CHAP 21

25.1K 2.9K 115
                                    

Happy Reading.

Sider nagajuseyo~~~

H3h3. Gading. Terserah kalian kok kalo mau vote atau kaga. But if u'all like my story, gw harap kalian bisa memberi apresiasi😂

But klo ga suka kalian bisa pergi dari lapak ini dan ga perlu jadi sider sampe sejauh ini *plakk.

H3h3 gading. Love u sider❤❤❤

•••••••••••••

Jet pribadi Jungkook baru saja mendarat di Bandara kota Los Angeles.

Ia sudah tidak sabar ingin bertemu Lisa.

Ya, meski ia tidak mengatakan pada Lisa dengan berniat memberi kejutan.

Dan selain itu juga dia akan mengajukan kerjasama pada OH Group lantaran Kantor pusat Perusahaan OH Group berada di Los Angeles.

Ia melangkahkan kakinya dengan pelan menuruni anak tangga.

Ia menghirup udara malam hari Los Angeles dengan perasaan rindu.

Tidak terasa sudah lebih dari 2 tahun ia meninggalkan kota itu karena harus kembali ke Korea mengurusi bisnis Ayah nya.

"Jungkook! Cepatlah!"ujar seorang wanita yang berdiri dibelakang Jungkook.

Jungkook mendecak lantaran wanita itu mengganggu aktivitasnya.

"Galak sekali Nona Kim Jisoo ini,"ucap Jungkook dengan nada mengejek dan memberi ruang untuk Jisoo berjalan duluan.

Ya, Jisoo adalah Tunangan sekaligus  Sekertaris Jungkook.

Jisoo mendengus kemudian melewati Jungkook yang memandangnya kesal.

Apa peduli Jisoo? Pria itu benar-benar menyebalkan.

Untung saja Jisoo bisa bertahan dengan pria itu meski pria itu selalu genit terhadap wanita lain.

•••••••••••

07:02 AM.

Seorang wanita yang memiliki paras layaknya wanita berdarah Korea melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung yang menjulang tinggi.

Dengan perasaan deg-degan ia bertanya pada salah satu pegawai yang berdiri disana.

"Selamat Pagi! Apa kau pegawai disini? Bolehkah aku bertanya ruangan Tuan Oh dimana?"tanya wanita itu lantaran disana masih tampak sepi dan kebetulan ada pria itu disana.

Pegawai itu menatap wanita itu dari bawah keatas.

"Sekertaris baru?"wanita itu langsung mengangguk mantap.

"Saya Yeonwoo, Lee Yeonwoo."ucap wanita itu memperkenalkan diri.

"Luhan, Xi Luhan. Dan aku bukan pegawai disini."balasnya jujur.

Ya, lagipula Luhan bukan pegawai disitu.

Itu hanya salahsatu rutinitas yang sering ia lakukan ke kantor Sehun setiap pagi untuk menyapa teman-temannya atau lebih tepatnya Sehun.

Tetapi hari ini ia tidak melihat Sehun.

Mungkin pria itu kesiangan pikir Luhan.

Yeonwoo mengangguk.

"Biar aku mengantarmu,"ujar Luhan kemudian berjalan duluan.

•••••••••••••••••••••

Bugh!

Lisa terbangun lantaran tangan Sehun mendarat diwajahnya.

Sial, pikir Lisa.

Bisa-bisanya juga ia ketiduran disana dan terlebih lagi malah membuat tubuhnya sedikit tersiksa.

Ya, karena Sehun banyak gerak ketika tidur.

Bahkan saat ini saja telapak tangan Sehun berada diwajahnya dan pria itu sudah merubah posisi menjadi terlentang lalu kembali mengorok.

Lisa menggerutu kesal dan memegang tangan Sehun lalu dilemparkan kembali kewajahnya membuat pria itu bergerak merubah posisinya kembali menghadap Lisa dan memeluk pinggangnya.

Geez! Lisa tidak bisa bergerak. Perban yang menutupi badannya membuatnya seperti manekin mumi.

"Morning,"ucap Sehun dan membuka matanya dengan perlahan membuat Lisa menoleh.

Lisa memutar bola matanya malas.

Sok manis sekali, batin Lisa.

"Bisakah kau memindahkan tanganmu?"pinta Lisa membuat Sehun sedikit menunduk melihat tangannya lalu kembali menatap Lisa yang masih tidur terlentang.

Sehun hanya tersenyum membuat Lisa bergidik ngeri.

"apa maksud dari senyuman itu?"tanya Lisa menyelidiki.

Sehun berdehem kemudian menarik tubuh Lisa dan mempererat pelukannya.

"Jangan banyak bertanya. Aku masih mengantuk,"ucapnya pelan kemudian memejamkan matanya kembali tanpa memperdulikan sumpah serapah yang keluar dari mulut Lisa.

Bahkan sumpah serapah yang keluar dari mulut Lisa seperti lagu Nina Bobo baginya.

"Kau hanya membuang tenagamu saja jika kau terus melakukan itu,"cibir Sehun lantaran merasakan Lisa terus memukul-mukul tangannya bahkan menariknya keatas.

Lisa menoleh menatap pria yang masih memejamkan matanya itu dengan sebal.

"Kau tidak pergi kerja? Kau bisa terlambat nanti?"tanya Lisa dengan harap Sehun akan segera melepaskannya.

Ya, karena bagi Lisa, Sehun adalah pria yang sangat gila kerja.

Mungkin dengan itu Sehun akan melepaskannya dan langsung bangkit pergi bekerja.

"Aku CEO nya, tenang saja. Aku bisa datang sesuka hatiku."balas Sehun enteng membuat Lisa semakin kesal.

"Tapi bagaimana jika Luhan mencarimu? Bukankah ia selalu datang kesana pagi hari?"Ujar Lisa lagi dengan harap ia akan segera berubah pikiran.

Sehun membuka matanya kemudian mendecak.

Tatapan mata mereka bertemu membuat Lisa memalingkan wajahnya menatap langit-langit kamar.

Sehun bergeming. Tidak ada jawaban darinya membuat Lisa menggigit bibirnya.

Ia pikir ia salah bicara.

•••••••••••••••

10:45AM.

Thomas mengetuk pintu ruangan yang bertuliskan Sekertaris. Setelah mendapat izin untuk masuk, ia langsung membuka pintu itu dan berdiri tidak jauh dari meja.

"Hari ini Tuan Oh tidak akan masuk, ia berpesan padaku untuk menyuruhmu mendata ulang berkas-berkas yang ada di mejanya dan ia ingin kau mengatur jadwal rapat bersama CEO Jeon Corp untuk esok hari,"terang Thomas panjang lebar membuat Yeonwoo mengangguk mengerti membuat Thomas pamit untuk keluar darisana.

Yeonwoo menghela nafas panjang.

"Aku pikir akan bertemu dengannya hari ini,"ucapnya bermonolog.

Ya, karena ia pikir hari ini akan menjadi hari yang paling bersejarah untuknya lantaran bisa bertemu Sehun lagi.

Dan ia juga sangat bersemangat saat mengantar lamaran disana terlebih lagi Oh Group sedang membutuhkan posisi seorang Sekertaris saat ia melihat brosur yang ia dapat di Bandara.

Dan Yeonwoo juga memutuskan untuk melamar disana karena dengan posisi itu Yeonwoo bisa dekat dengan Sehun pikirnya

Yeonwoo tidak menyesal pergi ke Los Angeles setelah mencari tahu tentang Sehun.

"Tidak apa, besok aku bisa bertemu dengannya,"ucap Yeonwoo bermonolog dan bangkit darisana untuk menuju ruangan Sehun.











TBC.

I'M [NOT] GAY • OH SEHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang