S-16

10.1K 943 53
                                    

Happy Reading;

Mohon maaf jika ada typo.

••••••••

Lisa menghela nafas pelan, pikirannya menjadi tidak tenang. Apa ia harus menelfon Shawn saat ini?

Bagaimana jika pria itu menjebaknya?

"Kenapa, Lis?" tanya Hanbin yang memakai celemek untuk membuat sarapan.

Lisa menggeleng.

"Menurutmu apa aku harus tetap kabur atau pulang?"

Hanbin bergeming dan menatap manik mata Lisa.

"Kalau kabur nya kesini, aku bakal lebih suka kau kabur," sahut Hanbin dengan kekehan diujungnya membuat Lisa mencibir.

"Lagian kenapa? Kau juga masih muda, masih banyak yang mau sama kau dan akan terima kau meski sudah memiliki anak lima," sahut Hanbin lagi membuat wanita itu bersedekap dada.

Ya, meski banyak yang mau sama dia tetapi jika hatinya mau sama Sehun bagaimana?

Lisa menghela nafas pelan dan memilih bersantai diruang tamu.

Ia sudah pikir baik-baik untuk menelfon Shawn. Hanya Shawn saja yang memiliki rencana licik hingga bisa membawa semua anaknya itu.

Ia langsung mengetikan nomor Shawn pada ponsel Hanbin dan dengan ragu ia menempelkan pada telinganya.

Cukup lama ia menunggu akhirnya panggilan tersambung.

"Fuck! Who is this? It's still morning!" dengus Shawn disebrang sana dengan suara khas baru bangun tidur.

"Ok fuck! Aku matikan!" ucapnya lagi lalu memutuskan panggilan sepihak.

Sial. Kenapa tidak sabaran sekali jadi manusia? Batin Lisa kesal.

Ia kembali menelfon Shawn.

"Fuck! Whoever you are, i'll kill you!"

"Shawn?"

"Lisa?"

•••••••••••••

"Nomor Lisa sudah tidak aktif, aku sedikit sulit melacaknya," sungut Kai dan memutar kursinya menatap Sehun yang sedari tadi menunduk mengepalkan tangannya.

Sehun menghela nafas kasar dan beranjak dari sana.

Apa Sehun harus memblokir semua kartu debit dan kredit milik Lisa?

Tapi bagaiman jika Lisa kelaparan diluar sana?

Geez! Sehun tidak bisa berfikir jernih saat ini.

Semua ini benar-benar fatal. Ia melirik ponselnya dan ada panggilan tak terjawab dari Skyla.

Sehun mendengus pelan dan memblokir nomor wanita itu.

Ia tidak mau tambah pusing memikirkan wanita seperti Skyla.

Memangnya dia siapa?

••••••••••••

Dengan perasaan was-was Lisa memasuki lift dan menekan tombol lantai milik Shawn.

Ia tidak menyangka jika akan meminta bantuan pada pria itu mengingat ini benar-benar keadaan tersedak.

Tidak membutuhkan waktu yang cukup lama akhirnya pintu lift terbuka. Lisa langsung melangkahkan kakinya mencari kamar apartemen milik Shawn.

Setelah mendapatkanya ia langsung mengetuknya dengan pelan. Ia bahkan berfikir untuk pergi dari sana saja karena ia merasa ini benar-benar gila.

Krettttt.

I'M [NOT] GAY • OH SEHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang