With You - 31

546 31 2
                                    

Stevano Clinton merupakan orangtua dari Ferondy Clinton, dulu saat Fero dan Rosa sepakat mengadopsi Getha, Stevan adalah anggota keluarga yang tidak setuju dan menentang keras pilihan puteranya. Stevan sendiri merupakan pemegang saham terbesar di Clinton Group--sebuah bisnis milik keluarga besar mereka yang beroperasi dibanyak bidang seperti properti, elektronik, media dan juga pertambangan. CG merupakan perusahaan raksasa yang sudah sukses melebarkan sayapnya dipasar internasional sejak puluhan tahun lalu.

Tentu saja Stevan mempunyai alasan kuat mengenai ketidaksetujuannya atas tindakan Fero yang berniat mengadopsi seorang bocah dari panti.

Apalagi setelah mengetahui jika Fero mau repot-repot mengeluarkan banyak uang untuk perawatan Getha yang saat itu sedang sakit keras. Stevan marah dan selalu mengkritik semua sikap kebaikan Fero pada Getha. Dan sampai saat ini pun Stevan hanya menganggap Netha dan Dimas sebagai cucunya, dia sama sekali tidak sudi menganggap Getha sebagai anggota keluarganya.

Stevan mempunyai dua istri dan Fero merupakan anak dari istri pertamanya. Sedangkan Marissa--mamanya Dimas--merupakan anak Stevan dari istri keduanya yang saat ini sedang hamil lagi. Singkatnya, Fero dan Marissa merupakan saudara beda ibu.

Jika mereka mengadakan acara makan malam bersama keluarga besar pun Stevan selalu mengabaikan dan mengucilkan Getha. Hingga membuat gadis itu sedih dan menganggap sang Grandpa tidak menyanyanginya--walaupun benar.

Stevan selalu melontarkan kalimat-kalimat kasar kepada Getha saat gadis itu masih kecil. Hanya Netha dan Dimas yang selalu Stevan manja, Getha selalu dikucilkan bahkan hal itu masih terjadi hingga sekarang. Dan sampai saat ini pun masih ada yang belum tahu apa alasan Stevan melakukan hal buruk itu pada Getha.

Salah satu contohnya adalah saat :

Getha saat itu baru saja berumur tujuh tahun, selama dua hari Clinton Family liburan bersama disebuah pulau pribadi yang mereka miliki. Stevan bermain bersama kedua cucunya yang lain--Netha dan Dimas--ketika Getha ikut bergabung, Stevan selalu mengabaikan keberadaan Getha yang saat itu sangat ingin sekali bermain bersama sang Grandpa. Bahkan untuk berbicara dengan Getha pun, Stevan sangat tidak sudi dan selalu memandang sinis individu tersebut.

Malam itu, tepatnya pukul sebelas malam. Getha melihat Grandpa Stevan sedang sibuk memainkan tabletnya sambil duduk menghadap kolam renang yang airnya berkilauan karena pantulan dari cahaya lampu.

Saat itu Netha dan Dimas sudah tertidur, Getha pun memutuskan untuk menghampiri sang Grandpa.

"Grandpa Stev..," Getha berdiri disamping kursi kayu yang Stevan duduki, bocah itu menggerak-gerakan tangannya sambil memainkan jarinya.

Stevan terkejut, dia menaruh tabletnya lalu menatap Getha sinis.

"Ada apa?!" Balasnya agak membentak.

Getha pun menunduk ketakutan, namun dia berusaha untuk berani.

"Kenapa Grandpa Stev selama ini selalu nggak sayang sama aku? Kenapa Grandpa sayangnya cuma sama Kak Netha dan Dimas saja?" Tanya Getha.

Stevan mendengus, pria itu melotot lalu menunjuk wajah Getha dengan tatapan sinis hingga membuat bocah kecil itu gemetaran dan matanya berkaca-kaca.

"Karena kamu bukan keturunan saya. Kamu itu sangat merepotkan dan lemah! Saya muak setiap melihat kamu mencari perhatian pada saya. Perlu kamu ingat, sampai kapanpun, saya tidak akan pernah menganggap kamu sebagai bagian dari keluarga saya. Bagi saya, kedatangan kamu itu bencana besar! Kamu itu selalu menjadi beban. Kamu menjijikan karena selalu mencari perhatian pada setiap orang dikeluarga saya. Fisik kamu lemah dan otak kamu lambat, sangat payah! Karakter itu sangat jomplang jika dibandingkan dengan keturunan saya yang lain. Sebagai contoh, lihat saja Netha! Dia sangat pintar walaupun masih kecil, lalu coba lihatlah Dimas! Dia sangat aktif dan cepat tanggap dalam segala hal. Jelas mereka tidak seperti kamu yang selalu merepotkan semua orang! Mereka sangat membanggakan nama keluarga, tidak seperti kamu yang hanya bisa mengeluh dan merengek kesakitan karena penyakit sialan yang ada di kepalamu itu. Beruntung Fero sangat baik kepadamu, dia rela menghabiskan banyak uang untuk menyembuhkan luka dan penyakitmu itu dasar bocah sialan! Tolong menyingkir dari hadapan saya atau saya akan mencabik-cabik wajahmu!" Ucapnya.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang