*********Sorry For Typo**********Taehyung menatap keluar jendela, disana, disudut lapangan basket, seorang gadis dengan kuncir kuda menarik perhatiannya, ia tak pernah tak tersenyum jika melihat tingkah gadis itu. Tetangganya.
Brak!
Tubuhnya refleks berdiri begitu sebuah bola melayang membentur kepala gadis tersebut.
"Taehyung, kau ada masalah?" Tanya Shin saem menatapnya tajam dengan kacamata oldnya, Taehyung hanya mampu mengepalkan tangan ketika gadis itu dipapah oleh teman sekelasnya, oh~~ saingannya, teman sekelas gadis itu.
"Saem, air kencing sudah berada di ujung tanduk." Ucapnya dengan tangan kanan terangkat dan wajah serius,
"Kka." Usir Shin saem dan secepat kilat ia keluar kelas mendobrak pintu, berlari mencari tempat pasti untuk beristirahat ketika siswa sakit.
Cukup jauh hingga ia membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai kesana.
"Suzy-ya kami harus ke kelas, jika sudah baikkan kau bisa ke kelas, atau tunggu kami kembali kesini." Ujar suara seorang gadis, Taehyung hanya mampu berdiri dekat pintu, walaupun ia sedikit kesal karna teman-teman gadis itu belum juga keluar, namun ia harus menahannya. Ia tak boleh membuat keributan.
"Apa ku temani saja?" Taehyung hanya mampu meredakan amarahnya ketika suara laki-laki menggema, dasar pelakor. Batinnya.
"Tidak perlu, kalian kembali saja ke kelas. Bukankah aku butuh istirahat?" Suara indah seperti nyanyian tidur, Taehyung tersenyum bak orang gila.
"Baiklah, kami ke kelas dulu. Nanti jam istirahat kami kembali," ujar suara lainnya, setelah itu terdengar suara melangkah semakin dekat kearahnya.
"Suzy~" panggil laki-laki tersebut, Taehyung hanya mendengar gumaman dari gadis itu.
"Ini sudah sekian kalinya fans fanatiknya terang-terangan melukaimu, apa kau akan tetap diam saja? Aku tahu kau ingin melindunginya, tapi dia juga harus bisa melindungimu. Jika tidak, aku siap membawamu pergi dari negeri ini."
Jelas sekali kata-kata itu, jadi selama ini gadis itu selalu diganggu?
Kekasih macam apa dia yang tak tahu kekasihnya jadi bahan bullyan."Terimakasih Yoongi-ya, aku baik-baik saja. Kau tahu, kalo dia akan semakin protektif. Aku tidak mau posisiku membuat ia tak berada diantara teman-temannya,"
"Tapi...."
"Yoongi-ya, aku mencintainya. Aku sangat mencintainya. Aku akan selalu mengatakan itu, bahkan jika dunia menolak rasa cintaku untuknya. Karna aku mencintainya." Suara Suzy membuat Yoongi tersenyum getir lalu berbalik.
"Aku benar-benar tak memiliki kesempatan sebesar lubang tikus sekalipun." Gumamnya
Ceklek-
Taehyung menyandarkan tubuhnya didinding uks, ia mengatur nafasnya sebelum akhirnya masuk ruangan uks. Dikasur putih itu, kekasihnya sedang istirahat dengan tenang.
"Tae~" panggilnya membuat Taehyung tersenyum
"Katakan kalo kamu mencintaiku." Ujar Taehyung duduk disisi kasur, Suzy mengubah posisinya menjadi duduk, meraih kedua tangan Taehyung untuk diletakan dikedua pipinya.
"Aku sangat mencintaimu." Ujarnya tegas sambil tersenyum, senyum Taehyung mengembang. Suzy jarang bersikap manja, dan ia akan selalu menyukai tingkah gadisnya.
"Apa kau juga percaya padaku?"
"Tentu saja."
"Kalo begitu buat aku percaya."