"Ayo sayang kita kesana.." ajak Jasmine sambil menggandeng tangan putrinya.
"Ayo cepetan, para tamu udah pada nungguin tuh." Rosa menyembulkan kepalanya dari cela-cela pintu.
Getha mengangguk sedangkan Jasmine tersenyum dan mulai melangkah mendekat pada Rosa.
"Ayo dong sayang.." ajak Rosa saat Getha hanya diam saja.
"Eh, iya Bun." Getha berlari kecil mengikuti langkah Mama dan Bundanya.
Sesampainya diacara, dengan gerakan kaku Getha naik keatas podium saat namanya di panggil oleh pembawa acara. Disana sudah ada Dimas dengan balutan tuxedo yang semakin menambah kadar ketampanan nya.
Dimas tersenyum lembut, cowok itu juga mengulurkan tangannya menyambut kedatangan Getha. Dengan ragu Getha menerima uluran tangan Dimas, kini mereka berdua saling berpegangan tangan. Dimas yang menebarkan senyum terbaiknya dan Getha yang hanya diam menampilkan raut datarnya, sesekali gadis itu juga tersenyum.
Dimas mengeluarkan kotak kecil berwarna merah dari saku pakaiannya, tamu-tamu mulai berteriak heboh saat Dimas berlutut didepan Getha. Dapat Getha lihat sahabat-sahabatnya yang juga berteriak histeris, disana juga ada Urel yang ikut berteriak dengan Nagara yang berdiri disamping gadis itu.
Saat Dimas hendak memasangkan cicin bermata berlian pada jari manis Getha, tanpa sengaja gadis itu bertatap mata dengan seorang pria dengan balutan tuxedo yang sedang memegang segelas wine di pojok ruangan. Pria itu tersenyum saat manik mata Getha menatapnya. Saat itu juga mata Getha mulai berkaca-kaca, gadis itu berteriak histeris saat cowok itu menghilang entah kemana.
"ARGAAAAAA!!"
"JANGAN TINGGALIN AKU, AR!"
Getha menghempaskan tangan Dimas yang hendak memasangkan cicin dijari manisnya.
"Ge?" Dimas menatap Getha dengan raut yang sulit diartikan.
"Arga," Getha menggumam pelan sebelum gadis itu kehilangan kesadarannya.
"GETHA!" teriak para tamu yang menyaksikan.
Getha terbangun dari tidurnya, gadis itu mengedarkan matanya memperhatikan ruangan sekitar. Nafas gadis itu pun tidak beraturan. Getha mengusap kasar wajahnya dengan kedua telapak tangan.
"Arga," gumamnya pelan.
"ARGAA!!" Getha berteriak histeris sambil menjambaki rambutnya sendiri.
Pintu kamar terbuka, menampilkan keluarga besar Getha yang menampilkan raut panik saat mendengar teriakan memilukan dari gadis itu.
"Ge," ucap Dimas pelan, cowok itu duduk pada ranjang Getha.
"Arga.." lagi-lagi gadis itu menggumam memanggil nama mantan pacarnya. Wajahnya pun ia tutup rapat dengan kedua telapak tangan.
"Sayang, Mama disini.." Jasmine menatap sendu anak bungsunya.
"Bunda juga disini sayang.. Getha yang kuat ya? jangan sedih." Rosa berdiri disamping Jasmine, mata kedua wanita itu berkaca-kaca melihat kondisi putri mereka.
"Ada Kak Netha sama Bang Musa juga nih, Getha cepat sembuh ya? katanya mau lulus S2 diusia muda?" Netha dan Musa melangkah mendekat disamping Jasmine dan Rosa.
"Ayah sama Papa mu juga disini.. kami semua ingin kamu seperti dulu lagi sayang.. ini sudah takdir Tuhan. Jangan terlalu larut dalam kesedihan, disetiap pertemuan pasti ada perpisahan." ujar Fero yang kini melangkah menghampiri istrinya.
"Arga.." gadis itu menundukan kepalanya.
"Ge, Arga udah.." Dimas menjeda ucapannya.
"Gue pengin ketemu Arga, Dim.. tolong bawa gue ke Arga.. hiks hiks Arga.."
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU
Teen Fiction[PROSES REVISI] Ini tentang Getha Nathalia dan dunianya yang berubah 180° semenjak bertemu dengan kedua orang tua kandungnya. Di saat kerumitan di dalam hidupnya di mulai, sesosok laki-laki bernama Reygan Argara membuat kerumitan hidup yang di ala...