45

399 39 0
                                    

Jangan ngerasa sendiri, gua ada kalau lu butuh gua.

***

"Risa?"

Risa segera mengalihkan pandangannya ke belakang.

"Lah, Azzam?" kaget Risa.

"Kamu nggak papa kan?"

"Anti baik-baik aja, kan?"

Keduanya seketika terdiam karena menanyakan hal yang sama.

Risa sungguh dibuat bingung. Padahal di sini keadaannya Azzam yang hampir dicelakai, akan tetapi kenapa Azzam malah nanya keadaan Risa. Ini membingungkan sekali.

"Serius nggak papa?" tanya Azzam sambil memperhatikan keadaan Risa dari atas ke bawah. Matanya langsung melihat ke sepenjuru taman bahwa tidak ada bahaya yang mengintai.

"Kok kamu yang nanya aku? kamu kan yang kena bahaya," ujar Risa makin bingung.

"Ana dapat pesan ini semalam." Azzam segera menyodorkan ponselnya kepada Risa.

Betapa kaget nya Risa ternyata isi pesan yang Azzam dapatkan hampir sama dengan Risa.

Kalau lu laki-laki, temui gua di Taman Anggrek saat pulang sekolah besok, atau Risa gua celakai.

Risa hanya menggeleng tak percaya. Apa-apaan semua ini. Kenapa malah seperti mengerjai kayak gini. "Aku juga dapat pesan yang sama," ujar Risa dan menyodorkan ponselnya.

Begitupun Azzam yang tak habis pikir dengan permainan konyol ini. Siapa yang begitu tidak ada kerjaannya melakukan hal ini. Tidak tahukah bahwa Azzam sampai panik memikirkan isi pesan ini. Tapi aneh, orang itu mengirimkan pesan kepada Risa semalam, sedangkan kepada Azzam sesudah bertemu dengan Risa di ruang kepala sekolah tadi.

Drttt...

Ponsel Risa yang masih dipegang Azzam seketika menampilkan sebuah pesan dari nomor yang tidak diketahui itu.

So sweet sekali ya kalian. Long Last.

Drt...

Gantian ponsel Azzam yang menampilkan sebuah pesan dari nomor yang sama seperti pesan Risa.

Khawatir banget ya, Zam. Sampai kayak orang gila cuma mau mastiin keadaan tuan putri nya di taman. Mending sekalian ajak date.

Risa yang membaca itu melebarkan matanya. Hal itu membuat Azzam segera mengambil ponselnya untuk membaca pesan yang baru masuk itu. Tanpa sadar tangannya mengepal.

"Zam?" tanya Risa karena takut sendiri melihat Azzam terdiam dengan wajah dinginnya. Tidak seperti Azzam yang biasa memancarkan aura hangat dan bersahabat.

Azzam segera menghubungi nomor itu, akan tetapi sama seperti saat tadi. Nomor itu langsung tidak aktif saat Azzam mencoba menghubunginya.

"Nanti gua cari tahu," ujar dan segera mengembalikan ponsel Risa.

Mendengar Azzam menggunakan kata gua yang jarang dia ucapkan saat berbicara dengan Risa, seketika membuat tubuhnya gemetar. Apa Azzam marah karena orang itu menyuruh Azzam untuk date sama Risa. Apakah Azzam tidak sudi jika seperti dijodoh-jodohkan dengan Risa? Duh sungguh Risa pusing sendiri.

"Kalau kemana-mana jangan sendiri ya, Ris," sarannya sambil memasukan ponselnya ke saku celana.

"Tadi sama Rio kok," jawab Risa.

"Sekarang mana Rio nya?" tanya Azzam.

Bener juga kata Azzam, kenapa Rio jadi mendadak nggak kelihatan daritadi. Dia segera menghampiri tempat di mana Rio bersembunyi, akan tetapi tidak ada keberadaan Rio.

Past and FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang