With You - 5

1.4K 60 5
                                    

Rencananya minggu ini Getha dan para sahabat-sahabatnya, akan berkumpul di rumah Dimas. Berhubung Dimas sudah datang tadi malam dari California. Serta sahabat-sahabat Dimas yang juga ingin berkumpul bersama dengan Getha dan para sahabatnya. Kegiatan berkumpul seperti ini sudah menjadi rutinitas wajib yang selalu mereka lakukan setiap menjelang libur sekolah tiba.

Group Anak Manusia

Berliana Ricardo

Woi Sini cepet! gue sama Urel udah
di rumah dimas.

Mikha Ariens

Ini masih jam delapan pagi lho Ca,
Metha aja masih tidur😫

Aurelia

Lo duluan aja ke sini, nggak usah
Bareng sama Metha!

Mikha Ariens

Emang udah ada siapa aja di sana?

Berliana Ricardo

Gue, Urel sama temen-temen nya
Dimas, kecuali Emil belom dateng.

Mikha Ariens

Jam sepuluh gue ke sana sama Metha.

Getha Nathalia

Gue juga jam sepuluh ke sana.

Mikha Ariens

Gue ke rumah lo dulu ya Ge, sekalian
Mau ambil buku yang waktu itu.

Getha Nathalia

Oke.

Berliana Ricardo

Gue otw ke rumah lo Mik! Sekalian
Mau bangunin si Metha. Nggak ada
Jam sepuluh! Setengah sembilan
Harus udah kumpul semua!

Aurelia

Gue otw rumah lo Ge! Awas jangan
Ngumpet.

Read.

***

Kini Getha sudah rapi dengan tampilan kaos oblong berwarna hitam yang di masukan pada rok selutut berwarna coklat muda. Serta rambut yang di kuncir satu, menambahkan kesan kalem pada penampilannya saat ini.

"Mau kemana, sayang? Pagi-pagi begini sudah rapi dan wangi." Rosa melirik putrinya yang sedang memperhatikan dirinya membuat adonan kue cetak.

"Ke rumah Dimas, Bun."

"Memangnya Dimas sudah datang?"

"Katanya sih sudah."

"Oh, kalo gitu tunggu adonan kue Bunda matang dulu ya? lumayan buat cemilan temen-temen mu di rumah Dimas." Rosa memasukan adonan kue cetak tadi ke dalam sebuah oven.

Getha mengangguk.

"Bulan Maret nanti Dimas akan merayakan Ulang tahunnya di Amerika bersama keluarga besar kita disana, Bunda sama Ayah juga bakal ke sana, sekalian mau mampir ke apartement kakakmu di Kanada. Kamu mau ikut ke sana atau mau di sini?" Perjelas Rosa, sambil menyiapkan wadah untuk kue cetak buatannya.

Getha mengangkat bahu, "Dimas belum cerita sama Getha, Bun. Kalo mau rayain ulangtahun disana."

"Jadi, mau ikut apa tidak?"

"Hm, nanti Getha pikirin lagi deh."

"Kalo kamu di sini, cuma sendiri lho Ge, karena keluarga besar kita juga akan ke sana." Rosa melirik putrinya.

"Apa nanti aja deh Bun, lagian ini masih bulan Februari juga kan."

"Keputusan ada di tangan kamu," ujarnya. "Bunda mau siram bunga dulu, ini kuenya langsung kamu bawa aja, udah mateng kok." Rosa menunjuk oven sebelum beranjak dari dapur.

Getha memandangi punggung Bundanya yang sudah hilang dibalik tembok. "GETHAAAAA YUHUUU!" teriak seseorang yang Getha yakini itu adalah suara Aurelia alias Urel.

"Iya, sebentar." Getha memasukan beberapa kue yang sudah matang ke dalam wadah yang sudah Rosa siapkan. Lalu beranjak menuju ke ruang tamu guna menemui Urel.

"Lo lama banget, Ge!" cibir Urel saat Getha muncul menghampirinya diruang tamu. "Eh itu apa, Ge?" Urel menunjuk wadah yang Getha bawa.

"Kue."

"Wuih, mantap." Uriel nyengir, lalu mereka berdua jalan kaki beriringan menuju ke rumah Dimas Aliano.

***

Suasana lantai dua di rumah Dimas terbilang cukup ramai, suara gelak tawa yang beradu dengan volume televisi yang sangat kencang membuat ruangan itu terasa tidak kondusif.

"Dor!" Fandi tersenyum penuh kemenangan, ia dan para sahabatnya saat ini sedang bermain biliar.

Rica terlihat sedang sibuk mengecat kuku, gadis itu duduk di sebuah sofa dengan Metha yang duduk di sampingnya. Metha terlihat fokus menonton video di aplikasi YouTube.

Sedangkan Urel sibuk merekam Dimas yang sedang bermain billiard dengan sahabat-sahabatnya, bukan rahasia umum lagi jika Urel sudah menyukai Dimas sejak MPLS lalu. Berbeda dengan Mikha yang terlihat sangat santai membaca majalah di atas sofa, yang terletak di sudut ruangan.

Sedangkan Getha? Entahlah gadis itu menghilang di situasi seperti ini. Tidak ada yang tahu kemana perginya?

Padahal 5 menit lalu, Getha datang bersama Urel. Hingga mereka semua sibuk masing-masing dan Getha memutuskan untuk pergi dari sana.

***

Terima kasih telah membaca With You.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang