With You - 43

464 23 4
                                    

Pukul sembilan malam, Aston dan Aliena memutuskan untuk kembali ke asrama BIS. Sedangkan Getha kembali ke rumahnya yang tidak terlalu jauh dari lokasi tempat Blackside Independen School berdiri, gadis itu kembali ke rumah diantar oleh mobil sedan hitam salah satu aset milik sekolah dan masing-masing setiap murid yang tidak tinggal di asrama akan diantar jemput oleh mobil tersebut, semua murid mendapatkan fasilitas yang sama tanpa diskriminasi.

Pukul setengah sepuluh malam, Getha sudah rapi memakai piyama tidurnya. Gadis itu duduk menghadap laptop, berusaha membuat pola rumit agar keberadaannya tidak bisa dilacak. Hingga akhirnya, gadis itu memutuskan akan tinggal di asrama selama beberapa bulan ke depan supaya aman dari Pusaka ataupun orang-orang terdekatnya yang pasti akan mencari keberadaannya. Blackside Independen School adalah sekolah tertutup yang menganut dua sistem kurikulum, yakni Nasional dan Internasional. Selain itu, pemilik yayasan juga membuat kurikulum sendiri yang tidak wajib di ikuti oleh seluruh murid di BIS, jadi bisa di anggap jika sekolah tersebut mempunyai dua sistem kurikulum umum dan satu kurikulum mandiri.

Sedangkan suasana di lingkungan Blackside Independen School masih lumayan ramai, masih banyak murid yang nongkrong dipinggiran lapangan utama, bahkan beberapa diantara mereka ada yang sambil mengerjakan tugas dan juga saling mengobrol bersama teman-teman dari kelas lain.

Ruang komputer juga agak ramai pengunjung, begitupun dengan perpustakaan yang hampir tidak pernah sepi. Ruang lab juga walaupun sudah larut malam masih ada beberapa murid yang sedang melakukan uji penelitian. Gedung lantai dua juga ramai, tidak sedikit murid yang menghabiskan waktu mereka untuk berkunjung ke ruang ekstrakulikuler yang jumlahnya ada banyak. Bagian gedung yang sepi hanya area mall dan juga rumah sakit serta asrama guru.

Ting-Nong!

Saat ini sudah lumayan larut malam, lalu siapa yang datang bertamu? Getha mengernyit curiga, agak was-was dan bingung harus membuka pintunya atau diam dan pura-pura tidak mendengar suara bel yang berbunyi nyaring.

Getha melangkah ragu keluar kamar, gadis itu tidak berniat melihat ke layar CCTV. Getha sudah pasrah jika yang datang adalah pembunuh bayaran suruhan Pusaka, gadis itu menghela napas panjang sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka pintu.

"Halo Getha, selamat malam!" Seru Aliena dan Aston kompak dan heboh.

Getha melongo.

"Maaf, Ge. Tadi kita berdua ngikutin mobil kamu, kita berdua ingin tau rumah kamu. Malam ini aku sama Aliena boleh nginep disini, kan?"

"Menguntit?"

Aliena mengangguk. "Maaf ya, Ge."

Getha menghela napas berat.

"Ayo masuk dulu," Ujar Getha.

Aston dan Aliena saling tatap lalu tersenyum lebar. Mereka bertiga pun masuk ke dalam dan duduk di sofa ruang tamu yang lumayan empuk.

"Bagaimana bisa kalian menguntit? Bukannya pemilik yayasan membatasi penggunaan mobil hanya untuk murid yang tinggal diluar asrama saja, ya?" Tanya Getha menatap penasaran.

"Tadi Aston minjem kuda di peternakan, Ge. Kita ngikutin mobilnya sambil naik kuda, tapi Aston yang jadi joki-nya, aku mah cuma jadi penumpang aja. Kita bilang ke penjaga mau ambil beberapa tumbuhan untuk kebutuhan eksperimen lab." Perjelas Aliena, menatap lugu ke arah Getha.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang