-----------------Sorry for typo-----------------Suzy menatap geram. Sudah dua hari ia dikerjai oleh pria berambut merah itu, sedangkan ia tak tahu dimana letak kesalahannya. Iya~ itu laki-laki kelinci berotot yang sekarang menatap remeh kearahnya, andai saja ia tidak sedang memegang tumpukan buku paket sudah ia bejek-bejek dan dibuat jadi prekedel itu orang.
"Zy, nanti malem ikut kan ke pesta ulang tahun sekolah?" Tanya Jieun
"Mesti yah?" Sahutnya lagi badmood karna tadi siang sepatunya dibawa lari anjing sekolah, alhasil ia pukang dengan keadaan telanjang pakai kaos kaki, kan gak mungkin pake sepatu cuma sebelah.
"Lah Zy, badmood amat? Kenapa lagi?" Tanya Jieun, Suzy menunjukkan sepatu putihnya yang tinggal sebelah
"Aku tuh salah apa sih sama kelinci berjambuk ayam itu? Kenal juga gak. Udah 2 hari dikerjain habis-habisan, ralat. Ini hari ketiga, dia buang sepatuku ketempat anjing berhibernasi, alhasil tuh anjing makan sepatuku." Gerutu Suzy kesal sambil mukul-mukul bantal, dia bahkan tak perduli kalo kasur sahabatnya kotor ulah kaos kakinya yang belum dibuka.
"Aigoo~ Zy, kalo mau marah-marah itu buka dulu kaos kakinya, bauuuuu"
"Bau? Sungguh? Padahal ufah pake parfum ala comberan looh.."
"BAE SUZY!!" Suzy lari terbirit-birit masuk kamar mandi, singa mengamuk itu bahaya.
*
*"APA?" belum ditanya mata Suzy udah melotot duluan lihat kelinci berjambul ayam didepannya, laki-laki menatapnya dengan tangan bersedakap.
"Cup d? Apa cup c?" Mata Suzy hampir saja keluar namun laki-laki itu sudah lebih dulu pergi, dasar tak ada kerjaan.
"Kalo menurutku sih cup C,"
"Hei!" Pekiknya ketika tahu laki-laki itu tidak pergi dan malah ada disampingnya, otomatis tanganya yang memang sudah gatal langsung memukul hingga tak sadarkan diri.
"Eh~ beneran pingsan? Hey. Hallo. Hey kelinci berotot. Bangun dong. Hey kelinci berjambul ayam. Bangun dong. Jangan bikin panik. Aduuuhhh..." Suzy panik mencari cara agar laki-laki ini segera sadar, parahnya lagi mereka lagi dilorong sekolah.
Tadi niatnya Suzy mau menghindari keramaian, khususnya menghindari laki-laki ini eh malah muncul juga didepannya.
"Apa yah?? Apa? Apa? Kalo teriak semua siswa pasti kesini dan habislah aku. Berpikir Suz, berpikir.... aha!!" Pekiknya seperti barusaja dapat lotre, segera ia membuka sepatu laki-laki tersebut lalu menarik kaos kakinya.
"Eeewwwww... howweeekk.. bauuuu..." ucapnya menjiwir kaos kaki tersebut, sebelah tangannya dipakai untuk menutup hidung.
"Semoga berhasil Tuhan," gumamnya lalu mendekatkan kaos kaki itu kehidung laki-laki tersebut."Bangun dong... jebal banguuunn.." gumamnya
"Haaaaaaattttttccchhiiii..."
Suzy melotot setelah itu ia tertawa terpikal-pikal, laki-laki ini bersin akibat mengendus kaos kakinya sendiri, bahkan kaos kaki itu masih ada diatas wajahnya.
"Neo!" Gumam laki-laki tersebut
"Kau sudah sadar Jeon Jungkook, hihi...." sahut Suzy bahkan ia tak bisa berhenti tertawa melihat wajah bengong laki-laki ini
"Kau tahu namaku?" Tanya Jungkook menunjuk dirinya sendiri, Suzy mengangguk.
"Ini bau apa sih?" Tanya Jungkook lalu mengangkat benda didekat hidungnya, seketika Suzy kembali tertawa hingga sudut matanya berair.
"Kau mengerjaiku?" Tanya Jungkook kesal, bukannya menjawab Suzy memilih memegang perutnya yang terasa sakit karna terus tertawa.
"Kauuu.. aigoo... hmp-" Mata Suzy mengerjap, mata itu- kenapa begitu dekat? Eh- bibirnya.
"Ayo sayang kita jalan," ucap Jungkook tanpa beban merangkul gadis yang masih dalam mode shok.
"Apa tadi kau menciumku?" Tanya Suzy polos
"Kalo iya, kenapa?" Tanya Jungkook sembari kembali memakai kaos kaki dan sepatunya
"Byeontae!!!"
Bug-
Jungkook kembali terjungkal kebelakang, kali ini ia tak pingsan tapi hidungnya berhasil mengeluarkan darah.
"Zy... kok kamu banyak kembarannya..." gumam Jungkook dengan bayangan Suzy berputar diatas kepalanya sedangkan gadis itu menghilang entah kemana.
*
*
FIN