CHAP 19

21.8K 2.6K 205
                                    

Happy Reading.

Maap kalo ada typo gaes😁

•••••••••

Sehun mendengus kemudian menarik tangan Lisa.

Ia menatap mata wanita itu,"bisakah kau berjanji padaku untuk tidak membiarkan pria lain menyentuhmu?"

Lisa bergeming.

Ia mencoba mencerna apa maksud dari ucapan Sehun barusan.

Sehun tertawa kecil melihat ekspresi Lisa. Ia langsung melepas tangannya hingga lamunan Lisa buyar dan sesekali wanita itu mengerjapkan matanya tidak percaya.

Ia merasa seakan-akan Sehun menyukai dirinya.

"Kenapa kau jadi berbicara seperti itu?"

Sehun mendecak,"karena kau adalah Istriku."

Ah! Lisa baru saja ingat jika ia sudah menikah dengan Sehun. Mungkin Sehun berbicara seperti itu karena tidak ingin orang lain berpikir hubungan mereka hanya sebuah formalitas pikir Lisa.

Lisa mengangguk paham.

"Kau tidak ingin orang lain curiga karena hubungan kita hanya sebuah main-main, kan?"

Sehun kembali menatap Lisa kemudian mendecih lalu bangkit dan meninggalkan Lisa yang terus memanggilnya.

"Aku belum memasang perbanmu bodoh!"teriak Lisa melihat Sehun menaiki anak tangga.

Ia menjadi kesal sendiri, sebenarnya maunya Sehun itu apa? Pikirnya.

"Besok kau tidak usah ke Kantor. Aku akan mencari Sekertaris baru,"ujar Sehun dengan sedikit nyaring namun terdengar seperti memerintah.

"Yak! Bukan seperti itu perjanjian kita!"

Sehun menghentikan langkahnya lalu menoleh dan melihat Lisa yang sedang berdiri menatapnya kesal.

"Selesaikan pendidikanmu, setidaknya kau bisa memiliki pegangan untuk masa depan."

••••••••••••••

Mau tak mau Lisa mengikuti perintah Sehun.

Sekarang sudah pukul dua belas siang dan Lisa masih mengelilingi Kota Los Angeles dengan mobil berukuran mini yang baru saja ia beli dari 10% saham yang ia terima.

Ia sedang mencari lokasi yang strategis untuk membuka Butik.

Ya, ia berniat untuk membuka Toko Butik dengan 10% saham yang sudah ia jadikan uang karena ia tidak mau ikutan dalam bisnis perusahaan Sehun.

Ia pikir setidaknya ia harus membuka sebuah Toko untuk masa depannya yang mendatang.

Bahkan Lisa sudah memikirkan sejauh itu.

Ia hanya tidak mau jika suatu saat Ayah tirinya menemukannya lalu menjualnya seperti apa yang Ayah tirinya lakukan sebelumnya.

Setidaknya jika bisnis butik nya berkembang dan menghasilkan banyak uang, ia bisa pindah ke Thailand.

Ya, karena kehidupan di Thailand juga memerlukan uang pikirnya.

Tinn tinn.

Sebuah mobil terus membunyikan Klakson padahal sekarang tidak berada dikawasan yang ramai lantaran sekarang sedang didaerah pinggiran Los Angeles yang berarti jalanan ini sepi dan tidak mungkin macet.

Lisa mengerang kesal dan bersumpah serapah untuk orang itu lantaran orang itu terus membunyikan klakson pada Lisa.

Lisa melirik kacanya untuk melihat mobil yang dibelakang.

I'M [NOT] GAY • OH SEHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang