HAPPY READING!
•••••••
Sehun benar-benar seperti maling saat ini terlebih lagi ia jalan dengan cara mengendap-ngendap dan memakai topi berwarna gelap.
Ia menghela nafas kasar sembari berkacak pinggang lalu mengedarkan pandangannya pada seluruh ruangan yang ada disana.
"Dimana mereka?!" gerutunya kesal.
Ia pikir club itu tidak terlalu besar didalamnya, tetapi nyatanya ia harus berkeliling dan memeriksa setiap ruangan yang ada disana hingga tak jarang mendapatkan sumpah serapah.
Sebelum melanjutkan langkahnya ia menuju meja yang memiliki beberapa botol kosong yang berserakan.
Ia pikir itu bisa digunakan untuk menghajar Shawn nantinya.
Samar-samar ia mendengar seorang anak kecil menangis membuat ia menoleh dan melirik ruangan yang ada disebelah kirinya.
Ia bergeming sejenak dan menajamkan pendengarannya, dentuman musik yang semakin nyaring membuatnya sedikit sulit untuk mendengarnya dengan jelas.
Ia memilih mendekatkan telinganya pada pintu ruangan itu dan memejamkan matanya lalu menutup telinga sebelah kanannya agar ia bisa mendengarnya dengan jelas.
Matanya melebar saat mendengar suara dari dalam dengan jelas.
Emosinya kian naik membuat ia langsung mendobrak pintu disana membuat sang pelaku terkejut dan menoleh pada pintu yang sudah terbuka.
"Sialan!" geram Sehun saat melihat ada Cessie dan Selice disana yang akan menjadi korban kedua pedofil.
"Siapa kau?!" tanya salasatu dari mereka yang sudah tidak memakai baju dan mencengkram tangan Cessie dengan kuat membuat gadis kecil itu semakin menangis.
"Your nightmare!" balas Sehun lalu menerjang orang itu dan memukulnya menggunakan botol yang ia ambil tadi secara membabi buta.
Pria yang satunya sudah menarik tangan Cessie lalu mendorong Cessie dan Selice hingga tersungkur dipojok.
"Daddy!" pekik Selice dengan isak tangisnya melihat Sehun dipukul dari belakang dengan botol yang masih berisi beer.
"Kau cari mati ya?!" geram Sehun dan membalikkan badannya lalu menghantam wajah pria itu dengan lututnya.
Pria itu mencoba kabur tetapi Sehun sudah lebih dulu menarik kakinya dan melayangkan pukulan diwajahnya.
Sial.
Pasti Selice akan menilainya sebagai daddy yang menakutkan, batinnya.
Sehun menghela nafas kasar dan bangkit dari sana setelah merasa puas memukul mereka.
Ia langsung mendekati Cessie dan Selice yang bergetar ketakutan melihatnya.
Sehun bisa merasakan ada darah yang mengucur dari balik topi yang ia pakai.
Ia melirik tubuh anaknya dan Cessie yang tampak melebam dan baju yang mereka pakai sudah tidak rapi karena kedua pria tadi.
Sehun menoleh pada kedua pria tadi yang ternyata sudah kabur.
"Jangan takut," ucap Sehun pelan lalu menggendong mereka berdua keluar dari sana.
Ingin sekali Sehun mengamuk saat ini saat merasakan ada yang menabraknya dengan kuat dari belakang membuat ia tersungkur kedepan. Untung saja ia memegang kedua kepala kedua balita yang ia gendong saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M [NOT] GAY • OH SEHUN
Fanfiction"Bagaimana? Kau menerima tawaranku itu?" - OSH "Semoga aku tidak memilih keputusan yang salah." - LM Warn; Banyak hal rancu ⚠ Typo ⚠ Belum di revisi⚠ #35 - Fanfiction [26-06-2018] #47 - Fanfiction [23-06-2018] Don't copy my story!⚠ ©2018 by SILVER-Q...