**********Sorry for Typo**********"Mau kah menjadi kekasihku Hyemi?" Tanya pria berseragam didepannya tersebut, si gadis diam sambil memainkan sepatu putihnya, terlihat malu-malu.
"Hyemi-ya," bisiknya menarik dagu si gadis untuk didekatkan kearah bibirnya
"Ahh!!"
"Cut!! Kenapa kau berteriak Jungkook?" Tanya sutradara heran dengan artis yang sedari tadi berteriak tiap kali hendak mencium bibir lawan mainnya
"Dia menginjak kakiku lagi pak." Adunya
"Yak Suzy! Berhenti bertingkah!" Pekik sutradara
"Bagaimana tidak mau bertingkah, dia memegang daerah yang membuatku ingin tertawa." Pekik Suzy menunjuk wajah tampan didepannya, Jeon Jungkook. Maknae Bts yang menyebalkan- menurutnya.
"Memangnya bagian mana yang dia pegang? Bukankah dalam naskah memang pinggangmu yang dia pegang?"
"Tapi itu geli."
"Kalo begitu biarkan dia memegang pantatmu lalu membawamu keatas kasur dan berciumanlah selama mungkin."
"Mwo??! Pak sutradara!!" Pekiknya dengan tangan mengepal
"Nah~ kau tahukan batasannya, bertahanlah untuk waktu yang lama ketika ia memegang pinggulmu. Anggap saja ia memang kekasihmu jadi kau tak perlu keberatan." Solusi sutradara membuat Suzy mengerucutkan bibirnya
Cup
"Manis." Ujar Jungkook polos setelah mengecup bibir Suzy, gadis itu shok luar biasa.
"JEON JUNGKOOK!!!" Teriaknya membuat seluruh kru menatapnya heran
"Dia.... dia .. pria ini menciumku." Pekiknya tertahan menunjuk wajah polos Jungkook
"Aku sedang mengajarimu berciuman, kenapa?" Tanya Jungkook polos
"Kalo begitu kalian belajar lagi untuk take yang barusan diruang ganti, ku beri waktu 1 jam." Ujar sutradara menatap Suzy dan Jungkook bergantian.
"Ku pastikan kami berhasil pak." Ujar Jungkook bersemangat menarik Suzy keruang ganti.
"A... apa yang mau kau lakukan?" Suzy takut, kenapa kelinci berotot ini berubah menyeramkan?
"Belajar berciuman Suzy, kau tak dengar sutradara meminta kita belajar berciuman." Jungkook mendekatkan wajahnya, Suzy memejamkan matanya kuat-kuat, ia sangat ketakutan.
"Aku mencintaimu Suzy. Bisakah kau menerimaku sebagai kekasihmu?" Tanya Jungkook menatap Suzy serius membuat gadis itu membuka matanya, terlihat serius.
"A.. apa maksudmu? Kau ber.. candakan?" Suzy gugup bukan main, Jungkook menyatukan hidung keduanya.
"Aku jujur Suzy, aku sangat mencintaimu." Sebelum Suzy membuka mukut untuk menjawabnya, Jungkook lebih dulu membungkamnya.
Suzy mencengkeram erat baju Jungkook, apa ini? Apa maksud semua ini?
Jungkook melepaskan tautan bibir mereka, nafasnya keduanya terengah-engah.
"Beginilah harusnya kau ber-akting tadi." Ujar Jungkook melipat tangannya didada, menatap Suzy.
"Apa?" Tanya Suzy tak mengerti
"Iya. Yang kau lakukan tadi saat menjawabku, harusnya raut seperti yang kau tunjukkan, tentu pak sutradara takkan mengulang take nya," jelas Jungkook
"Neo~~"
Plak!
Jungkook memegang pipi kanannya yang memerah, melihat mata suzy yang sudah berkaca-kaca.
"Brengsek!" Pekiknya pergi meninggalkan Jungkook yang mematung.
***
"Brengsek!!!" Teriak Suzy didalam apartementnya, ia langsung kabur dan mengirim pesan bahwa ia sedang tak enak badan, sehingga meminta ijin untuk pulang duluan.
Disinilah ia sekarang, duduk ditemani beberapa botol soju. Ia merasa maku atas kejadian tadi siang, Jungkook tidak benar-benar mencintainya, pria itu hanya mengajarkannya tentang cara ber-akting, dan entah kenaoa itu membuat hatinya sakit, bahkan ia menamparnya, merasa hatinya dipermainkan.
"Sudah ku duga, playboy kelinci menyebalkan." Lirihnya kembaki meneguk minuman dibotolnya.
"Suzy! Cukup!" Jungkook muncul menarik botol ditangan Suzy, wanita ini kacau.
"Apa yang kau lakukan?! Itu milikku!!" Pekik Suzy berniat mengambil botol yang diambil Jungkook
"Kau sudah menghabiskan 5 botol, berhentilah minum." Ujar Jungkook
"Kenapa kau datang menggangguku? Kau bisa tertawa puas sekarang, kau membuatku terlihat bodoh tadi siang." Ujar Suzy membuat Jungkook membiarkan wanita itu mengeluarkan uneg-unegnya
"Kau senang kan? Aku bodoh. Ku pikir kau benar-benar mencintaiku. Tapi itu hanya akting. Aku bodoh."
"Maaf~"
"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja. Aku minum karna pikiranku tak bisa lepas darimu, semoga besok aku bisa melupakanmu. Right?" Kekeh Suzy membuat Jungkook mencengkeram kedua pundaknya, menatap Suzy yang setengah sadar.
"Suzy. Yang terjadi siang tadi, itu bukan akting. Aku mengatakan yang sejujurnya. Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. Aku tak berpikir bahwa itu adalah akting." Ujar Jungkook, Suzy tersenyum melingkarkan tangan dileher Jungkook.
"Benarkah?" Kepalanya memiring, gemas.
"Aku bicara jujur. Aku mencintaimu Bae Suzy." Ujar Jungkook menarik kepala Suzy dan mengulang kejadian tadi siang. Bedanya, malam ini Suzy membalas perlakuan Jungkook.
"Aku mencintaimu." Bisik Suzy membuat Jungkook tersenyum lebar.
***
"Aahhhhhhhh!!!" Teriak Suzy begitu merasakan tubuhnya dingin berada dipelukan seorang pria, dan ketika wajahnya menengadah, semakin membuat matanya melebar. Jeon Jungkook.
"Pagi sayang~~" ujar Jungkook serak, mata Suzy melotot
"Sa... sayang...??" Tanya Suzy tak percaya
"Semalam, kau bilang mencintaiku dan aku mencintaimu. Lalu kita menjadi sepasang kekasih sekarang." Ujar Jungkook mengecup keningnya, Suzy shok bukan main. Lalu menutup mulutnya ketika memori saat mabuk semalam terulang.
"Ini bukan akting kan?" Tanya Suzy
"Bukan."
"Kau tak bohongkan?"
"Tidak."
"Ini nyatakan?"
"Ya"
"Aku mencintaimu." Lirih Suzy, Jungkook bungkam.
"Ah~~ ini mimpi. Kalo ini mimpi, aku tak ingin bangun." Bisik Suzy kembali memejamkan matanya, Jungkook terkekeh.
"Bukan mimpi. Ini nyata. Mau mengulang hal semalam?" Goda Jungkook membuat Suzy membuka matanya lebar, tubuunya toples dan....
"Aaahhhhhh.....!!!"
"Aku akan bertanggung jawab suz~~"
"Aaahhhhh....!!!"
Jungkook tertawa puas.
Suzy shok berat.*
*
*
FIN