"Cari makan yuk, Ca!" ajak Urel.
Saat ini kedua gadis itu sedang berkunjung di salah satu butik milik orang tua Rica, kebetulan mamanya Rica adalah seorang designer. Urel memang sering main kesana sekalian mencari outfit kece kekinian.
Urel masuk ke dalam ruangan mama Rica, kebetulan disana ada Erisca juga.
"Rica-nya mana, Tante?" Urel menyengir saat bertemu Erisca.
Wanita itu balas tersenyum. "Ada. Tunggu sebentar ya, Rel." balasnya.
Urel mengangguk, lalu masuk ke dalam ruangan tersebut setelah Erisca mengajaknya masuk ke dalam sana.
"Bee, ada Urel nih." Erisca setengah berteriak, memanggil sang anak tunggal yang sedang didalam toilet.
Didalam ruang lingkup keluarganya, Rica memang akrab dipanggil Bee. Cewek mungil berwajah manis namun cempreng itu terlahir dari pasangan kalangan atas. Mamanya seorang designer ternama dan papanya adalah produser musik terkenal. Bahkan papa Rica sudah mempunyai studio rekaman sendiri. Dan beberapa tahun lalu papa Rica sudah sah menjadi CEO pemilik agensi musik ternama.
Tidak lama kemudian, Rica muncul dari balik pintu. Urel pun menyapa dengan ceria, lalu mereka melenggang pergi dari ruangan Erisca setelah tadi sudah pamitan pada wanita itu.
"Kita mau kemana, Rel?"
Mereka berdua berdiri bersampingan lalu masuk ke dalam sebuah lift.
Urel jengkel, "Makan, Ca. Kan sebelumnya gue udah nge-chat lo!"
Rica nyengir. "Nggak usah ngegas, oy."
Urel mendengus. Lalu mereka melangkah keluar dari lift tersebut.
"Bye the way, kita mau makan dimana nih?" Rica bertanya penasaran.
Mereka sudah keluar butik dan saat ini berada diparkiran khusus mobil.
"Ca, Ca!" Urel menepuk-nepuk bahu sang sahabat, lalu berganti dengan menyenggol-nyenggol lengan Rica.
"Apaan?!" balas Rica tidak santai.
"Itu, Getha, kan?"
"Hah. Mana?" Rica celingukan.
"Tuh diseberang jalan." tunjuk Urel.
Mata Rica menyipit, memperhatikan objek yang dimaksud oleh Aurelia.
Ternyata benar. Ada Getha bersama dua orang asing lainnya sedang menyebrangi jalan hendak menuju Rumah Sakit Medika. Dua di antaranya adalah laki-laki tampan bermanik kelabu dan seorang wanita cantik bersurai cokelat gelap. Mereka rupawan, untuk sesaat Rica dan Urel takjub dan mengagumi wajah mereka.
"Ngapain mereka ke RS Medika?" gumam Rica bermonolog sendirian.
"Mungkin Getha lagi nolongin salah satu dari dua orang itu." balas Urel.
"Tapi mereka kelihatan sehat, kan?"
Urel tercenung, "Eh? iya juga sih."
Lalu mereka sama-sama diam. Sibuk memperhatikan ketiga objek tersebut.
"Getha lagi diculik?" gumam Urel.
"Tapi mereka berdua nggak kelihatan kayak penculik." balas Rica pelan.
"Mungkin, ini mungkin loh ya. Apa Getha lagi dihipnotis sama mereka? Getha itukan cantik, pinter dan anak orang kaya. Nah kan, masuk akal?"
Rica nampak sedang berpikir, sesekali menyipitkan mata saat Getha masuk ke dalam sebuah mobil BMW bersama dua manusia asing itu. Mencurigakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU
Teen Fiction[PROSES REVISI] Ini tentang Getha Nathalia dan dunianya yang berubah 180° semenjak bertemu dengan kedua orang tua kandungnya. Di saat kerumitan di dalam hidupnya di mulai, sesosok laki-laki bernama Reygan Argara membuat kerumitan hidup yang di ala...