Chapter 60 ] Uji kesabaran

9.3K 496 53
                                    

100+ vote aku lanjut..
Kalau komen kalian curang ah main spam, wkwkwk. Tapi kalau vote kan satu orang satu jadi adil gitu:v

Yang baca banyak, tapi yang vote cuman setengah.. tega ya kalian:(

Jangaan lupa follow wattpad aku, garis keras!😂

Selamat malam minggu, selamat menikmati gerhana bulan, dan selamat ulang tahun to me🎉

Nggak ada yang ngasih wish buat author nih?

😂

Happy reading❤

======

"Jiwanya bisa saja menolak, namun hatinnya tidak akan bisa berbohong."

====

"Aww..." rintih Aufa saat Reina mengoleskan kapas beralkohol pada keningnya yang terluka.

"Tahan bentar, habis ini selesai kok," ucap Reina sambil meneruskan kegiatannya.

"Pelan-pelan," kata Aufa sambil meringis menahan rasa perih yang menjalar.

"Sakit ya?" tanya Reina dengan polosnya.

"Enggak, biasa aja," jawab Aufa sambil berusaha menyembunyikan ekspresi tersakiti yang sedari tadi ia tunjukkan.

"Jaim ih!" cibir Reina dan Aufa hanya tersenyum simpul menanggapi.

"Kenapa tiba-tiba Devano mukul lo?"

"Nggak tau. Dateng-dateng langsung mukul gitu aja."

"Masak nggak bilang apa-apa sih sebelum mukul, nggak jelas banget!" Reina mendelikan matanya jengkel.

"Ya jelas lah Rei, masak ya orang mukul harus minta ijin dulu, kan lucu," kelakar Aufa sambil terkekeh.

"Ya setidaknya harus ada alasannya lah," cetus Reina.

"Biarin aja nggak usah terlalu di pikir," tukas Aufa santai.

"Gue bakal tetep kepikiran Fa, tentang keselamatan lo," tegas Reina sambil meletakkan kapas sisa pada nakas alumunium.

"Dihajar dan menghajar bukan hal tabu buat gue, jadi lo nggak perlu khawatir, eh emang lo khawatir? Atau gue aja yang kepedean."

"Dasar! Nggak ada temen yang nggak khawatir pas lihat temennya babak belur kayak tadi," terang Reina.

"Ya udah, kalau gitu gue babak belur aja setiap hari biar lo khawatir terus sama gue," goda Aufa yang langsung dihadiahi pukulan kecil oleh Reina.

"Nggak jelas!"

"Jelas nggak?"

"Apaan sih lo!"

"Lo apaan sih!"

"Jangan gila deh Fa, masih pagi!"

"Masih pagi Fa, jangan gila deh!"

"Aufa, stop!"

"Stop, Aufa!"

"Ngeselin banget sih lo!"

"Lo ngeselin banget sih!"

"Kalau gitu gue pergi aja!"

"Gue pergi aja kalau gitu!" Aufa langsung beranjak dari duduknya hingga membuat kekesalan Reina naik ke ubun-ubun.

"AUFA! KOK LO BENERAN PERGI SIH! DOUBLE NGESELIN TAU NGGAK!" pekik Reina kesal yang membuat tawa Aufa pecah.

"Hahahaha..... gue cuman bercanda, seriusan amat sih," kelakar Aufa sambil menangkup kedua pipi Reina.

"Lepasin!" sentak Reina.

Revano [#1 SAVAGE SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang