Chapter 11 ] Devano Vs Aufa

17.5K 665 8
                                    

Buat yang nggak sabar pengen kenalan sama Aufa, ni di bab ini diceritain pertama kali Devano dan Aufa ketemu.
Btw Authornya nulis bab ini malam-malam jadi maaf kalau ada yang typo, makhlum lah gengs campur ngantuk nulisnya.
Semangat puasanya ya gengs.
Happy reading

===========

"Yang terdengar lebih rendah dari seorang pengecut adalah seseorang yang telah lempar batu sembunyi tangan."

========

Aufa Sergio Laskardito.
Nama yang terlalu indah untuk cowok tanpa senyum itu. Cowok yang beberapa waktu lalu mampu memecahkan rekor dan membawa tim basket nya menjadi pemenang. Dia juga satu satunya cowok yang mampu mengalahkan kapten basket IHS siapa lagi kalau bukan Devano.

Pertama kali bertemu Devano, Aufa sudah meninggalkan kesan tak nyaman dan rasa permusuhan yang amat kentara. Membuat Devano langsung tak suka pada sosoknya yang angkuh.

"Dev, dia kapten basketnya Garuda Perkasa namanya kalau nggak salah Aufa,"  ucap Dadu sebelum pertandingan dimulai.

"Mau tanding basket apa mau clubbing dia?" ujar Devano dengan nada merendahkan. Dia menatap Aufa dari ujung kaki hingga ujung kepala, cowok itu memakai T-Shirt hitam yang dipadukan dengan celana jeans robek-robek yang meninggalkan kesan urakan. Hal itu memang sudah biasa, Devano pun kadang juga memakai pakaian seperti itu namun setidaknya dia tau tempat mana mungkin dia akan memakai pakaian seperti itu pada saat ingin tanding basket, saat timnya dan Tim lawan sudah siap dengan seragam kebanggaan sekolahnya masih-masing.

"Hah, gila sih! Tapi katanya dia punya strategi tersendiri tau. Bisa payah kalau tim kita kalah di kandang sendiri. "Farel berucap sambil mengikat tali sepatunya.

"Alah percaya diri aja, emang lo nggak yakin sama kemampuan tim basket kita?!"

Kala itu semua tim basket IHS hanya manggut-manggut menanggapi perkataan kapten basket mereka.

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Pertandingan basket antara IHS dan Garuda perkasa dimulai.

"Tim basket dari IHS dan Garuda Perkasa harap ketengah lapangan," kata pak Rizwar. Kedua tim memasuki lapangan. Para suporter kedua tim mulai berteriak heboh. Mereka meneriakkan yel-yel masing-masing. Sebelum Pertandingan dimulai kapten tim diharuskan untuk bersalaman terlebih dahulu.

Setelah bersalaman permainan pun dimulai. Para penonton terus berteriak heboh menyemangati jagoannya masing-masing. Suasana sudah sangat panas. Beberapa pemain ada yang sampai mendorong atau bermain fisik karena terpancing emosi.

"Bola di-pasing ke arah Leon, Leon pasing ke Aufa, Aufa mencoba three point, dan wooossss.....bolanya masuk kedalam ring. Tim basket Garuda Perkasa mendapatkan tiga poin yang sangat berharga." Pak Rizwar selaku komentator ikutan heboh.

Tak lama kemudian, wasit meniup peluit tanda pertandingan selesai. Pertandingan akhirnya di menangkan oleh tim Garuda Perkasa dengan poin yang lumayan jauh 9-13. Mereka pun bersalaman satu sama lain.

Aufa menunjukan senyum licik. "Good game," bisik Aufa tepat di telinga Devano ketika mereka berdua tengah bersalaman. Devano mengepalkan tangannya menahan emosi. Namun Devano bukanlah tipikal orang yang sabar dan diam saja bila dirinya diremehkan dia melepaskan tangannya dari tangan Aufa lalu menatap tajam kearahnya.

Revano [#1 SAVAGE SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang