Chapter 7 ] Tentang Reiza

18.3K 701 19
                                    

"Belajar, pacaran, tawuran kalau tiga hal itu udah lo lakuin berarti masa remaja lo sempurna."

==========

Sudah hampir setengah jam gadis dengan balutan drees berwarna pink baby itu berdiri di depan gerbang rumah keluarga Antoniwiswa.

"Non Rei teh lagi nunggu siapa? Mungkin tunggu di dalem aja non nanti kalau udah dateng mang Agus panggil. Daripada non Reina capek berdiri terus disitu," ucap Mang Agus, satpam keluarga Antoniwisma yang setia mengabdi pada keluarga itu sejak 10 tahun yang lalu.

"Iya juga ya mang, yaudah deh nanti kalau si Devano songgong itu dateng kasih tau aku ya."

Mang Agus hanya mengacungkan jempolnya, Reina memacu langkahnya menuju kamar dan saat dia ingin membuka kenop pintu kamarnya dia tak sengaja mencuri pandang pada kamar yang berada tepat di depan kamarnya.

Pintu kamar itu terbuka lebar, sehingga dari luar sudah terlihat bahwa kamar itu berantakan sama persis seperti kamar lelaki pada umumnya. Terlihat pula ada seorang lelaki yang sedang fokus pada buku yang memiliki tingkat ketebalan ekstra. 'kadang gue kasian sama hidup lo, penuh penekanan dan harus kehilangan masa remaja hanya karna..ahh udah lah Rei ngapain juga lo ngurusin hidup orang!' batin Reina sebelum masuk ke dalam kamar.

Masa-masa remaja adalah masa yang indah dan tak bisa dilupakan oleh sebagian orang. Penuh kenangan, penuh drama sudah menjadi ciri khas tersendiri bagi kehidupan anak remaja.

Belajar, pacaran, tawuran kalau tiga hal itu udah lo lakuin berarti masa remaja lo sempurna.
Banyak orang yang percaya dengan kalimat itu sehingga banyak pula orang yang menyalah-artikannya dengan melakukan hal-hal yang diluar batas seperti merokok, have sex, mabuk, clubbing, dll yang dapat menjerumuskan remaja dalam hal-hal yang berbau-bau negatif.

Namun faktanya kenakalan remaja adalah hal yang biasa di era sekarang. Sehingga banyak yang tak menyia-nyiakan masa remaja mereka dengan melakukan hal-hal yang dia anggap menyenangkan.

Namun bagi Reiza tak ada waktu untuk sekedar bersenang-senang. Hidupnya hanya disibukan oleh belajar, belajar, dan belajar. Pagi sekolah, siang les, sore les, malam juga les begitu, begitu, dan begitu tanpa terkecuali. Salah satu alasannya adalah papanya, "Reiza kamu itu satu-satunya anak laki-laki di keluarga ini. Jadi kelak kamu yang akan meneruskan perusahaan papa jadi papa mau kamu harus bersungguh-sungguh dalam menempuh pendidikan. Papa percaya kamu nggak akan buat papa kecewa." Begitulah penuturan Anton saat putra sulungnya baru masuk sekolah menengah atas membuat anak itu bertekad kuat.

Tak ada yang tau sesungguhnya dia merasa tertekan, namun tak berani mengutarakan.

Back to topik!

Baru saja Reina ingin menghempaskan tubuhnya di kasur, suara ketokan pintu membuat dia mengurungkan niatnya. Dia membuka pintu dan sudah mendapati Mang Agus berdiri di depannya.

"Yang ditungguin udah dateng non," ucap Mang Agus dan Reina hanya ber-oh ria.

"Oh, yaudah Mang suruh tunggu aja 10 menit lagi aku turun," ujar Reina yang dibalas anggukan oleh Mang Agus.

Tepat didepan gerbang berwarna hitam, cowok dengan balutan jaket bomber merah yang dipadukan dengan
celana Jeans gelap itu menyandarkan tubuhnya pada mobil sport berwarna merah keluaran terbaru.

Baru beberapa menit menunggu dia sudah gusar dan bolak-balik melihat Jam Rolex di pergelangan tangannya, menunggu seseorang adalah hal yang tak biasa baginya karna biasanya dia yang ditunggu. Namun kali ini justru dia yang harus menunggu yang ditunggu cewek lagi:v

Revano [#1 SAVAGE SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang