***********Sorry For Typo**********Suzy mendengus sebal, bukankah ini sudah melebihi janji. Ia menunggu seperti orang bodoh ditaman kanak-kanak namun orang yang ditunggu tak muncul juga.
Sial sekali ketika ia ingat bahwa pria itu memiliki kartu as, dasarnya bukan pria. Orang itu hanya seorang bocah 3 tahun lebih muda darinya, sial sekali malah sekarang ia terlihat seperti seseorang bodoh disini.
"Kalo sampai dia tak datang juga, ku kebiri dia biar tak punya keturunan sekalian." Rutuknya kesal luar biasa, harusnya saat ini ia habiskan waktu bersama gulungan selimut, malah duduk seperti orang bodoh disini, Suzy kesal luar biasa.
"Zy~"
"APA??!" Sentaknya membuat sosok yang memanggilnya hampir jantungan, Suzy berbalik lalu menggeram kesal. Ini dia bocah sialan itu.
"KENAPA BARU DATANG BOCAH?!" Teriaknya tak peduli bahwa ini tempat umum, rasa kesal dan marah lebih dominan.
"Maaf, aku ketiduran." Sahut pria itu menggaruk tengkuknya, nyengir tanpa dosa.
"Bagus. Kali begitu biar aku yang tidur sekarang." Dengus Suzy berbalik namun tangan pria itu lebih dulu menariknya
"LEPASKAN AKU BOCAH!" Teriaknya memukul tangan kekar yang mencengkeram erat pergelangan kakinya,
"Maaf, tapi aku tak mau menyia-nyiakannya. Aku janji aku akan beryanggung jawab."
"Hah? Kau gila? Apa maksudmu dengan bicara begitu?" Pekik Suzy, ia tak bisa mengontrol emosinya, Jungkook berdehem
"Saranghae~" ucap Jungkook lembut, membuat mata Suzy mengerjap
"Kau sering mengatakan itu dan aku takkan tertipu lagi pada bocah menyebalkan sepertimu, lihat. Wajahku tak bersemu merah lagi," sahut Suzy melipat tangannya di dada, seakan akhirnya ia bisa menang melawan bocah didepannya ini.
"Kali ini aku serius." Jungkook nampak bersungguh-sungguh, Suzy mendengus.
"Cepat kemarikan foto itu. Aku sudah datang dan sesuai janjimu kau akan kembalikan foto memalukan milikku." Ujar Suzy mengulurkan tangannya, Jungkook bungkam
"Aku mencintaimu." Sahut Jungkook, Suzy kembali mendengus
"Aku tak peduli."
"Tapi aku peduli."
"Masa?"
Jungkook mengangguk pasti.
"Bodo." Desis Suzy menunjukkan wajah tak sukanya, Jungkook menghela nafas lalu menggaruk tengkuknya tak tahu harus melakukan apa lagi agar tetangga cantiknya ini percaya bahwa ia bicara bersungguh-sungguh dari dalam hatinya.
"Suzy." Ucapnya menatap Suzy yang ukuran tubuhnya lebih pendek, Wanita itu mendongakkan kepalanya.
"Apa?" Sorot polos Suzy, walaupun Jungkook masih terbilang bocah, tapi hatinya bukan bocah dan dia bocah yang sudah mampu membuat bocah, harus diingatkan itu.
"Aku mencintaimu secara nyata. Dan ini buktiku." Ujar Jungkook, belum sempat Suzy menyahut bibirnya malah bungkam seketika.
Jungkook menciumnya, tepat dibibirnya. INI GILA. MEREKA DI TEMPAT UMUM.
Suzy berusaha menjauhkan tubuh kekar Jungkook, namun tangan kekar itu malah memeluk erat pinggangnya dan menekan tengkuknya. Kepala Suzy pening seketika, INI GILA.
"Saranghae~" lirih Jungkook disela-sela ciumannya, Suzy terbuai sebelum ia kembali memekik mendengar ucapan terakhir Jungkook, namun bocah itu tak mau menjauhkan bibirnya dan tak peduli nafas pendeknya yang sudah terengah.
"Aku tak menerima penolakan ny. Jeon,"
SESEORANG TOLONG JAUHKAN BOCAH INI DARIKU.
*
*
*
FIN^^
