**********Sorry For Typo***********
Tangannya mengepal kuat, rahangnya mengeras, amarahnya memuncak ketika melihat dengan jelas sepasang kekasih itu kini resmi menjadi sepasang suami istri.
Dia pikir malam ini ia bisa menghentikan pernikahan ini, tapi sialnya ia tak bisa gegabah. Apa alasan kuat hingga ia harus menghentikannya?
Mengatakan mempelai pria itu adalah kekasihnya?
Jika saja ia seorang perempuan maka ia rela mengatakan dengan lantang sedang hamil, nyatanya ia hanyalah seonggok daging dengan jenis kelamin batangan.
Merasa semakin panas, akhirnya ia memberanikan diri menghampiri.
"Selamat untuk pernikahan kalian~" ucapnya dengan suara dinginnya, mempelai pria terlihat gusar sedangkan mempelai wanita menatap sambil tersenyum lebar.
"Terimakasih Jung~ aku harap kamu juga menemukan kebahagiaanmu," ujar mempelai pria
"Kau pasti Jeon Jungkook? Ah~ sayang, apa dia CEO JK company?" Mempelai wanita nampaknya memaklumi sosok tamu suaminya
"Yah~ dia teman yang ku ceritakan padamu,"
"Wah~~ aku turut bangga kau mau datang ke pernikahanku, ah~ aku juga memiliki teman yang amat mengagumimu, dia bahkan memajang potomu dikamarnya seakan kau adalah seorang idola," ujar wanita tersebut bernada riang, Jungkook menaikkan sebelah alisnya,
"Maksudmu Suzy? Sayang Suzy itu..."
"Disana! Suzy!!" Teriak sang wanita memotong ucapan suaminya, memanggil wanita ber-dress hitam yang melekat ditubuhnya, menunjukkan tubuh proposional dan jangan lupakan bahu polosnya yang menggoda. Dengan rambut yang bergelombang, wanita yang dipanggil Suzy itu menoleh.
"Jiyeon! Seungho! Selamat!" Pekik wanita tersebut tanpa malu memeluk kedua mempelai seakan sosok Jungkook tak kasat mata, ia sungguh tak menyadarinya.
"Zy, kenalkan Jeon Jungkook. CEO Jk company," ujar Jiyeon menarik tubuh Suzy hingga berhadapan dengan sosok yang tadi terabaikan, bukan teriakan bahagia.
Malah sebaliknya. Gadis itu nampak membulatkan mulutnya, matanya mengerjap, dadanya bergemuruh.
"Jiyeon, Seungho, sepertinya aku ada urusan lain, aku pergi~" ujar Suzy gugup bukan main, sekilas ia sudah melihat seringai tipis dibibir pria bermarga Jeon tersebut.
"Waeyo? Kau bilang sejak kemarin kau agen free, kau tak punya pekerjaan, aku sengaja memanggilmu. Siapa tahu CEO Jeon mau memperkerjakanmu," sahut Jiyeon membuat Suzy terasa panas wajahnya, oh~~ Jiyeon tidak tahu kalo orang yang memecatnya adalah pria ini.
Matanya melirik suami sahabatnya yang diam tak bisa membantu, masa dia harus membongkar alasan ia dipecat karna ia melihat bosnya berciuman dengan suami sahabatnya.
"Jiyeon ini~~"
"Aku mengenalnya Jiyeon-ssi, ia salah satu teman kencanku," ujar Jungkook tanpa diduga membuat Suzy dan suami Jiyeon menatapnya tak mengerti.
"Benarkan Suzy-ssi?" Suara lembut Jungkook membuat Suzy hanya mengangguk patuh,
"Omo! Jadi kalian pernah berkencan, sulit dipercaya. Kenapa kau tak mengatakan padaku Zy?" Tuntut Jiyeon membuat Suzy pusing bukan kepalang
"Jiyeon ini tid..."
"Maaf, sebenarnya aku kemari ingin berpamitan. Besok aku masih ada meeting pagi, aku juga tak mungkin meninggalkan teman kencanku sendirian," sela Jungkook membuat Suzy melotot berharap Jiyeon menolak dan mengatakan masih merindukannya, seperti saat-saat dulu, dan matanya melirik suami sahabatnya yang melesatkan bahu sambil bergumam meminta maaf.
*
*
*
Disinilah sekarang, ia masih berdiri diambang pintu sejak 20 menit yang lalu. Pintu apartement yang sudah terkunci rapat, hanya bisa merutuki diri dengan kening bersandar pada pintu, rambut yang menutupi seluruh wajahnya.
"Kenapa aku malah terdampar disini?" Gumamnya kembali membenturkan kepalanya pada pintu.
"Apa yang kau lakukan? Cepat kesini." Perintah Seseorang namun Suzy seolah tuli,
"Aku masuk kandang buaya~" lirihnya masih merutuki diri
"Ck~" Jungkook berdecak sebal ketika wanita itu tak mendengarkannya, ia tahu wanita itu sedang merutuki dirinya, entah kenapa hal itu membuatnya suka, suka melihat wajah memelas tersebut.
"Bae Suzy." Panggilnya tegas membuat empunya diam, menghentikan rutukannya.
"Berbalik." Seakan itu adalah perintah wajib. Suzy hanya mampu menurut, ia harus menjadi penurut jika ingin selamat.
"Kemari." Suzy menggigit bibir bawahnya ragu, haruskah? Namun melihat mata tajam itu membuatnya lagi-lagi pasrah.
"Duduk."
Keduanya duduk bersebrangan, Suzy nampak resah ketika mata itu menelanjanginya smdari ujung kaki sampai ujung kepala, sesekaki terdengar decakan lidah.
"Kau sengaja ingin memerkan tubuhmu? Kenapa tidak sekalian tak pakai baju," Suzy mengerucutkan bibirnya, lalu mengembungkan pipinya.
"Ini pakaian wajib yang mesti aku kenakan, Jiyeon bilang aku harus tampil cantik agar ada yang mau denganku," Suzy dengan kepolosannya, Jungkook menaikkan sebelah alisnya.
"Mau denganmu?" Jungkook menuntut jawaban secara detail
"Yah~ aku dipecat dan menjadi pengangguran. Memangnya apa lagi selain berbicara dengan para jajaran teman suaminya, siapa tahu aku dapat pekerjaan." Ketusnya
"Kau menyindirku?"
"Anda merasa tersindir? Sudahlah. Aku mau pulang. Lama-lama dengan anda membuatku mengantuk."
"Kau mau pulang dengan pakaian seperti itu?"
"Aku bekerja di bar, pakaian seperti ini bukan hal aneh bagiku," sahutnya malas lalu bangkit.
Jungkook diam, menatap punggung Suzy yang mulai menjauh, gadis itu berjongkok untuk mebenahi sepatunya. Entah kenapa memgingat gadis itu bekerja di bar dengan pakaian tanpa bahan itu membuatnya panas dingin, ini tak pernah terjadi. Bahkan ia sering disodorkan majalah-majalah dewasa tapi tak ada yang membuat birahinya naik, tapi berbeda dengan Suzy, gadis biasa itu mampu menarik separuh kesadarannya.
"Eo~~" Suzy kelimpungan ketika gerakan kilat memutar tubuhnya dan sesuatu yang lembut membungkam bibirnya, tangannya berusaha mendorong namun tenaganya kalah. Ia sudah terhimpit antara dada tegap dengan dinding kokoh.
"Kau milikku." Suzy melotot, saat itulah ia menyadari bahwa ia takkan pernah lepas dari jeratan pria yang mengaku gay ini.
"Aku menyukaimu."
"Jadi kau sengaja memakai pakaian kurang bahan ini, karna menyukaiku?"
"Aku menyukaimu direktur. Aku bahkan selalu bermimpi tidur denganmu."
"Haha.. aku tidak bernafsu denganmu. Bahkan jika kau telanjang sekalipun, aku takkan tertarik. Karna aku gay~~" bisikan itu membuat dadanya bergemuruh, kilat mata yang penuh ketegasan.
Bukannya takut, wanita itu malah menarik tengkuk pria didepannya, menyatukan bibir keduanya, berusaha menggodanya, tapi yang terjadi malah....
"KAU DIPECAT."
"Direktur~~"
"Kau milikku Bae Suzy. Kau milik Jeon Jungkook." Bisikan itu seakan meyakinkan Suzy kalo Jungkook sudah normal, karnanya.
*
*
*
FIN^^
