Ardan dan Masa Lalunya

23.3K 1.1K 60
                                    

Note:

Siapa yg kmrn nangis? Yg kmrn nangis hayo merapat... kita nangis bareng2 lagi... 😂😂😂

Selamat membaca,

.................

"Pagi kak, kenapa kamu masih tidur? Mataharinya sangat cerah di luar sana...,"

Sapaan itu menjadi kalimat wajib Alvaro setiap mengunjungi Ardan di kamar rawat rumah sakit. Sudah seminggu sejak Ardan keluar dari ruang operasi tapi, sampai sekarang Ardan masih saja menutup matanya. Seperti enggan untuk membuka mata cokelat itu kembali. Kulit Ardan yang masih pucat, juga bobot badannya yang semakin turun membuat Alvaro tersenyum kecut.

Putranya bagaikan tengkorak yang dilapisi kulit. Benar-benar kurus. Alvaro merasa semakin bersalah. Terlebih saat dia mengingat semua amplop di kotak itu utuh dengan lem yang belum terbuka sama sekali. Hanya satu arti yang Alvaro ambil, putranya berhenti makan kira-kira sejak hari dimana Alvaro menamparnya dengan keras.

Lima bulan. Lima bulan putranya tidak memakan apapun. Lima bulan putranya berdiam di dalam apartment itu tanpa melakukan apapun. Alvaro mengusap airmatanya yang mengalir saat mengingat rekaman cctv di apartment itu. Dia memang sengaja memasang cctv tersembunyi disana sejak istrinya meninggal dan kemarin, Alvaro menyuruh anak buahnya membuka cctv itu.

Alvaro melihat putranya menangis sendirian saat pertama kali dia pindah ke apartment itu sembilan bulan yang lalu. Dia juga melihat Ardan beberapa kali menangis hingga terlelap dengan foto Allecia dalam dekapannya. Alvaro bahkan mulai mengetahui putranya kerap kali tertawa sendiri lalu, menangis di menit berikutnya dan berbicara sendiri, entah apa yang dibicarakan anak itu.

[DS #1] His PossessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang