CHAP 1

44.8K 4K 29
                                    

Lisa menuruni anak tangga dengan terburu-buru. Ia memiliki kelas pagi hari ini tetapi lagi-lagi ia telat bangun karena ia harus mencari pekerjaan yang baru untuk bertahan hidup.

Iya, bertahan hidup dikota Los Angeles itu, ketika berumur 10 tahun ia harus pindah ke San Jose lantaran Ibu nya menikah dengan Lelaki berkewarganegaraan American.

Tetapi naas, hidupnya yang awal nya yang indah harus berakhir hingga membuatnya harus pergi dari rumah.

Ketika umurnya menginjak 15 tahun, Ibunya di nyatakan meninggal karena penyakit tumor yang dihidapnya.

Dan itu membuat Ayah tirinya berubah menjadi orang yang suka minum, bahkan pernah melecehkan Lisa.

Dengan tekad yang kuat dan tekanan batin yang ia rasakan, tepat saat umurnya menginjak 18 setelah lulus sekolah menengah atasnya. Ia memutuskan untuk kabur dari sana dan mencoba hidup sendiri dengan uang yang selama ini ia tabung untuk tinggal di Los Angeles.

Ponselnya terus berdering, sahabatnya terus menelfonnya. Ia tahu, sebentar lagi kelas akan dimulai.

Lisa langsung menaiki bus yang sedari tadi ia tunggu. Dan ponselnya kini berbunyi lagi, bukan dari sahabatnya melainkan nomor yang tidak dikenal.

Lisa langsung mengangkatnya, "Hello?"

"Good morning! Can i speak to Lalisa Manoban?"

Lisa meneguk salivanya, ia tidak mengenal suara itu dan terlebih lagi suara itu sangat asing. Ia takut jika itu adalah orang suruhan Ayah tirinya.

"Morning! who is this?"

•••••••

Sehun berkutat dengan berkas-berkas yang ada di meja besarnya itu.

Jika ia memiliki sekertaris mungkin ia tidak akan serepot itu. Tetapi baru kemarin ia memecat sekertaris nya karena terus mencoba menggodanya.

Pintu berdecit dan munculah Thomas selaku tangan kanan Sehun.

"Kau sudah menemukan sekertaris barus untukku?" ucap Sehun langsung kemudian kembali berkutat pada berkas-berkas putihnya itu.

"Sudah, Tuan. Dia akan melakukan interview terlebih dahulu."

Sehun kembali mendongakkan kepalanya. "Pastikan dia bukan wanita penggoda."

Thomas mengangguk kemudian berlalu dari sana. Bagi Thomas itu sedikit sulit karena bagaimanapun Bos nya itu memiliki wajah yang tampan dan akan membuat kaum hawa selalu ingin menggodanya.

•••••••

Dengan secepat kilat Lisa kembali ke apartement nya dan mengganti bajunya.

Persetan dengan kelas pagi hari ini, ia mendapat telfon dari OH Group untuk melakukan interview.

Dan seperti sekarang ia sudah berdiri didepan gedung yang menjulang tinggi dan tampak begitu kokoh.

Ia berdoa dalam hati sebelum melangkahkan kakinya masuk ke gedung itu.

"Ada yang bisa saya bantu?" ucap resepsionis kantor lantaran Lisa menghampirinya.

"Saya menerima telfon untuk melakukan interview. Kalau boleh tau dimana ruangannya?"

Setelah resepsionis itu memberitahu nya, Lisa langsung menuju lift dan sesekali melirik jam yang melingkar ditangan kirinya itu.

"Semoga aku diterima disini..." batinnya penuh harap.











TBC.
Gimana?
Ya gitu wkwk

I'M [NOT] GAY • OH SEHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang