**********Sorry For Typo**********"Yyakkk!!!" Teriakan tersebut membuat Jungkook berhenti melangkah termasuk kedua temannya yang merasakan hal aneh, dari belakang seorang gadis berlari lalu..
Bug
"Jungkook!!" Pekik mereka bersamaan, gadis itu tak tanggung-tanggung menendang wajah Jungkook hingga terjungkal dan mengekuarkan darah dari hidungnya.
"Beraninya kau menolak temabku dengan ucapan kasar. Kalo mau menolak dengan ucapan baik-baik juga bisakan?!" Pekik gadis tersebut, menatap garang kearahnya
"Suzy!" Pekik gadis berambut bob tersebut kaget denga aoa yang dilakukan temannya
"Tenang Choi Sulli, aku sudah menendang hidungnya hingga patah mungkin. Sesuai janjiku, jika ia menerima coklat yang ku belikan tapi tak menerima cintamu, aku akan menendang hidungnya hingga patah." Jelasnya membuat gadis itu menganga lebar, menutup mulutnya
"Zy, tapi..."
"Jadi kau yang meletakkan coklat dilokerku?" Jungkook menyeringai, akhirnya ia tahu gadis aneh yang mengirimkan sekitak coklat dengan rasa pahit itu. Pembuat coklat amatir pikirnya.
"Kenapa? Kau habiskan coklat itu tapi kau menolak temanku."
"Zy," Gadis yang bernama Sulli itu harap-harap cemas berusaha menarik Suzy keluar dari kerumunan,
"Tenanglah, urusan ini akan segera selesai Sull.."
"Tapi Zy,"
"Dia harus merasakan akibatnya." Ujar Suzy menunjuk wajah Jungkook yang kini sudah berdiri tegak dengan hidung berdarahnya
"Dia bukan orangnya Zy." Ujar Sulli sukses membuat bola.mata Suzy keluar, ia menatap sahabatnya
"A.. apa?" Gagapnya seolahencari penjelasan,
"Dia bukan orangnya Zy, kau salah orang. Orang yang menolakku itu Kim Jungkook sedangkan dia Jeon Jungkook, kau dalam masalah Zy." Lirih Sulli membuat Suzy menutup mulutnya, mati saja kau Zy.
Sedangkan Jungkook nampak tersenyum lebar, telinganya cukup tajam untuk mendengarkan penjelasan gadis berambut bob tadi dan ia jelas melihat raut merah gadis yang sudah menendang wajahnya.
"Hey ahgassi, kau harus bertanggung jawab untuk hidungku." Ucapnya mematap tajam, Suzy berbalik hendak kabur namun tali tasnya lebih dulu ditahan.
Grep
"Biar aku beri pelajaran, walaupun kau seorang gadis. Kau tahu, nyawa dibayar nyawa. Jadi hidung patah harus dibayar hidung patah." Jungkook menunjukkan smirknya, bersyukur sajalah karna sekolah tak terlalu ramai karna jam pulang sudah lebih dari 20 menit yang lalu.
"Baiklah. Aku minta maaf karna salah paham, kau.. kau boleh menendangku dan membuat hidungku patah." Ucap Suzy gugup berbalik menatap Jungkook, sepasang mata itu saling menatap sejenak.
"La.. lakukanlah," ucap Suzy gugup bukan main, ia mengepalkan tangannya, menutup matanya, pasrah dengan keadaannya, Sulli juga terdiam tak bisa membantu karna orang yang dihadapi Suzy itu Jeon Jungkook~ anak pejabat yang sering memberikan donasi pada sekolah mereka.
Jungkook mengerjapkan matanya, Suzy menutup mata dan menyodorkan wajahnya untuk dipukul.
"Kau takkan menyesal jika aku membalasnya?" Tanya Jungkook menghela nafas
"Tidak. Jadi cepatlah." tegas Suzy, ia tahu ini pasti sangat sakit.
"Majulah dua langkah!" Perintah Jungkook dan gadis itu menurut, Jungkook menelisik wajah cantik Suzy yang sangat dekat lalu tersenyum kecil.
"Jangan menyesal karna balasan dariku akan lebih lembut." Bisik Jungkook sebelum akhirnya ia menarik tubuh Suzy dan menekan tengkuk gadis tersebut, Suzy yang kaget bukan main malah membuka celah agar lidah laki-laki itu masuk rongga mulutnya.
"You are mine Bae Suzy." Bisik Jungkook kembali menyatukan bibirnya tak peduli teriakan histeris penonton yang iri dengan aksinya.
Siapa suruh cantik dan memiliki bibir minta dicium.
Kelinci sialan.
*
*
*
FIN^^