**********Sorry for Typo*********Suzy menyipitkan matanya, didepannya sosok menyebalkan tengah duduk sambil bercanda bersama keluarganya. Perlu digaris bawahi keluarganya, sudah termasuk kakek, nenek, ibu, ayah dan kakak-kakaknya.
Berapa lama mereka tertawa seakan saudara jauh yang tak bertemu bertahun-tahun?
Nyatanya mereka bukan sekumoulan keluarga, iya~ pria paling tengah yang duduk didepannya itu bukan keluarganya, bahkan tak ada darah yang melekat ditubuh pria itu.
"Jadi Taehyung, kau kesini untuk meminta ijin melamar Suzy?" Tanya Tuan Bae membuat si bungsu Bae melotot
"Tentu saja, aku dengar dia no. 1 dikampusnya. Suzy beruntung mendapatkanmu~" Bae Irene, kakak tertua sekaligus kakak satu-satunya ikut bicara. Padahal wanita hamil itu tahu pertempuran aneh antara dia dan pria itu.
"Bibit kalian cocok, eommonim yakin anak kalian akan cantik dan tampan," ny. Kim seakan mendukung.
"Cepatlah nikahi mereka, biar cicitku ada temannya," nenek tua juga ikut bicara seakan menyetujui ide gila barusan
"Jadi Suzy, kapan kau mau menikah denganku?" Tanya Taehyung dengan kedipan matanya, Suzy melotot.
"TIDAAAAAKKKKKKK...!!!!!"
Brak-
"Suzy, gwaenchana?" Tanya pria disampingnya, Suzy menoleh menata ngeri pria ini bicara lembut padanya. Sejak kapan pria ini berubah?
"Kenapa dahimu mengerut Zy? Kau bermimpi buruk lagi?" Taehyung. Yah~ pria ini Kim Taehyung. Suzy yakin dia tak hilang ingatan, tapi kenapa? Matanya hanya bisa mengerjap.
"Kau bahkan mengebrak meja makan, anak kita terlihat kaget sayang."
Drama picisan macam apa ini? Suzy lalu memutar kepalanya, dimana Taehyung menatap kursi disebelahnya, sosok gadis cantik memakai seragam sekolah dengan rambut kepang dua.
"Kenapa eomma menatapku seakan ingin memakanku?" Tanya gadis cilik itu, kembali mata Suzy mengerjap.
"A.. apa?" Suara Suzy tercekat
"Sayang, paman Han sudah diluar. Cepat minum susumu dan berangkat sekolah." Ujar Taehyung tersenyum manis, Suzy?
Wanita itu syok berat. Matanya hanya mengikuti apa uang dilakukan dua manusia didepannya, gadis cilik itu mengecup kedua pipi Taehyung dan kedua pipinya, tak lupa mengatakan 'saranghae' sebelum akhirnya hilang dari balik pintu.
"Kita benar-benar menikah?" Tanya Suzy syok
"Sudah hampir 9 tahun, dan kenapa dengan pertanyaanmu itu? Kasihan Kim Jihyun, kau acuhkan." Ujar Taehyung
"Itu anak siapa?"
"Zy, ucapanmu itu tidak lucu. Kita sudah menikah dan memiliki anak. Kau kelihatan aneh,"
"Taehyung, maksudku... bagaimana bisa? Bukankah kita adalah musuh?"
"Musuh? Kita bahkam saling mencintai Zy," Taehyung menatap Suzy lalu mendekatkan wajahnya, semakin dekat, semakin dekat, dan semakin dekat, dan.....
"TIDAAAKKKKK.....!!"
BRAK
Nafas Suzy tersengal, ia diam ketika semua mata tertuju padanya.
"Zy, kenapa kau bilang tidak? Kau tidak ingin menikah dengan Taehyung?" Mata ny. Bae melotot, Irene cengengesan, ia tahu kalo adiknya pasti sedang melakukan daydream, tanpa disadari.
"Hah?" Suzy hanya melongo seperti orang bodoh
"Sepertinya aku tahu maksud kata tidak yang diucapkan Suzy," gumam Tuan Bae, Suzy menatap sang ayah.
"Tidak yah?" Ucap Irene menatap adiknya demgan smirk yang Suzy yakini adalah bumerang dalam hidupnya. "Tidak untuk, tidak boleh terlalu lama melakukan akad karna ia takut hamil duluan." Jeals Irene, membuat adiknya melotot.
"Baiklah, aku mengerti. Besok aku akan membawa keluargaku untuk melamarmu, chagiya," bukannya berbunga-bunga, Suzy malah merasa mual. Apa barusan? Membawa keluarganya? Lakukan saja kalo dia bisa melewati sang kakek yang...
"Lebih cepat lebih baik. Suzy itu liar, Taehyung adalah sosok baik, jangan sampai ia hamil duluan." Ujar sang kakek, Suzy menganga lebar.
"Kenapa kalian membuatku seperti ingin memperkosanya?" Protes Suzy
"Matamu bahkan terlihat kelaparan saat menatapnya Zy," ujar ny. Bae membuat seisi rumah tertawa puas.
"Welcome to hell nyonya Kim," Suzy bisa melihat jelas gerakan bibir Taehyung, smirk dan tatapan menyeramkannya.
Mati kau Suzy. Batinnya
*
*
*
FIN