Chapter 22 ] Strategi

11.1K 530 4
                                    

Warning!
Maaf baru Update:)
Maaf kalau ada yang Typo:(
Happy reading✌
===========

"Persahabatan adalah sandaran yang paling setia,susah senang pun akan dijalani bersama.Masalah cinta?Itu urusan belakangan."

=======

"The Nun aja deh,kayaknya seru,"ujar Devano yang membuat Reina membulatkan matanya kaget.

"The Nun yang hantunya Falak itu?!Nggak,nggak,nggak gue nggak suka film horror!"tolak Reina dan Devano malah menunjukkan senyum liciknya.

"Lo nggak suka?Yaudah nonton ini aja,"ucap Devano santai.

"Kok tetep nonton sih lo?!Gue udah bilang gue nggak suka!Gue takut nonton horror!Nanti kalau gue nggak berani ngambil minum di dapur lo mau tanggung jawab emangnya?!"celetuk Reina.

"Mau aja,"jawab Devano enteng.

"Dev!"

"Rei!"

Reina menghembuskan napasnya kasar,lelah rasanya harus terus menghadapi cowok semacam Devano.

"Oke deh,kalau gitu non----"

Perkataan Devano terpotong oleh suara panggilan masuk,dia mengambil ponsel yang dia taruh di saku celananya.

Dadu Marcellino Alexander

Dia menggeser layar bergambar gagang telefon itu lalu menempelkan benda pipih itu pada telinga kanannya.

"Hmmmm,"

"Woy Babi!!!Lo nggak lihat ini udah jam berapa?!!Kita sampe lumutan tau nggak nungguin lo!!!!!"

"Baru juga jam segini,"

"Jam segini pala lo!!Ini udah hampir jam lima tolol!!Lo mau latihan jam berapa?!!!Jam dua belas malem ha?!!"

"Ck,Berisik!Oke gue kesana sekarang!"

Devano mematikan ponselnya.Lalu menatap Reina dengan tatapan datar.

"Nontonnya lain kali aja ya?Gue masih ada urusan,"ucap Devano yang membuat senyum Reina mengembang.

"Beneran?!Nggak usah lain kali juga nggak papa,lagian nggak perlu!Lo ada urusan kan?!Yaudah gue pulang lo urusin aja urusan lo,"ujar Reina antusias,rasanya kelewat bahagia seperti habis keluar dari tahanan.

"Gue anterin lo pulang sekarang,"kata Devano yang langsung dijawab gelengan kepala oleh Reina.

"Nggak usah!Gue bisa pulang sendiri!"tolak Reina.

"Gue anterin!"tegas Devano yang masih kekeh dengan pendiriannya.

"Nggak!!Gue bilang gue bisa pulang sendiri!"cecar Reina yang mulai kesal.

"Gue bilang gue bakal anterin lo!Udah deh nurut,jangan ego!"celetuk Devano yang membuat Reina membulatkan matanya tak percaya.

"Hah?!Ego?!Bukannya lo yang ego?!Selalu maksa-maksa gue buat ikut sama lo!Maksa gue buat lakuin semua perintah lo!Maksa gue buat nurutin semua perkataan lo!Selalu ancem-ancem gue pake an---"

Reina menghentingkan orasinya saat Devano mulai buka suara sambil menarik pergelangan tangannya.

"Berisik!"ucap Devano sambil menarik pergelangan tangan Reina.

"Lepasin!!"sergah Reina yang lagi-lagi tak di dengarkan oleh Devano.

Dia melepaskan cekalannya saat mereka sudah sampai parkiran.

Revano [#1 SAVAGE SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang