"Ayo pulang!" Ajak Ardan.
Ardan menggenggam tangan Maura dan membawanya berjalan menjauh dari ruang boarding.
"Ardan...," Maura memanggil tapi, Ardan tidak menghiraukan.
"Ardan tunggu dulu..."
"Ardan!"
Ardan berhenti dan berbalik. Dia menatap Maura saat gadis itu beteriak dengan cukup keras.
"Apa?"
"Koperku! Koper milikku sudah masuk dalam bagasi!"
"Biar nanti anak buahku yang urus."
"Hah? Maksudmu urus?"
"Biar mereka yang mengambilnya nanti."
Maura menganga kaget.
"Kamu mengirim anak buahmu ke Sydney hanya untuk mengambil koperku?"
"Hn," Ardan mengangguk sebelum dia terkejut dan menatap Maura dengan tajam membuat Maura bergenjit kaget.
"Apa katamu tadi? Sydney? Kamu mau pergi ke Sydney?"
Maura mengangguk kaku dengan kepala tertunduk. Ardan menyeramkan kalau sedang mendesis kesal seperti sekarang.
"Untuk apa kamu ke Sydney?"
"Menemui seseorang,"
"Siapa?"
Maura diam. Dia tidak menjawab apapun. Ardan menarik Maura ke arah mobilnya dan memasukan Maura ke dalam sana.
"Jim kirim orang ke Sydney untuk mengambil koper Maura,"
"Ba-"
"Tidak usah kak. Biar nanti aku minta seseorang disana untuk mengambilnya,"
Ardan kembali menoleh ke arah Maura dan menatap gadis itu dengan tajam.
"Siapa yang kamu temui di Sydney?"
"Kenalan...,"
"Laki-laki atau perempuan?"
"Laki-laki..."
"Maura Raditya Calvin! Siapa yang kamu temu disana?!"
Maura terkejut saat Ardan membentaknya dengan keras. Jim dan Farrel juga sama terkejutnya.
"Jawab Maura! Atau aku sendiri yang akan mencaritahunya!"
Maura masih diam.
"Jim-"
"Ayahku!" Ujar Maura memotong perintah Ardan untuk Jim.
Ardan langsung menoleh dengan cepat.
"Apa kamu bilang?"
"Ayahku. Aku ke Sydney untuk menemuinya,"
"Bukannya ayahmu-"
"Itu bohong. Waktu itu papa ada di Sydney. Papa berkunjung ke makam mama. Pulangnya, papa mengalami kecelakaan dan mobilnya jatuh ke jurang. Tapi, papa selamat. Orang-orang kakek menemukannya. Mereka membawa papa ke rumah sakit dan tahu kalau paman sengaja melakukannya. Jadi, mereka memberi kabar kalau papa meninggal...,"
"Lalu, siapa yang dimakamkan hari itu?"
"Supir papa. Kebetulan namanya sama. Sama-sama Raditya C. Hanya saja nama papa Calvin, dia Cornor..."
"Lalu ayahmu?"
"Papa koma. Setelah sekian tahun koma kemarin papa bangun. Makanya, aku mau kesana. Lagi pula aku pikir kamu tidak mau mencari dan menjemputku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[DS #1] His Possession
RomanceCerita ini merupakan cerita keluarga Dimitra Series bagian pertama Tampan? Sudah pasti Kaya? Bukan main IQ? Di atas rata-rata Dialah si Tampan nan Arogan yang pertama dari keluarga Dimitra. Putra sulung dari keluarga Dimitra yang kepintarannya di a...