S-19

9.2K 801 45
                                    

Happy Reading!

Mohon maaf jika ada typo.

•••••••

Sehun mengerang kesal lantaran ponselnya terus bergetar diatas nakas.

Ia menghela nafas kasar meraba-raba atas nakas dan mendapati benda pipih yang masih terus bergetar.

Pria itu langsung menggeser icon berwarna hijau tanpa melihat nama penelpon terlebih dahulu.

"Seh--"

"Geez! Chanyeol! Apa lagi?!" geramnya kesal.

Ia baru saja terlelap beberapa menit yang lalu setelah mengkonsumsi obat tidur.

Ya, ia tidak bisa tidur karena terus gelisah memikirkan istrinya itu.

Chanyeol menghela nafas dalam di sebrang sana.

"Mobilku mogok. Bisakah kau menjemputku? Aku sudah menelfon yang lain tetapi tidak aktif dan aku juga tidak ingin mengganggu Rosé dirumah," jelasnya panjang lebar membuat Sehun menghela nafas pelan.

Ia langsung bangkit merubah posisinya menjadi duduk seraya memijat keningnya yang terasa pusing lantaran rasa kantuk yang melanda.

"Kirim lokasinya," ucapnya lalu mematikan panggilan telpon sepihak.

Sehun bergegas menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Dan sialnya obat tidur itu sudah bekerja pada dirinya hingga ia memutuskan membuat kopi setelah membasuh wajahnya agar tidak ketiduran di jalan.

Ponselnya kembali bergetar disaku celana-nya. Ia langsung merogoh benda pipih itu dan membaca pesan dari Chanyeol.

Ia menaikkan alisnya sebelah melihat lokasi yang dikirim Chanyeol, pasalnya posisi pria itu sekarang tidak jauh dari club malam yang pernah Sehun datangi waktu itu.

Tidak membutuhkan waktu cukup lama akhirnya air yang Sehun panasi matang, ia langsung menumpahkannya pada gelas lalu mengaduknya hingga berubah warna hitam pekat.

Sesekali ia menguap dan terus menggeser layar ponselnya untuk mencari kontak Lisa.

Ya, ia mencoba menghubungi istrinya kembali tetapi tetap saja masih tidak aktif.

Ia langsung meminum setengah kopi itu setelah cukup dingin lalu berlalu dari sana untuk menjemput Chanyeol.

•••••••••••

Suasana club malam ini begitu hingarbingar terlebih lagi Lisa yang diseret paksa lalu diikat pada tiang yang biasa digunakan untuk penari tiang.

Shawn tidak henti-hentinya mengumpat.

Lisa terus menggelengkan kepalanya menandakan ia tidak mau diikat dan terus menatap Shawn yang terus meronta.

Shawn di dudukan disofa yang ada di dekat tiang dengan kondisi tangan yang diikat kebelakang dan dua anak buah Jack dibagian kanan dan kirinya.

"Bajingan! Lepasin dia!" umpat Shawn entah yang ke berapa kalinya yang mencoba berdiri dari sana tetapi pundaknya dicengkram kuat.

Sial.

Ia benar-benar menyesal tidak mengajak anak buahnya mengingat Lisa merasa tidak nyaman dengan mereka.

Geez! Rasanya saat ini Shawn ingin mengamuk dan mencabik wajah Jack yang terus tertawa.

Suara dentuman musik kini kembali berputar dan lebih nyaring hingga begitu memekikkan telinga.

Skyla yang melihat kondisi Lisa saat ini hanya menyunggingkan senyumannya dan meminta sebuah botol beer pada bartender lalu menghampiri Lisa dan menuangkan isi botol itu dari atas kepala hingga membasahi dress yang Lisa pakai saat ini.

Lekuk tubuhnya kini tercetak jelas membuat para pria hidung belang semakin riuh.

Jack melipat kedua tangannya dan tersenyum bangga melihat aksi adiknya itu.

"Jangan langsung ke-inti. Buat dia menangis," bisik Skyla yang sudah berdiri disebelah Jack.

Jack hanya mengangguk paham.

Sebenarnya Jack masih marah pada Skyla karena salah sasaran.

Ya, seharusnya Skyla menggoda Chanyeol tetapi Skyla tidak tahu bentuk rupa Chanyeol hingga ia menjadi salah sasaran.

Entah, apa yang dipikirkan Skyla hingga membuat dirinya seakan-akan mabuk waktu itu didepan Sehun dan berhasil menggoda Sehun bahkan pria itu menganggapnya masih perawan.

Skyla mendecak mengingat itu, sepertinya Sehun tidak menahu tentang itu terlalu dalam.

Ya, berdarah buka berarti perawan.

Karena terkadang jika milikmu terlalu sempit dan dihujamkan dengan yang lebih besar bisa membuat itu mengeluarkan darah.

"Dasar jalang!" umpat Shawn dan mencoba meraih Skyla tetapi kembali ditarik oleh anak buah Jack.

Geez! Sekarang dimana saudaranya itu? Batin Shawn kesal.

Lisa terus ditumpahi berbagai minuman dengan merek yang berbeda membuat kulitnya menjadi terlihat begitu licin saat ini.

Disisi lain, Sehun yang baru saja sampai di lokasi Chanyeol mencoba memeriksa mesin mobil pria itu.

"Cari montir besok," saran Sehun yang hanya dibalas anggukan oleh Chanyeol.

Mereka memutuskan untuk masuk kedalam mobil karena disana begitu sepi.

"Kau sedang apa didaerah sini?" tanyanya saat mereka sudah masuk ke dalam mobil dan Sehun mulai menyalakan mobilnya pergi dari sana.

"Aku sedang mencari seseorang. Ah, bisakah kita singgah ke club itu?" ucap Chanyeol dengan suara memohon saat melewati club yang tampak tak begitu asing bagi Sehun.

Sehun menghentikan mobilnya tepat di sebrang club itu lalu menatap Chanyeol dalam gelapnya malam.

Sebenarnya ada apa? Batinnya.

Tumben sekali pria itu ingin pergi ke club. Jelas-jelas pria itu sudah berhenti main ketempat seperti itu setelah menikah.

"Sebentar saja," ucap Chanyeol lagi dan kini menempelkan kedua telapak tangannya.

Ya, mengingat itu adalah club terakhir yang belum ia datangi hingga membuatnya harus memohon seperti itu.

Sehun menghela nafas pasrah. Ia membuka dashboard-nya untuk mengambil sebuah revolver berwarna abu-abu disana.

"Untuk apa?" tanya Chanyeol bingung yang sudah membuka pintu mobil dan siap keluar.

"Hanya untuk berjaga-jaga," balasnya.

Ya, berjaga-jaga dari seorang wanita bernama Skyla.

Jika wanita itu menggoda nya, Sehun tidak akan segan-segan menembak wanita itu.

Chanyeol hanya menghela nafas pelan sembari menunggu Sehun keluar.

Sehun kembali mengambil sebuah batang rokok lalu dinyalakan sebelum keluar dari sana.

Ya, sebenarnya ia bukan perokok berat tetapi ia hanya melakukan itu jika sedang depresi seperti saat ini.

"Tumben tidak ada penjaganya," gumam Sehun pelan lalu menaiki anak tangga disana dan melihat suasana begitu riuh dengan suara dentuman musik yang begitu memekikkan telinga.

"Hun, bukankah itu Lisa?"
















TEBECE.

I'M [NOT] GAY • OH SEHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang