CHAP 50

22.5K 2K 84
                                    

Happy Reading!

Mohon maaf jika ada typo.

••••••••••••••••••

Canggung, aneh, panas, benci, kecewa berkumpul menjadi satu untuk menyimpulkan situasi saat ini.

Ya, saat ini Riley duduk didepan Lisa dan Sehun membuat wanita itu menunduk dan mencakar punggung tangan Sehun karena tidak membiarkan Lisa pergi dari sana.

Sinting, bodoh, idiot merupakan kalimat-kalimat cocok untuk seorang Oh Sehun.

Lisa menghela nafas pendek dan terus mencakar tangan Sehun.

Pria itu bahkan sedang menahan ringisannya.

"Jadi, ada perlu apa Anda mengajak saya bertemu disini?" ucap Riley buka suara sembari melirik Lisa yang terus saja menunduk membuat pria paruh baya itu tersenyum sinis.

Sehun berdehem.

"Aku ingin mengganti uang yang diberikan Shawn padamu," ucap Sehun membuat Lisa membelalakkan matanya,"berkali-kali lipat." Sambungnya membuat pria paruh baya yang dihadapanya seketika menegang.

Sialan.

Ya, ternyata Sehun tahu kejadian yang dimasalalu.

Apa jangan-jangan pria itu tahu perihal ia yang merenggut keperawanan Istrinya itu dahulu? Batin Riley cemas namun mencoba berusaha bersikap biasa saja.

"Maksud Anda apa?" timpal Riley balik membuat Sehun terkekeh kecil dan menghempaskan sebuah beberapa lembar kertas dihadapan Riley.

"Itu memperjelas semuanya." Cetus Sehun membuat pria itu dengan ragu mengambil kertas-kertas yang dihadapannya lalu membacanya.

Untung saja Sehun sudah pindah ke ruang VIP, jadi tidak perlu takut akan menjadi perhatian sekitar.

"Aku ingin membeli Lisa padamu seperti yang Shawn lakukan. Tetapi dengan satu syarat, kau harus memastikan bedebah Mendes itu tidak mengganggu Lisa lagi." Ketus Sehun dengan sarkas membuat Lisa yang tadinya mencakar tangannya menjadi memeluk lengannya dan mendongakkan kepalanya.

"Makasih," bisiknya lalu menundukkan kepalanya lagi.

Riley berdeham,"saya tidak tau apa yang Anda bicarakan. Saya tidak mungkin melakukan itu terhadap Lisa." Balasnya dengan senyuman memuakkan bagi Sehun.

"Jangan mengelak!" geram Sehun dan memukul meja membuat Riley terkejut termasuk Lisa.

Dadanya naik turun menandakan emosinya sedang diubun-ubun.

••••••••••••••••••••

Sehun menendang udara kosong dengan kesal.

Ya, Riley menolak permintaannya dengan terus mengelak tentang itu membuat Sehun naik darah hingga hampir melambungkan pukulannya pada pria paruh baya itu.

Untung saja Lisa dengan cepat menariknya keluar hingga seperti sekarang.

Pria itu terus menggerutu kesal layaknya kehilangan barang berharganya. Bahkan Lisa memilih untuk menjaga jarak dari pria itu.

"Kenapa malah kau menjauh?!" protes Sehun menoleh ke kanan melihat Lisa menyengir.

"Aku tidak mau jadi pelampiasanmu ketika emosi." Balasnya jujur meski rasanya tidak mungkin melakukan itu padanya.

Lisa hanya ingin Sehun tenang dahulu sebelum mengendarai mobil lagi.

Sehun menghela nafas pendek dan memainkan tangannya menyuruh Lisa mendekat,"sini," perintahnya.

I'M [NOT] GAY • OH SEHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang