Happy Reading sajalah~
•••••••••
Sedari tadi Xavier tidak henti-hentinya mengumpat.
Ya, pasalnya Shawn memelankan mobilnya lalu membunyikan klakson sesekali.
"Geez! Biarkan saja dia jalan kaki!" erang Xavier kesal.
Ya, Shawn membunyikan klakson agar Lisa masuk kedalam mobilnya. Tetapi wanita itu hanya mengabaikannya dan terus berjalan tanpa menoleh membuat Shawn harus memelankan mobilnya agar sejajar dengan tubuh Lisa.
"Naiklah! Kau seperti orang gila." Teriak Shawn dengan nada kesal.
Lisa mendecih dan mempercepat langkah kakinya. Biarkan saja dia seperti orang gila yang penting ia memakai baju batinnya.
Ya meskipun semua mata tertuju padanya membuat ia sedikit risih terlebih lagi Shawn terus membunyikan klaksonnya.
"Tinggalkan saja," cibir Xavier lagi.
"Diamlah, X!" sahut Shawn kesal lantaran saudaranya itu tidak bisa diam.
Shawn ingin turun dari mobil tetapi tidak boleh parkir mobil disana dan terlebih lagi ia terus mendengar klakson yang lainnya untuk menyuruhnya jalan lebih cepat.
Ia menghela nafas kasar dan menghentikan mobilnya secara mendadak untuk keluar dari mobil. Ia tidak peduli lagi oleh umpatan orang-orang yang dilontarkan padanya.
Lisa yang menyadari itu langsung mempercepat langkah kakinya bahkan ia mulai berlari membuat Shawn ikut berlari.
"Shawn!" teriak Xavier tetapi hanya diabaikan.
Xavier langsung pindah untuk duduk di kursi pengemudi dan kembali menjalankan mobil.
Ya, sepertinya ia harus menunggu saudaranya di persimpangan.
Pria itu terus mengumpat dalam hati. Saudaranya seperti orang bodoh jika berhadapan dengan Lisa.
Geez! Xavier benar-benar muak.
Mengapa saudaranya itu tidak membenci wanita itu? Jelas-jelas wanita itu tidak pernah melihatnya bahkan menyadari perasaannya.
Benar-benar manusia yang buta cinta, batin Xavier mencibir.
Sedangkan disisi lain Lisa terus berlari tanpa memperdulikan teriakan Shawn.
Ya, ia juga tidak mau satu mobil dengan Xavier. Semua kalimat yang Xavier keluarkan dari mulutnya tidak pernah tidak pernah di filter membuat Lisa tersinggung.
Ya meskipun terkadang Lisa juga membalasnya tetapi tetap saja. Mulut Xavier benar-benar pedas ketika berbicara hingga memohok hatinya.
Dan terlebih lagi Lisa sadar jika Xavier benar-benar menyeramkan daripada Shawn.
"Lisa!" teriak Shawn yang mulai berhenti dan mengatur nafasnya.
Ia tidak menyangka Lisa berlari secepat itu terlebih lagi wanita itu tidak memakai alas kaki.
Sungguh, wanita itu benar-benar seperti seorang pasien rumah sakit jiwa yang sedang kabur.
Shawn kembali berlari dan sesekali melirik Xavier yang sudah membawa mobilnya.
"Lisa!" teriaknya dengan nada kesal dan sesekali berhenti karena kepalanya terasa sakit.
Sial.
Sepertinya Shawn harus membalas Jack suatu hari nanti.
Tidak ada yang pernah berani memukul kepalanya menggunakan botol terlebih lagi melakukan hal itu padanya didepan orang banyak.
Itu benar-benar menjatuhkan harga dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M [NOT] GAY • OH SEHUN
Fiksi Penggemar"Bagaimana? Kau menerima tawaranku itu?" - OSH "Semoga aku tidak memilih keputusan yang salah." - LM Warn; Banyak hal rancu ⚠ Typo ⚠ Belum di revisi⚠ #35 - Fanfiction [26-06-2018] #47 - Fanfiction [23-06-2018] Don't copy my story!⚠ ©2018 by SILVER-Q...