********Sorry For Typo*********Kita terlihat bodoh. Kenapa?
Hanya karna takut persahabatan putus, kita menyiksa hati kita yang sudah terikat. Only one sentence, i say I <3 U.*
*
Huuuh~Helaan nafas yang sudah tak terhitung jumlahnya keluar dari bibir plum Suzy, Ya- sejak pukul 2 siang ia tak henti-hentinya menghela nafas.
Pikirannya kacau dan semakin kacau karna ia malah duduk ditempat orang-orang berkencan, ini adalah hari menuju malam pergantian tahun, tak seperti biasanya ia duduk sendiri merutuki nasib sebagai seseorang yang kesepian. Andai saja... Ya- ia hanya bisa berandai-andai... andai saja sahabat terkasihnya atau bisa dibilang cinta pertamanya itu turut menemani, mungkin ia takkan terlihat seperti orang bodoh menatap iri orang-orang berkencan didepan matanya."Aish~jinjja... kenapa nasibku seburuk ini?!" Pekiknya tercekat, tak mungkin ia berteriak saat ini. Yang ada ia akan dipandang aneh.
*
*
Waktu sudah menunjukkan sore hari dan ia masih duduk sendiri menatap matahari yang mulai tenggelam, menyisakan sungai han yang berubah berkilau keemasan.Huuh~ tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, biasanya ia sudah memukuli seseorang sambil bercanda ria dan tertawa, sekarang ia malah terlihat habis diputuskan kekasih. Lagu Lonely-2NE1_ menjadi pilihan terakhir ditelinganya, lengkap sudah penderitaannya.
TAP TAP TAP
Suara langkah seseorang mendekat, Suzy tak mendengarnya karna kedua telinganya sudah disumpal headseat. Bahkan ia tak menyadari ada sosok lain yang duduk disampingnya, seseorang berperawakan tinggi dengan rambut merah yang khas.
SRET-
Suzy menoleh saat merasakan headseat yang menyumpal telinganya ditarik seseorang, wajahnya datar tanpa ekspresi menatap namja yang sudah mengganggu kesendiriannya.
"Kembalikan." Ucapnya kesal sembari menggapai headseat ditangan namja tersebut, namun tangan kekar itu lebih cepat menjauh hingga Suzy malah mendengus sebal lalu menatap sungai han.
"Jadi, sejak tadi disini eoh? kau bahkan tak mengajakku." Ujar Taehyung membuat Suzy hanya melirik dengan sudut matanya
"Huh~ yang benar saja aku mengajakmu. Yang terjadi malah aku jadi obat nyamuk." Gerutu Suzy mengerucutkan bibirnya
"Bukannya selama ini kamu memang sudah jadi obat nyamuk untukku."
"Mwo??" Suzy menoleh tak mengerti, namun ia masih mempertahankan wajah datarnya. Taehyung tersenyum simpul, pandangannya menatap kebawah, ia meremas jarinya, lalu raut wajahnya berubah dingin.
"Kau sudah jadi obat nyamuk untukku, neo arra? Setiap pagi, siang, sore, malam, jam, menit, detik, tak terhitung jumlahnya kau sudah menjadi obat nyamuk dikepalaku." Desis Taehyung
"Dasar aneh! Aku tidak mau mengajakmu karna kau sendiri yang bilang dimalam pergantian ini kamu mau mengajak kekasihmu menonton kembang api. Kamu pikir aku akan mengajakmu setelah kamu mengatakan hal itu? Yang benar saja. Dan juga ada apa dengan wajahmu? Berkelahi lagi? Sudah ku bilang jangan berkelahi jika kamu masih bisa terkena pukulan. Alien pabo!" Gerutu Suzy sambil mengorek-ngorek isi tasnya mencari sesuatu
"Memangnya kamu tahu aku bakalan bawa kekasih yang mana?"
DEG-
Tangan Suzy terhenti sejanak, dia memang tak tahu Taehyung akan mengajak siapa? Pemuda ini playboy tingkat akut, walau begitu para gadis tak pernah berhenti menghampiri.Tapi... kenapa ia harus peduli dengan itu? Aish~ gara-gara jatuh cinta pada namja disebelahnya, sekarang ia malah terlihat semakin bodoh. Bae Suzy.. Bae Suzy.. ia menggeleng-gelengkan kepalanya.