***********Sorry For Typo**********
*
*
taehyung POV
*
*
gadis itu terus menangis didepan jendela entah sejak kapan, ingin ku hampirinya namun terhenti ketika kurasa bahwa ia butuh waktu sendiri, aku hanya mampu memandanginya dari ambang pintu."hiks hiks hiks~~" suara tangisnya yang pecah, membuatku berbalik membelakanginya. aku hanya tak tahu apa yang harus ku lakukan, haruskah aku berlari kearahnya lalu memeluknya erat? Atau tetap berdiri diam disini membelakanginya.
"hiks hiks hiks~~" suara tangisnya benar-benar membuat hatiku tak bisa lagi menahannya, aku berlari memegangi kedua bahunya yang bergetar hebat.
"gwaenchana~" ucapku, ia masih tetap menundukan kepalanya bersama tangisnya.
aku tahu ia menahan sakit dihatinya, ku rengkuh tubuhnya, ku eratkan pelukannya walaupun ia tak membalas pelukan ku
gadis kecil yang selalu tertawa bersamaku kini diam seribu bahasa dalam tangisannya, gadis kecil yang selalu membuatku sakit perut karna mentertawakan leluconnya kini berubah menjadi sambaran petir tepat dijantungku.
gadis kecil itu kini lemah tak berdaya,"Suzy-ya, gwaenchana," ujarku berkali-kali berharap ia bisa tenang sebentar dab kami bicara baik-baik namun ia hilang akal sepertinya,
"oppa, katakan padaku bahwa semuanya bohong. Kita saudara kan oppa? aku adikmu kan oppa? Appa dan eomma kim adalah orangtua ku kan oppa? Aku ini benar-benar ada hubungan darahkan bersama kalian? Aku bukan anak pungutkan oppa? Aku juga bukan anak haramkan oppa? Oppa katakan dengan jujur bahwa semua yang ku dengar malam tadi adalah palsu? Oppa~~" kini ia bersuara tapi dengan bejibun pertanyaan yang membuatku bingung sendiri, entah kenapa aku merasa senang kala tahu ia bukan adik kandungku namun aku juga ingin menangis melihatnya bersedih,
apakah aku begitu egois? Mianhae Zy, jeongmal mianhae,ku angkat wajah Suzy, namun matanya tetap melihat lantai, ku hapus air matanya dengan lembut.
"Suz, siapapun dirimu aku tetap menyayangimu selalu~~" ujarku
"Oppa, bukan itu yang ingin ku dengar tapi katakan padaku bahwa kita ini keluarga kandung!" Pekiknya
ku angkat wajahnya kasar, mencoba untuk melihat kedua bola matanya, tapi ia menghindar selalu."Lihat aku!" Pintaku, ia akhirnya mendongakkan kepalanya, kami saling menatap satu sama lain, ku lihat wajahnya intens dengan jarak sedekat ini, kupandangi bola matanya yang indah seperti milik cleopatra, hidung mancungnya mirip boneka barbie, pipi cubbynya yang lembut, rambutnya yang indah kusibakkan dibelakang telinganya, lalu beralih pada bibir tipisnya, aku menelan salivaku keras-keras, berusaha mengontrol diriku,
"oppa~kita saudarakan?" Tanyanya lagi dengan lembut menatapku
"Suz~ sekali ini saja, tatap aku sebagai orang lain bukan oppamu~" pintaku,
aku tahu aku gila saat ini, bagaimana bisa gadis kecil ini membuat jantungku berderu keras, kami hanya terpaut 2 tahun, mungkin ini memang nyata, aku jatuh cinta pada adikku sendiri, dulu dia adikku, tapi sekarang bukan, dia bukan adikku, dia orang lain, orang lain dan selamanya kan menjadi orang lain."Maksud oppa?" Tanyanya lagi dengan suara lemah,
aku pegang kedua pipinya
"seperti ini~" ujarku langsung menciumnya erat, kurasakan ia meremas pundakku keras, namun bukannya ku lepaskan tautan bibirku, aku malah semakin menarik tengkuknya erat, memperdalam ciumanku, masih kurasakan remasannya dipundakku, kutarik pinggangnya.
entah berapa menit berlalu, ku lepaskan ciuman panasku,"Oppa~"panggilnya serak
"Mianhae~saranghaeyo Suzy-ah~~" ujarku kembali menjejali bibirnya dengan ciumanku dan ia masih belum bisa menerima ini karna tangannya meremas pundakku keras mencoba melepaskan diri.
"Kamu tidak sendirian. here i am~" ujarku ditengah-tengah ciuman, namun seakan tak terima ia masih berusaha melepaskan diri hingga aku berbuat kasar menarik pinggang dan tekuknya, walaupun dengan tolakannya.
"Mianhae Suzy-ah, mianhae~" batinku
kurasakan pipiku basah dengan air mata, ia menangis tapi aku malah tak perduli dan tetap menciumnya.
*
*
*
^^^^^~~~~FIN~~~^^^^^