With You - 56

451 20 0
                                    

"Mama sudah tidak bisa sabar lagi, jadi tolong jangan meminta Mama untuk bersabar." Jasmine terlihat gusar, wanita itu terus saja memikirkan kondisi anak bungsunya yang hingga kini masih belum di temukan. Nagara duduk di samping sang mama, pemuda itu berusaha menenangkan mamanya.

"Ma, mama istirahat gih? Dari kemarin mama belum tidur, kan?" Nagara berucap dengan nada penyayang.

"Gara! Kamu ini punya otak tidak?! Adik kamu masih belum di temukan, entah bagaimana kondisinya saat ini di luar sana. Bisa-bisanya kamu meminta Mama untuk beristirahat?" Jasmine terlihat membabi buta, emosinya tidak terkontrol. Reaksi wanita itu berhasil membuat Nagara merasa takut, karena jarang-jarang mamanya berbicara dengan intonasi nada tinggi seperti ini.

Nagara menghela napas, "Baiklah. Lakukan apapun yang mama ingin lakukan, Gara tidak akan melarang."

Jasmine menangis, jiwanya terlihat kosong. "Semua ini terjadi karena Papa kamu, mama sangat yakin itu!"

Nagara memeluk mamanya. Dimas dan teman-temannya sedang ada di luar rumah, mereka berdua ada di ruang diskusi atau lebih tepatnya perpustakaan pribadi yang ada di rumah Dimas yang selama ini mereka jadikan markas untuk melacak Getha.

Krek.

Pintu di buka dari luar, Aurelia atau yang biasa di panggil Urel, datang sambil menenteng satu plastik kresek.

"Tante Jasmine, aku datang." Urel duduk di sofa di ujung ruangan, "Tadi aku ngantri dua jam buat dapat ayam geprek sambal ijo ini, capek banget, Tan. Udah gitu, selama dua jam aku berdiri terus, soalnya ramai banget."

Sembari mendengarkan, Jasmine diam-diam mengusap air matanya dan ikut bergabung duduk di sofa.

Nagara tersenyum tipis, ia keluar dari ruangan tanpa pamit. Pemuda itu tiba-tiba terbersit memiliki pemikiran untuk berkunjung ke rumah Arga.

"Tante, ayo temani aku makan." Urel mulai mengambil makanan dari dalam kresek ke atas meja. "Kalau Tante ngiler, boleh kok makan bareng aku."

Jasmine tertawa gemas, wanita itu berpikir jika Urel adalah gadis polos yang manis. Lalu keduanya berakhir dengan makan ayam geprek bersama.

"Dimas sama yang lain sepertinya masih lama di luar, jadi setelah makan kita nonton yuk, Tan? Supaya pikiran kita tidak stress. Setuju tidak, Tan?"

"Memangnya Urel mau nonton apa?"

Urel terlihat sedang berpikir, "Banyak sih yang mau aku tonton. Tapi aku lagi tertarik sama Drama Korea yang ceritanya balas dendam itu loh, Tan. Apa judulnya? Oh iya, The Glory. Tokoh utamanya itu aktris idola aku."

"Siapa?" Jasmine membalas hangat, sembari menyuap nasi ke dalam mulut.

"Song Hye Kyo. Tante tahu enggak?"

"Ah, iya iya. Yang cantik itu, ya? Dia seumuran sama adik Tante." Balas Jasmine antusias. Lalu setelahnya mereka terlarut dalam obrolan panjang seputar dunia entertainment.

***

Tepat 10 menit yang lalu, staf BIS mengantarkan Arga sampai ke rumah dengan selamat. Nicholas tidak ikut serta karena dia sibuk mengejar pemulung yang tidak Arga ketahui apa hubungan di antara keduanya. Namun yang jelas, saat ini Arga sedang rebahan di ranjang sambil menggambar wajah Getha di sketchbook miliknya. Sebenarnya, tadi kaki Arga sempat di pijat oleh pelayan namun hanya sebentar karena Arga merasa tidak tega melihat raut pelayan di rumahnya yang terlihat kelelahan.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang