Chapter 45 ] Mata-mata

8.9K 435 30
                                    

Holla Revanders:)
Jangan lupa vote dan komen ya:)
Bab selanjutnya udah siap,tinggal cus up doang.
Kalau beberapa hari kedepan yang vote dan komen banyak aku bakal Up secepatnya.
Kalau nggak ya....aku bakal up kalau aku lagi mood aja:v
Happy reading❤
========

"Tidak menutup kemungkinan,bahwa kecemburuan adalah pertanda awal dari sebuah perasaan."

=========

Reina dan Aufa berjalan beriringan memasuki mall yang terletak tak jauh dari IHS.Keduanya sama-sama menikmati suasana mall yang siang itu cukup ramai pengunjung.

"Kemana dulu?"tanya Aufa dan Reina hanya mengangkat kedua bahunya tanda tak tau.

"Terserah lo aja."

"Yaudah ayo ikut gue."

Reina hanya menurut saat Aufa menarik pergelangan tangannya dan membawanya entah kemana.

"Lo tunggu sini dulu ya?"

Tanpa mendengar jawaban Reina,Aufa sudah terlebih dahulu pergi meninggalkan Reina yang duduk sendiri di kursi dekat restoran sushi."Aufa kemana sih?"batinnya sambil celingak-celinguk.

Tak berselang lama Aufa datang sambil membawa dua corn ice cream.

"Nih!"ucap Aufa sambil menyodorkan ice cream green tea kearah Reina.

"Kok lo tau,gue suka green tea?"tanya Reina sambil menerima ice creem tersebut dengan mata berbinar.

"Karena gue juga suka,"jawab Aufa enteng.

"Gitu?"

"Harus banget nggak gitu?"

"Harus!"

Aufa terkekeh,Reina justru sebaliknya.

"Udah gede.Kalau makan masih aja belepotan!"tegur Aufa sambil membersihkan sisa ice cream di sekitar pipi Reina."Kok gue jadi nerves?"batin Reina.Dia menatap manik mata Aufa begitupun sebaliknya.Tatapan teduh Aufa sungguh membuat seseorang yang menatapnya merasa nyaman."Kok ganteng sih?!"

"Sorry-sorry,"ujar Aufa sambil mengalihkan pandangannya.

"Eee--Sans aja lah,"jawab Reina mencoba sesantai mungkin.Lantaran kikuk,tatapannya kembali mengedar sampai tiba-tiba sorot matanya menangkap sesuatu yang terlihat tak asing.Dia memicingkan matanya,berusaha memastikan penglihatan benar atau tidak,"Devano bukan sih?"

"Na!"Aufa mengibaskan tangannya di depan wajah Reina,membuat fokus cewek itu terpecah.

"Eh,apa?"tanya Reina kalang kabut.

"Ayo,"ucap Aufa sambil beranjak dari duduknya.Reina kembali menatap kearah tadi,namun sosok yang dia duga Devano itu sudah tidak ada lagi.
=========
Devano menyetir mobilnya ugal-ugalan,bahkan sepanjang perjalanan dia sering mendapat teguran dari pengendara lain yang merasa terganggu.

"Dev!Bosen idup lo ya!"tindas Farel yang duduk di jok belakang mobil sport Devano.

"Please Dev!Lo kalau mau bunuh diri yang agak gaul dikit kek,masuk ke WC atau mungkin tiduran di aspal juga boleh.Kalau kayak gini nih terlalu klies Dev!Terlalu pasaran!"celetuk Cakra.Devano masih tak bergeming,dia tetap melanjutkan aksinya.

Revano [#1 SAVAGE SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang