Chapter 40 ] Masa lalu

10.6K 572 129
                                    

Hay Revanders✌
100+++ komen untuk lanjut,
Komen sebanyak-banyaknya biar aku cepet Up.

Dan tolong siapin pertanyaan kalian buat
~Devano
~Reina
~Aufa
~Sheilla
~Cakra
~Dadu
~Farel
~Jordan
~Aku:)
Dll

Karna aku bakal segera up QNA nya dan yang pasti edisi QNA#1 bakal berbeda dong dari yang lain,eaaaa.Jangan lupa tanya ya gengs,aku sih berharapnya kalian komennya pertanyaan sampai 100++ biar aku cepet Up lagi:)

Jangan lupa vote juga lo.
Kontrol emosi ya gengs pas baca:v
Karena bakal ada suatu hal yang nggak akan kalian tebak sebelumnya.
Bab ini banyak banget gengs 2000++ kata loh,semoga bisa mengobati rindu kalian ya🎉

Maafkan kebacotan authornya:v

Happy reading❤
=========

"Terkadang semuanya memang tak seperti yang kita lihat dan kita bayangkan sebelumnya. Karena pada dasarnya, realita tak pernah semanis ekspektasi."

=========

"Please deh mending lo itu nggak usah banyak bacod!Kalaupun gue nggak tanya ke Devano gue juga udah tau jawabannya.Lagian mana mungkin sih Devano ngajak jalan cewek tampang kayak lo!Cuman menang pangkat sebagai Ketua Osis yang terhormat tapi nggak berguna sama sekali!"maki Sheilla yang membuat emosi Reina seketika langsung naik ke ubun-ubun.

"Eh,mending lo nggak usah bawa-bawa jabatan gue deh nggak ada hubungannya!"cetus Reina.

"Ya terserah gue dong,mulut juga mulut gue kan?!Jadi ya hak-hak gue!Gue ngomong juga sesuai fakta,emang selama ini lo nyadarnya udah berperan sebagai Ketua Osis yang baik gitu?Hello,mending lo ngaca dulu deh,sadar diri woy!"

"Hello,mending lo ngaca dulu deh,sadar diri woy emang selama ini lo nyadarnya udah berperan sebagai calon Putri sekolah yang baik gitu?!Baru calon aja udah mencerminkan hal-hal yang ber bau-bau negatif gimana kalau udah jadi Putri Sekolah beneran!"

Dam!!!

Sepertinya Reina berhasil memutar balikan perkataan hingga hasilnya mampu membuat Sheilla kicep plus marahnya juga tingkat akut.

"Oh jadi lo udah berani nantangin gu----"Sheilla menghentikan ucapannya saat suara lantang Devano mampu membangunkan bulu-bulu halus di lehernya.

"SHUT UP!Kalian itu malah bikin gue tambah pusing tau nggak!"potong Devano sambil memijat pelipisnya.

"Eee--Ini semua itu gara-gara dia beb,ak--"

"Stop panggil gue beb!!!Jijik gue dengernya."Lagi-lagi perkataan Devano selalu terdengar menyakitkan.

"K-kamu kok gi--"

"Gue yang ngajak Reina kesini dan gue juga nyuruh lo kesini.Jadi please jangan debatin hal yang nggak penting!"tegas Devano.Reina hanya diam menyimak segala ucapan yang keluar dari mulut cowok itu.

"Jujur Shei,gue kecewa sama lo,"ucap Devano sambil menatap Sheilla lekat-lekat.

"Kecewa so--"

"Gue nggak nyangka seorang Sheilla bisa ngelakuin hal serendah itu,"potong Devano.

"D-Dev ak--"

"Gue mau,lo minta maaf ke Reina sekarang,"perintah Devano yang membuat keduanya membelalak hebat."Jadi Devano ngajak gue kesini karena ini," batin Reina.

"What?!Aku minta maaf ke dia?!No!"sergah Sheilla sambil menatap Reina dengan tatapan angkuhnya.

"Minta maaf sekarang!"tegas Devano datar.

Revano [#1 SAVAGE SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang