**********Sorry For Typo**********Duk-
"Aw..." terdengar suara gadis meringis ketika seseorang menyenggol pundaknya, lalu mendesis kesal.
"Sorry gak lihat." Ucap suara berat membuatnya mendongakkan kepala, pria tampan berkacamata hitam.
"Makannya punya badan gedean dikit." Ujarnya lagi membuatnya menatap marah
Bug
Kaki jenjangnya berhasil membuat pria tersebut meringis, tulang keringnya dicium high heelsnya.
"Itu baru adil." Desisnya meninggalkan pria yang menatap punggungnya semakin menjauh.
Ku pastikan kita berjodoh. Siapapun kau..
*
*
*"Kenapa?" Tanya Soojung begitu ia duduk dikursi samping setir, gadis itu mengernyitkan dahinya melihat sahabatnya terlihat menggeram marah.
"Zy, kau tidak minum sianida kan?" Tanyanya lagi membuat gadis bermarga Bae itu menoleh, tatapan tajam.
"Aku bercanda." Ujar Soojung kikuk membiarkan sahabatnya meluapkan amarahnya dengan....
"BAE SUZY!!" Teriaknya begitu merasakan bahwa ia seperti diarena F1, Suzy melesatkan mobil sport merahnya dengan suasana marah, ia kesal lalu Soojung menanyakan sesuatu, apa tadi? Sianida.
Seakan tuli, ia membiarkan Soojung berteriak gila didalam mobil akibat suasana kesetanan dalam tubuhnya.
Ckiiiit-
"Aku masih hidup..." ucap Soojung dengan nafas terengah-engah. Suzy? Gadis itu sudah melesat keluar mobil, Soojung mendelik.
Ia barusaja pulang dari USA, pulang ke korea karna merindukan sahabat dan kekasihnya. Tapi apa ini? Ia hampir saja diajak mati oleh sahabatnya.
"Jungie..!" Pekikkan kecil tapi mampu memengangkan telinganya
"Jiyeon hiks... aju masih hidup Jiyeon..." ujarnya dramatis membuat wanita bermarga Park itu mengernyitkan dahinya
"Kalo kau mati, lalu aku apa?" Gerutunya,
"Dia gila Jiyeon, dia hampir saja membuatku mati sebelum menikah," ungkap Soojung membuat Jiyeon tertawa, ia akhirnya tahu kenapa sepupunya itu memadang wajah dingin. Pasti sedang kesal.
"Kau mebgatakan apa memangnya?" Sahutnya
"Aku tanya, apakah dia habis minum sianida," polosnya kau Soojung
"Dasar bodoh." Ejek Jiyeon mendorong keningnya
"Apa? Aku salah bicara? Kubpikir dia akan bakik mengejekku tahu. Habisnya dia masuk mobil dnegan wajah gwisin~" bisik Soojung diakhir kalimatnya, Jiyeon geleng-geleng kepala.
"Cepat masuk. Kejutan lainnya, akan membuat dia mati berdiri." Kekeh Jiyeon membuat Soojung penasaran.
Keduanya memasuki rumah."Sayang, kamu melacak gps ponselku lagi?" Sebuah suara berat membuat seisi rumah bengong, termasuk gadis bermarga Bae.
Apalagi pria itu langsung memeluknya. Membuat tubuh Suzy menegang.
"Taehyung-ah, kamu mengenal Suzy?" Tanya Ny. Bae kaget sekaligus bahagia
"Suzy? Eomma, dia gadis yang ingin aku nikahi. Karna itulah aku menolak perjodohan yang kau ajukan," ujar pria bernama Taehyung tersebut, merangkul bahu Suzy yang sejak tadi tak bersuara.
"Iya kan sayang?" Smirk- andalannya keluar, Suzy memincingkan matanya.
"Suzy sayangku, eomma bangga ternyata kau bukan LGBT, seperti gosip diluaran sana."
"Eomma!" Protes Suzy, sedangkan Taehyung membulatkan mulutnya. Satu fakta baru, gadia unik.
"Tidak yimo, dia kekasihku. Yang akan menjadi ibu dari anak-anakku." Tegas Tarhyung dengan mata masih menatap Suzy.
"Aku tid..."
"OMO!!" pekik seisi rumah melihat adegan yang memabg harusnya tidak dilajukan sekaranga, atau sebaiknya dilajukan ditempat yang lebih tertutup.
"I got you." Bisik Taehyung tepat didepan bibir Suzy membuat yang lain berpikir bahwa keduanya sedang berciuman.
"Mian~~~ aku lancang," Taehyung pura-pura menggaruk tangannya ditengkuk, sedangkan Suzy barusaja seperti tersambar petir.
Apa tadi katanya?
Tenang saja, ciuman kita akan dilakukan ditempat tertutup dan akan terasa nikmat.Seseorang tolong jauhkan aku dari psikopat ini. Taehyung mengusap bibirnya, menatap Suzy penuh godaan.
*
*
*
FIN^^