***********Sorry For Typo*********
Jika ada hal yang paling mengkhawatirkan itu adalah sakitnya kekasih, Taehyung uring-uringan beberapa hari ini karna kekasihnya tak pernah membalas pesan satupun, dan tadi ketika dikampus ia menghampiri sahabat kekasihnya, akhirnya ia tahu gadis itu sakit.
Ceklek-
Ia menyembulkan kepalanya pada celah pintu, raungan yang begitu tentram dan damai. Menggeser pintu perlahan dan menutupnya kembali.
"Jiyeon-ah kau kah itu?" Suara serak, terdengar helaan nafasnya darinya. Kekasihnya sakit ia malah uring-uringan tak jelas.
"Eo~ Tae," sapa gadisnya yang terlihat lemah, ditutupi selimut hingga hanya kepalanya yang terlihat, wajahnya bahkan memerah.
"Kau sakit dan aku tak tahu." Lirihnya duduk disisi kasur, gadis itu tersenyum
"Ponselku mati dan aku belum memiliki tenaga untuk hanya sekedar keluar dari atas kasur," jelasnya, Taehyung mengecek dahi kekasihnya.
"Semalam Jiyeon sudah memberikan obat kok," ujarnya lemah
"Tapi obat dariku belum kan? Kamu juga belum sarapan eoh?" Tanya Taehyung mengelus kepala sang kekasih yang terlihat lemah, Suzy mengangguk.
"Aku suapi." Ucapnya lagi membuka temoat makan, hasil karyanya bubur entahlah~ karna ia juga belum mencobanya, semoga rasanya tak terlalu buruk karna ia membuatnya secepat kilat dan hanya melihat youtube, pikiran serta hatinya milik Suzy.
"Asin~" komentar Suzy membuat Taehyung menggaruk tengkuknya
"Ini masakan pertamaku, maaf yah~" ringis Taehyung, Suzy tersenyum geli.
"Saatnya minum obat," ucap Taehyung membuka olastik obat dari apotek, Suzy melotot ketika melihat obat berwarna putih berukuran lumayan sebesar kancing kemejanya.
"Iihhh pahit," rengek Suzy menutup mulutnya, Taehyung mengangkat sebelah alisnya. Ia lupa Suzy membenci obat, lalu bagaimana caranya semalam Jiyeon kasih obat?
"Jiyeon memberiku obat rasa stroberi," ringis Suzy seakan menjelaskan apa yang menjadi pertanyaan dikepala Taehyung, pria itu menghela nafas lalu menatap Suzy.
"Bagaimana bisa di umur ke 24 kau masih minum obat umur 5 tahun?" Gemas Taehyung mencubit hidungnya, Suzy mengerucutkan bibirnya.
"Bangun, ada satu cara agar kau tak merasakan pahitnya obat." Ujar Taehyung menarik tubuh Suzy, wanita itu menurut saja mendudukkan dirinya dengan memegang selimutnya erat-erat.
"Kenapa dengan selimutmu?" Tanya Taehung heran
"Kamu kan mesum," sahut Suzy, Taehyung melirik sedikit, terlihat tali sebesar sapu lidi dipundak kekasihnya
"Kau hanya pakai pakaian dalam eoh?" Tanya Taehyung menatapnya, Suzy melotot kaget.
"Buka mulutmu." Titahnya
"Kau bilang kau tahu caranya agar obatnya tak pahit, kau memintaku buka mulut nanti obatnya tetap pahit." Gerutu Suzy,
"Aku kan cuma minta buka mulutmu Zy," ucap Taehyung lembut, Suzy membulatkan mulutnya melihat Taehyung memasukkan sebutir obat lalu menyatukan bibir keduanya, Taehyung menekan tengkuk Suzy melesatkan dengan lidahnya mendorong sebutir obat itu agar masuk kedalam tenggorokan sang kekasih.
Taehyung menatap wajah Suzy yang merona.
"Minum," ucapnya memberikan segelas air, Suzy menurut
"Masih pahit?" Tanyanya, Suzy menggelengkan kepalanya.
"Tapi mulutku jadi pahit, aku butuh yang manis-manis," ucap Taehyung mengusap bibirnya, Suzy dibuat gugup menatap bola mata Taehyung.
Lagi, bibir keduanya bersatu tapi kali ini rasanya berbeda, lebih mendamba dan Suzy pun tak sadar karna ia sudah berbaring dengan Taehyung diatasnya.
"Cepat sembuh honey," bisik Taehyung mengecuo dahinya, hampir saja ia kelepasan kalo tak ingat kekasihnya sakit.
"Tae, mengeras." Lirih Suzy membuat Taehyung melotot memilih memeluknya erat.
"Tidur sajalah, aku gak mau ambil resiko tertukar sakitmu." Lirihnya menenggelamkan wajahnya dileher Suzy, gadis itu mengangguk setuju. Ia tak ingin diserang Taehyung juga. Tidak sampai mereka bersumoah didepan Tuhan.
*
*
*
FIN^^
