With You - 14

902 38 4
                                    

Rica melangkah keluar dari barisan setelah sebelumnya sudah izin pada Pak Hiutama selaku guru PJOK mereka.

Rica mengamati keadaan kelasnya, sangat sepi karena penghuninya saat ini berada dilapangan utama sekolah.
"Kata si Rogi, Felly ada di kelas." Rica celingukan memperhatikan kelasnya.

"Kampret! jangan-jangan gue ditipu sama si Rogi. Ah, sial." Rica mencebik.

"Ah iyah, gue lupa. Pasti si Felly lagi enak-enak asoy nih dimarkasnya." Rica menghela napas pasrah, lalu beranjak keluar dari kelas tercinta, XI IPS-1.

Markas yang Rica maksud adalah gudang sekolah. Memang terdengar aneh, jika seorang siswi nakal seperti Felly memilih gudang sekolah sebagai markas untuk menjadikannya sebagai tempat nongkrong ketika sedang malas belajar ataupun bolos kelas.

Dengan langkah santai Rica kembali berjalan ke lapangan lalu mengatakan pada Pak Hiu jika Felly sudah kabur entah kemana sebelum dirinya datang.

Pak Hiu tidak menggubris dan melanjutkan aktivitasnya melakukan pemanasan bersama murid lain.

"Pssst, Woy!" Messi si pemilik predikat raja mesum tidak henti-hentinya menggoda Rica saat gadis itu kembali ke barisannya dilapangan sekolah.

Rica yang memang satu barisan dengan Messi tentu sangat terganggu dengan ocehan cowok mesum itu. "Apaan? berisik banget sih lo!" balas Rica sambil melakukan pemanasan yang di komando Pak Hiu didepan.

"Si Felly mana? katanya elo habis jemput dia tadi." bisiknya pelan.

Rica menggeleng dengan mata yang sedikit menyipit karena terkena paparan sinar matahari "Udah kabur sebelum gue dateng." jelas Rica datar.

"Ck kapan lagi coba, lihat pemandangan aduhay yayang Peli lagi pemanasan dijemur di tengah lapangan! seksi banget tuh pasti." Messi merem-melek dengan gerak badan naik turun tidak jelas, cowok itu mengabaikan gerakan yang dikomando oleh guru PJOK mereka.

"Ewh. Dasar mesum!" Rica bergidik.

Messi tertawa ngakak. Membuat Pak Hiu menghentikan aktivitasnya, serta para murid yang kini menatap Messi dengan tatapan aneh. Mereka semua terdiam, kompak melihat ke arah Messi yang kini sedang asyik tertawa.

"Ya ampun! Raja kita sang raja Messi kerasukan, kawan! ayo bantu lewat doa guys! berdoa selesai. Beri salam!" Rogi membuat video siaran langsung diaplikasi Instagram, cowok koplak itu malah sibuk dan heboh berdadah-ria dengan ponsel berlogo apelnya.

"ROGI!" Metha melotot marah, cewek itu berjalan keluar barisan sambil menggulung seragam sampai siku.

"Ampun, Met." cowok itu mengacungkan dua jarinya membentuk huruf V. Nyali Rogi ciut.

"Mampus lo diomelin, Metha." Getha mencibir sinis lalu tergelak senang melihat raut wajah Rogi yang cemberut sambil memasang muka ngenes berharap menerima pertolongan dari tatapan galak seorang Metha Ariens.

"Gimana sih lo?! siaran langsung nggak ngajak-ngajak. Nggak seru!" Kelakar Metha, membuat ekspetasi orang-orang yang menyaksikan meleset jauh.

Pak Hiu tergelak kagum begitupun dengan murid-murid lainnya. Tingkah laku seorang Metha Ariens Wijaya memang tidak bisa ditebak. Selain hobi membuat onar dan lelucon menyebalkan, Metha juga cukup berprestasi untuk ukuran murid nakal seperti dirinya. Metha pintar dalam bidang matematika dan Ekonomi.

***

"YEAY! ISTIRAHAT WIDIRIT HORE!!" Rica berjoget heboh dipinggir lapangan saat mendengar bel istirahat berbunyi nyaring ke seluruh penjuru sekolah.

"Dasar korban Dora," Metha mulai melayangkan kritik dan juga opini.

"Sebegitu frustasi kah anda sampai hafal dengan ucapan sakral sang kartun legendaris itu? apakah karakter kartun itu sudah mendarah daging pada jiwa dan raga anda, Berliana Ricardo?" tanya Kevin dengan gerakan dan suara yang heboh, cowok itu menjadikan sepatunya sendiri sebagai mikrofon hayalan untuk situasi ini.

Semua murid yang masih berada di pinggir lapangan tertawa ngakak melihat tingkah absurd dua sejoli itu.

"Heh! ngapain lo di sini?!" Rica emosi.

Kevin memasang wajah angkuh, sambil memakai kembali sepatunya. Kebetulan, Kevin dan yang lainnya tidak satu kelas bersama Geng Getha.

"Ewh. Sepatu lo bau banget iyuh! nggak dicuci berapa abad sih?!" Rica menjepit hidungnya dengan jarinya. Menatap Kevin dengan tatapan jijik dan sinis.

"Sepatu gue nggak bau, ya! Masa iya cowok ganteng kayak gue sepatunya bau, yakali woy! Palingan juga sistem pernafasan dihidung lo yang salah kaprah!" Kevin berujar angkuh.

Kini semua yang ada disana tertawa ngakak mendengar celotehan Kevin. "Bodo ah!" Rica berjalan santai meninggalkan tempat kejadian perkara. Sepertinya cewek itu kesal.

Di sela-sela tawanya, Arga sempat mencuri pandang pada Getha yang juga sedang tertawa lepas bersama para sahabatnya. Tanpa sadar, Arga menyunggingkan senyum melihat itu.

"Si Fandi apa kabar guys?" tanya Metha, setelah tawa mereka mereda.

"Lagi ngapel di kelas doi." sahut Kevin berniat ingin mengompori Metha.

"Oh." balas Metha singkat dan datar lalu berlalu melenggang pergi darisana. Mungkin Metha terbakar api cemburu akibat bacotan asal Kevin tadi, sekadar informasi saja kalau Metha dan Fandi menjalin hubungan sebagai kekasih.

Mereka berdua disebut Bad Couple karena keduanya yang sama-sama hobi membuat ulah disekolah. Apalagi ditambah dengan status Fandi yang cukup terkenal menjadi seorang Badboy sekaligus Playboy cap ikan.

Kini hanya ada Getha, Mikha dan Urel saja, serta Dimas dan kawan-kawan yang masih stay meledek Urel perihal kisah cintanya dengan Dimas yang sudah melegendaris. Seperti biasa, Urel hanya mampu menunduk. Sedangkan Dimas sesekali tersenyum menanggapi ledekan dari para sahabatnya.

***

Senin, 22 April 2019.

Up setelah sekian lama meninggalkan lapak yang sedikit agak usang ini😂

Nagara masih menjadi misteri..
Tunggu part selanjutnya aja, pasti muncul siapa itu Nagara dan asul usul nya. See you next part.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang