With You - 74

413 20 5
                                    

Absen dulu yuk!

Sok angkat tangan..

Siapa yang nungguin WITH YOU update?

Hah? apa?

Nggak ada yang nungguin?

Oh oke.


.
.
.
.
.

Happy Reading

***

"Ah sialan lo, Ge!" maki Dimas kesal.

"Lo kenapa bro? sok cerita sama Aing." Kevin menepuk kencang bahu sahabatnya itu.

"Tahu nih, dari tadi ngoceh terus. Ada apa sih?" Fandi ikut menimpali.

"Cerita aja kali, Dim." saran Emil.

Dimas mendengus kesal.

"Tadi gue di tinggal sendirian di kuburan!" pria itu mulai bercerita.

"Hah? serius lo?!"

"Kok bisa?!"

"Lo abis pesugihan apa gimana?!"

"Ini semua gara-gara Getha!" kesal Dimas.

"Si Getha emang ngapain lo?" kepo Fandi.

"Dia ninggalin gue sendirian di pemakaman, Fan. Ya lo pikir aja, gue enggak bawa duit sama sekali waktu itu." jelas Dimas.

"Oh, pantesan dari tadi gue kayak mencium ada bau tanah kuburan, ternyata lo abis dari kuburan, Dim!" heboh Kevin.

"Kok bisa? memang lo sama Getha ngapain di pemakaman?" tanya Emil.

"Biasa, kirim doa buat almarhum Arga."

"Getha masih sering ke makam Arga?"

"Iya."

Emil terdiam.

"Getha masih belum move on dari almarhum sepupu gue?" sebelah alis Emil terangkat. Menatap Dimas penuh tanya.

"Saat gue tanya sih, katanya sudah move on."

"Ah masa sih?" sahut Fandi.

"Ya lo semua tahu sendirilah kalo Getha itu anaknya susah di tebak." sambung Kevin.

Mereka bertiga mengangguk menyetujui ucapan Kevin.

"Terus lo gimana?" Emil menyenggol pelan lutut Dimas, karena memang Emil duduk di karpet sedangkan Dimas diatas sofa.

"Mau sampai kapan lo jadi pengecut kayak gini, Dim?" komentar Fandi.

"Ya seenggaknya lo bilang apa kek gitu. Kalo lo kayak gini terus, yang ada bisa sampe tua lo kagak bakal nikah-nikah." sambung Kevin.

"Kita semua udah nikah loh, Dim. Udah mau punya anak juga, Kevin bahkan udah mau punya anak dua." ujar Emil.

"Ya asal lo tahu aja, buat anak itu gampang-gampang susah loh, Dim. Lo mikir deh, kalo lo nikah di usia mendekati manula, emang ada tenaga buat nganu? kagak kan? ya maka dari itu, cepatlah menikah wahai perjaka tua." pesan bijak Kevin.

"Eh bye the way, lo emang masih perjaka Dim?" bisik Fandi.

"Ya masih lah!" jawab Dimas ngegas.

"Ya biasa aja kali woi! kan gue cuma tanya." kesal Fandi.

"Cinta Aa Dimas kan hanya untuk Neng Getha seorang.." ledek Emil.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang