CHAP 8

29.3K 3.2K 122
                                    

Don't forget to vote Chingu!

Happy reading. 👌👌👌

•••••••••

"Jangan mengeluarkan air liurmu ketika tidur, jika kau melakukannya kau harus mengganti seprei nya saat itu juga.

"Jangan mencoba mengotori ruangan itu."

"Jangan menyalakan lampu ketika siang har---"

"Stop it!!"sela Lisa memotong apa yang Sehun ucapkan.

Apakah Sehun benar-benar ikhlas menawarinya tempat tinggal?

Jangan mengeluarkan air liur? Apakah Sehun sedang bergurau saat ini?

Sehun berkacak pinggang lalu menatap Lisa,"jangan menyelaku."

Lisa menghela nafasnya dan memegang kopernya berniat keluar dari sana.

"Kau mau kemana?"

"Cari tempat lain, setidaknya aku tidak terjebak dengan pria gila sepertimu."

TING NONG.

Suara bell membuyarkan lamunan mereka.

Sehun menghela nafasnya lalu menatap Lisa dengan tatapan yang mengatakan tetap disini.

Dengan langkah gontai Sehun membuka pintu Penthouse miliknya.

"Lama sekali kau membukanya!"dengus seorang pria lalu menghempaskan tubuhnya dikursi membuat Lisa jadi penasaran dan mengintip.

"Lama sekali kau membukanya!"dengus seorang pria lalu menghempaskan tubuhnya dikursi membuat Lisa jadi penasaran dan mengintip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa meneguk saliva nya.

Bukankah itu Xi Luhan yang digosipkan memiliki hubungan dengan Sehun?pikirnya.

Demi tuhan, Lisa mengagumi wajah Luhan, karena bagi Lisa wajah Luhan itu unik.

Terkadang bisa menjadi cantik dan menjadi seorang bad boy.

Dan apa yang Lisa lihat sekarang, penampilan Luhan terlihat seperti seorang badboy dengan tampang nya terlihat kesal.

"Aku ada urusan,"balas Sehun lalu ikut duduk disebelah Luhan.

Mereka belum menyadari keberadaan Lisa yang mengintipnya dari pintu kamar.

Lisa membalikan tubuhnya, ia takut jika Sehun dan Luhan melakukan sesuatu didepan matanya.

Brak.

"Arghh.."desis Lisa kecil lantaran membuat Kopernya terjatuh hingga ia mendengar sebuah langkah kaki menuju ke arahnya.

"Siapa dia Sehunnie?"tanya Luhan saat sampai didepan pintu kamar yang tidak jauh dari sana lalu memandangi Lisa yang terlihat kaku.

Luhan memicingkan matanya menatap Lisa lekat,

Suara langkah kaki kembali terdengar, itu suara langkah kaki Sehun.

"Dia... Pembantu baruku."

.
.
.
.
.
.
.

"Dasar bajingan tengik!"umpat Lisa entah yang keberapa kalinya.

Saat ini ia sedang berada di dapur untuk membuatkan mereka makanan.

Entah ide gila darimana Lisa menuangkan garam yang banyak pada nasi goreng Sehun.

"Rasakan itu,"ujarnya tersenyum lalu membawa nampan yang berisi dua piring nasi goreng mereka.

Lisa menempatkan nasi goreng yang tadi didepan Sehun agar tidak tertukar.

"Silahkan makan, Tuan."ujar Lisa dengan nada menyindir.

"Nasimu terlihat enak Sehunnie, bagaimana kalau kita tukaran?"

Lisa membelalakan matanya.

"Kenapa kau masih disini?"tanya Sehun melirik Lisa sebelum menjawab Luhan.

Dengan susah payah Lisa menelan saliva nya dan berjalan dengan gontai ke arah dapur.

"Ini sama saja seperti nasi goreng milikmu, tapi..."jawab Sehun menjeda kalimatnya membuat Lisa tersenyum.

"Tapi jika kau mau, mari kita bertukar."













TBC.

I'M [NOT] GAY • OH SEHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang