**********Sorry For Typo***********
Suzy bahagia, hari ini nilai ulangannya sudah keluar dan ia mendapatkan poin tertinggi dikelas. Ia harus memberitahukan ini pada ibu dan ayahnya lalu ia akan mendapatkan hadiah yang diinginkannya.
"Bae Suzy." Panggil seseorang membuat langkahnya terhenti, ia lalu berbalik menatap siapa yang memanggilnya.
Si berandalan Jeon Jungkook. Batinnya tak suka.
"Mwo?" Ketusnya dengan tangan bersedekap didada
"Mana janjimu?" Tagih Jungkook menyodorkan tangannya membuat dahi Suzy mengerut
"Janji apa?"
"Kau sudah janji, kalo nilaimu lebih rendah dari nilaiku maka kau akan mengabulkan semua keinginanku." Jelas Jungkook membuat Suzy berkacak pinggang, ah~~ ia ingat percakapan sengitnya dengan Jungkook beberapa minggu lalu.
Sial sekali, saat itu namja berotot ini sedang memalak dibelakang sekolah dan ia yang tak sengaja lewat malah so-so an jadi pahlawan. Dengan berakhir saling adu mulut dan buat perjanjian. Jika salah satu dari mereka memiliki nilai lebih tinggi saat ujian, maka yang memiliki nilai kecil harus menuruti semua keinginan si nilai besar.
"Aku ingat." Sahutnya dengan tatapan tajam, Jungkook berdecak. "Kita bisa tukeran surat dan melihat nilai siapa yang paling tinggi," tambahnya
"Ini~ aku bahkan belum membuka amplop milikku," Jungkook menyerahkan amplop coklatnya, Suzy tersenyum meremehkan lalu menarik amplop milik Jungkook dan menukarnya dengan amplop miliknya.
"Apa kau sangat takut kalah dariku? Masa buka amplop saja tak mau." Ledek Suzy
"Karna kau orang spesial, ku biarkan kau menjadi orang pertama yang membukanya." Sahut Jungkook menatap lembar kertas hasil ujian Suzy
"Wahh~~ simpan pujian menjijikanmu. Aku tak sudi mendengarnya." Ketus Suzy, walaupun awalnya pipinya terasa panas mendengar pujian berandal sekolah ini, tapi ia harus sadar kalo namja didepannya adalah cassanova sekolah yang licik, pembuat onar pula.
"Bagaimana bisa?!" Pekiknya tak percaya karna lembar kertas yang dipegangnya memiliki nilai sempurna
"Kau kalah." Desis Jungkook memegang pergelangan tangan Suzy
"Kau pasti bohong. Kertas ini palsu." Suzy tak terima, Jungkook memiringkan kepalanya.
"Kau bisa menelpon Kang saem, dia wali kelasku. Telpon disini." Perintah Jungkook, Suzy buru-buru mengambil benda persegi disaku almamaternya, hatinya menjadi gundah gulana. Jika benar ini hasil ujian Jungkook, mati kau Bae Suzy.
Berbeda dengan Suzy yang terlihat kacau, Jungkook malah menunjukkan taringnya. Bae Suzy. Gadis ketus dan cerdas ini sudah diincarnya sejak masuk SHS, sayang seribu kali sayang, karna memiliki sifat berandalan gadis ini membencinya. Makannya waktu Suzy so-so an menjadi pahlawan, ia rasa ini munhkin jalannya agar bisa memiliki Suzy sepenuhnya.
"Bagaimana? Apa kata Kang saem?" Ejek Jungkook melihat bahu Suzy yang turun,
"Kau mau apa dariku?" Tanya Suzy, sudahlah ia sudah pasrah ketika Kang saem dengan wajah riang mengatakan kalo Jungkook memiliki nilai yang drastis menjadi sempurna.
"Buka almamatermu." Perintah Jungkook
"Mwo?"
"Kau tidak boleh protes agassi. Ingat perjanjiannya, aku memiliki banyak permintaan tanpa batas waktu."
Sial. Perjanjian itu harus memiliki batas waktu atau setidaknya hanya ada 3 pemrintaan. Mati kau Suzy.
"Ppali!" Bentak Jungkook, dengan ragu Suzy membuka almamaternya. Hingga memperlihatkan kemeja putih transparan.
"Buka kemejamu." Suzy menatap Jungkook, rasanya ingin menangis sekarang, namja ini memang berandalan dan juga jahat. Beruntung ia memakai tanktop hari ini hingga tubuhnya tak terekspos, beruntung pula karna sekolah sudah sepi.
"Buka rokmu." Suzy melotot kaget, apa benar ia akan ditelanjangi? Desas-desus yang didengarnya dulu adalah Jungkook tak bisa dibantah, kalo membantah maka namja ini akan mengamuk.
Dengan bibir bergetar, tangannya memegang resleting belakang bersipa menurunkan resleting tersebut.
Grep
"Bodoh." Bisik Jungkook memeluknya erat. "Apa harga dirimu jauh lebih tinggi dari sebuah kata maaf eoh? Harusnya kau minta ampun dan meminta maaf padaku, bukannya membuka seluruh pakaianmu." Bisik Jungkook
"Apa jika kau kalah oleh namja lain, kau akan menuruti semua yang dikatakannya? Kau pintar tapi bodoh." Ujar Jungkook, Suzy menangis. Tubuhnya bergetar hebat, untuk pertama kalinya ia dipermalukan seperti ini.
"Jangan keras kepala." Ucap Jungkook membenarkan resleting toknya yang sudah setengah lalu memakaikan kembali kemejanya bahkan Jungkook sendiri yang mengancingkannya, sedangkan Suzy diam saja.
"Kenapa diam saja? Padahala tadi kau bicara banyak dan ketus padaku." Ujar Jungkook
"Apa aku gadis murahan? Apa kau puas mempermainkanku? Kau jahat. Jahat. Kau jahat Jeon Jungkook." Tangisnya pecah memukuli dada Jungkook.
"Aku tak mempermainkanmu. Kau saja yang bodoh. Kau orang spesial, apa kau lupa ucapanku beberapa menit yang lalu?" Sahut Jungkook menarik kedua tangan Suzy membuat gadis itu mendongakkan kepalanya tak mengerti.
"Apa maksudmu?"
"Aku mencintaimu bodoh."
"Bagai.."
"Aku sudah jatuh cinta padamu sejak lama, sejak awal masuk SHS. Tapi kau membenciku, kurasa ini satu-satunya cara agar kita bisa dekat. Mulai sekarang kau pacarku dan aku tak menerima penolakan. Terserah kau anggap ini permintaanku karna perjanjian itu atau bukan. Yang pasti aku mencintaimu." Ujar Jungkook tersenyum manis membuat Suzy tak bisa berkutik sama sekali hingga yang disadarinya adalah ketika bibirnya disapu habis oleh nafas asing, dan lidahnya dibelit.
Tuhan..... jantungku mau meledak.
*
*
*
FIN^^
