Note:
Aku up Ardan dulu... lapak Bryan klo bisa nemu ide yg bagus, habis ini aku tancap ketik... klo selesai aku up lgsg...
Selamat membaca
............
Ardan masih bergelung nyaman di balik selimut saat suara ketukan pintu membuat dirinya setengah terbangun. Dengan perlahan Ardan membuka matanya dan turun dari ranjangnya. Ardan berjalan sembari menguap kecil.
"Ar- kyaaa!!!"
Pekikkan itu menarik kesadaran Ardan sepenuhnya. Dia langsung menutup mulut gadis di depannya dengan tangannya. Ardan melihat gadisnya menutup kedua matanya.
"Kamu kenapa, Maura?" Tanya Ardan heran.
"Itu Ardan!" Maura menutup matanya dan menunjuk asal ke arah depan.
Ardan menurunkan tatapannya ke arah badannya sendiri. Sebelum akhirnya dia malah terkekeh dan memilih duduk di sofa.
"Ardan!"
"Kenapa?"
"Ish!"
Ardan semakin terkekeh. Dia sengaja duduk dengan santai di sofa itu dan tidak mengiharaukan Maura.
"Kenapa sih?" Tanya Ardan.
"Kenapa-kenapa! Itu loh! Astaga!"
Ardan tahu Maura sedikit kesal padanya. Dia melihat gadisnya memunggungi dirinya dan berjalan ke arah lemari. Dia melemparkan sebuah kaus ke arah Ardan dengan asal.
"Pakai!"
Ardan menurut. Dia memakai kaus itu.
"Sudah," ujar Ardan.
Maura membalik badannya dan memukul bahu kekasihnya itu.
"Bagaimana bisa kamu keluar dengan hanya memakai celana pendek begitu?"
"Aku baru bangun, sayang. Pekikkanmu yang menyadarkan aku sepenuhnya,"
Maura mencebik kesal. Dia berdiri sembari berkacak pinggang di depan Ardan. Dan jujur saja, itu terlihat menggemaskan bagi Ardan.
"Kenapa lagi?" Tanya Ardan.
"Kenapa kamu menginap di hotel?"
"Daripada tinggal serumah. Bukankah itu melewati norma kesopanan, sayang?"
Ardan melihat Maura merengut kecil. Ardan yakin sebentar lagi Maura akan menjerit sembari memukul-mukul badannya. Dan benar saja, Maura memukul badan Ardan berkali-kali dengan kesal. Ardan malah dengan santainya menarik pinggang Maura hingga gadis itu berada di pangkuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DS #1] His Possession
Storie d'amoreCerita ini merupakan cerita keluarga Dimitra Series bagian pertama Tampan? Sudah pasti Kaya? Bukan main IQ? Di atas rata-rata Dialah si Tampan nan Arogan yang pertama dari keluarga Dimitra. Putra sulung dari keluarga Dimitra yang kepintarannya di a...