"Pada pneumonia, kantung udara bisa berisi cairan atau nanah. Infeksi ini dapat mengancam siapapun, juga dapat menimbulkan peradangan pada kantung udara disalah satu atau kedua paru-paru." jelas seorang dokter dengan name tag Dr. Jeon.
"Apa penyakit itu bisa disembuhkan, Dok?" tanya Getha.
Dr. Jeon menganggukan kepalanya sekali. "Beberapa jenis dapat dicegah dengan vaksin." jelas dokter muda berwajah Korea itu.
"Apa ada pencegahan atau penanganan tertentu, Dok?" tanya Getha lagi.
"Tentu ada. Salah satunya harus ditangani oleh tenaga medis profesional, membutuhkan diagnosis medis dan memerlukan uji pencitraan laboratorium." jelas dokter berbadan atletis itu lagi.
Getha menghela nafas, gadis itu menganggukan kepalanya. "Terima kasih, Dok." ucapnya sambil tersenyum singkat.
"Sama-sama," dokter Jeon balas tersenyum singkat sebelum melenggang pergi kedalam ruangannya.
Getha menyenderkan tubuhnya pada dinding lorong rumah sakit. Ia tidak menyangka bahwa kondisi Arga bisa separah ini. Padahal kemarin malam, keadaan cowok itu masih sangat terlihat sehat dan baik-baik saja. Getha memejamkan matanya, sesekali matanya memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang dirumah sakit.
"Ge, ayo makan malam dulu. Dari pagi lo belum makan lho." ajak Dimas yang entah datangnya dari mana.
"Gue enggak lapar."
"Lo udah enggak sayang sama diri lo sendiri, Ge? Arga pasti sedih lihat lo kayak gini. Ayo, Tante Laura sama Om Rey udah nunggu kita." bujuk Dimas.
Getha menghela nafas. Hingga akhirnya gadis itu mengangguk dan mau mengiyakan ajakan makan malam bersama Dimas.
***
"Itu apa mom? bentuknya sangat mirip seperti bekicot." tanya Getha sambil menunjuk sepiring makanan diatas meja.
"Itu memang bekicot, Ge." sahut Rey sambil mengambil satu potong daging yang katanya daging bekicot itu.
Getha meringis memperhatikan Rey yang terlihat menikmati daging bekicot itu. "Jangan salah, Ge. Makanan ini cukup bergizi, kaya akan protein, vitamin B2 dan asam amino yang sangat bermanfaat bagi kesehatan." jelas Rey sambil terkekeh geli melihat ekspresi jijik wajah Getha.
"Cobain ah, kayaknya enak." ucap Dimas, cowok itu mengambil satu potong daging bekicot lalu memakannya dengan lahap.
"Makanan ini namanya Escargot," ucap Laura sambil memakan satu potong daging bekicot, diantara empat orang yang kini sedang makan di dalam restoran hanya Getha yang belum mencicipi makanan bernama escargot itu.
"Cobain dong, Ge." ucap Dimas dengan mulut yang penuh makanan.
Getha menggeleng cepat, gadis itu juga menutup mulutnya rapat-rapat dengan kedua telapak tangan. Sontak tingkah Getha yang seperti itu membuat Dimas, Rey dan juga Laura tertawa geli melihatnya.
"Yasudah kalau kamu enggak mau, makan yang lain saja. Mommy pesan banyak makanan kok, dimakan ya." ucap Laura tersenyum lembut.
"Iya mom," Getha mengangguk sambil tersenyum kaku.
Perhatian Getha tertuju pada sepiring makanan olahan daging bebek yang terlihat sangat menggugah selera, perlu kalian tahu jika Getha adalah salah satu dari sekian banyaknya penggemar daging bebek. Nama makanan itu Confit de Canard namanya memang agak sulit untuk diucapkan, tapi cita rasa makanan itu patut diacungi jempol. Konon katanya makanan ini dimatangkan selama 36 jam sebelum kemudian dipanggang atau digoreng.
Setelah menghabiskan sepiring Confit de Canard fokus Getha beralih pada olahan sayur-sayuran yang dibumbui sebelum dipanggang. Makanan itu terlihat lezat, mengingat jika Getha adalah pecinta sayuran. Tanpa malu-malu atau jaim terlebih dahulu, Getha langsung menyantap makanan bernama Ratatouille itu dan untuk menghabiskan serpiring makanan itu tidak membutuhkan waktu lama bagi Getha, karena gadis itu cukup gesit dalam mengunyah makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU
Teen Fiction[PROSES REVISI] Ini tentang Getha Nathalia dan dunianya yang berubah 180° semenjak bertemu dengan kedua orang tua kandungnya. Di saat kerumitan di dalam hidupnya di mulai, sesosok laki-laki bernama Reygan Argara membuat kerumitan hidup yang di ala...